Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

DELPN PULUH ENM


(edited version)

----------------------


Eugene menarik napasnya panjang. Pandangannya masih bertamu di kakiku. Aku hanya tersenyum kecil melihat tingkahnya yang seperti itu. Lalu kurang dari sedetik ia sudah menerjang tubuhku sehingga aku terbaring di atas meja kerjanya. Dan pria itu menahan tubuhku dengan tubuhnya sembari membuka kakiku.

Ya. Ia menerjangku, namun tak seperti yang ia lakukan di hutan sembari menakutiku dengan perkataannya. Ini seperti sesuatu yang biasa akan kami lakukan di waktu silam. Sebuah petualangan antara Gregory dan Carla.

Kami berciuman. Ciuman yang kasar khas Carla dan Gregory.

Kuputar tubuh kami, sehingga aku berada di atasnya. Namun aku melupakan satu hal, kami berada di atas meja kerja. Sehingga yang terjadi adalah kami berdua terempas ke lantai.

Ini sesuatu yang gila. Aku tak dapat mengendalikan tubuhku. Aku ingin Eugene. Dan aku pun tahu Eugene sama inginnya melakukan sesuatu bersamaku.

Aku mencintaimu, Carla.

Aku mendengar kalimat itu di telingaku. Itu tidak nyata. Hanya ilusi sama yang terulang kembali.

Carla. Carla. Carla.

Bagaimana jika yang Eugene cintai adalah Carla? Bukan Candice.

Candice! Berhenti!

Aku mulai kembali membersihkan pikiranku. Sekuat tenaga kucoba mengendalikan tubuhku. Kulepaskan bibirku dari Eugene. Ya. Bagaimana jika seperti itu? Bagaimana jika yang Eugene inginkan adalah Carla, bukan Candice?

Aku memang mengetahui Eugene tak berbohong ketika ia mengatakan mencintaiku. Namun aku tak tahu pasti untuk siapa kalimat indah itu? Carla atau Candice?

Satu hal. Aku ingin pria ini mencintaiku karena aku adalah Candice, diriku sendiri.

Aku terhenti sejenak menatap Eugene yang berada di bawahku. Aku menduduki tubuhnya.

Aku memang mabuk. Tapi aku sudah dapat mengendalikan tubuh dan pikiranku kembali. Aku sudah hampir melakukan sesuatu dengan pria ini.

Aku sangat malu, walaupun tubuh kami masih berpakaian lengkap.

Aku hampir kehilangan kendali. Dan yang harus kulakukan kali ini adalah...

Satu.

Dua.

Tiga.

Tersenyumlah Candice.

BRUKK!

Dan jatuhkan tubuhmu di atas pria ini. Lalu pejamkan matamu.

Ya. Seperti ini. Aku berpura-pura tak sadarkan diri karena mabuk. Seperti itulah yang kulakukan. Nyatanya aku masih tersadar. Atau lebih tepatnya setengah tersadar.

Suara helaan nafasnya yang berat terdengar jelas ditelingaku.

Eugene, siapa yang kau cintai? Candice atau Carla?

Aku masih menutup mataku. Namun aku tahu yang Eugene lakukan. Ia mengangkat tubuhku dan membawaku ke sebuah kamar. Dan meletakan tubuhku di atas sebuah tempat tidur. Kemudian ia menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Lalu yang terakhir, Eugene perlahan menempelkan bibirnya di bibirku.

"Selamat tidur, Nona Candice." bisik Eugene beberapa detik sebelum ia memperdengarkan langkah khasnya yang semakin lama semakin menjauh.

Good night, Honey.

***

Aku terbangun dari tidurku. Dan pakaianku masih lengkap menempel di tubuhku. Eugene tak mengambil keuntungan apa pun ketika aku mabuk. Ia memperlakukanku sebagai Candice bukan seperti Carla.

Apakah itu tandanya yang Eugene cintai adalah Candice? Aku tak tahu. Dan aku tak berani mempertanyakan hal itu.

Kutatap wajahku di cermin. Kemudian kugesekkan jari telunjuk di bibirku. Tanpa sadar aku tersenyum kecil.

Semalam, aku dan Eugene berciuman. Dua kali.

Aku mencintaimu, Carla.

Lagi-lagi suara itu berdengung di telingaku. Membuat rasa takut menyeruak di batinku. Rasa takut jika kenyataannya ciuman yang Eugene berikan padaku adalah milik Carla.

Beberapa saat kemudian aku bertemu Eugene di ruang kerjanya. Aku berpura-pura bersikap biasa saja terhadapnya. Lalu aku bercerita kepadanya mengenai kematian keluargaku. Hal yang seharusnya kukatakan semalam. Namun kali ini tak ada kegiatan memperlihatkan kaki atau menyibakkan rok. Tentu saja aku sangat sadar saat ini.

"Tuan, kiriman anggur anda sudah sampai." Ucap Charles tiba-tiba muncul dari balik pintu. Ia kemudian menunjukkan sebuah botol anggur yang dibawanya kepada Eugene. "Apa anda dan Nona Carla ingin mencicipinya sekarang?"

"Tidak," ucapku dan Eugene bersamaan.

"Tak boleh ada yang mabuk saat ini," timpal Eugene sembari mengarahkan pandangannya ke arahku. "Pergilah Charles! Tutup pintunya!"

"Dan setelah ini, apa yang ingin kau ketahui, Nona?" tanya Eugene.

"Sebelum aku menanyakan mengenai file itu. Aku sangat penasaran sebenarnya agent seperti apa dirimu ini?" tanyaku.

Aku ingin mengetahui lebih banyak tentang dirimu, Eugene.

Eugene melangkah mendekatiku. Ia menyentuhkan bibirnya di telingaku. "Sama sepertimu Nona. Agent yang awalnya sangat patuh terhadap protokol utama. Kemudian setelah kau tahu bagaimana mereka membayar jasamu. Kau berpaling."

"Itu persamaannya. Lalu apa yang membedakan aku dan Tuan Ford?" tanyaku sembari berbalik padanya. Kurapikan ujung kerah kemejanya dengan jemariku.

"Jika aku adalah agent yang mencari informasi dengan kemampuan aktingku. Lalu kau seperti apa?" ucapku sembari memandang mata hazel-nya.

"Aku mencari informasi melalui ketakutan seseorang," ucap Eugene.

"Kau ingin mencobanya, Nona?" sambungnya sembari mengeluarkan pisau lipatnya dan mendekatkannya ke wajahku.


***
Tbc.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro