DELPN PULUH DU
(edited version)
----------------------
Tanah berumput yang kupijak ini masih basah. Basah dengan darah. Darah dari para pengawal Eugene yang baru saja berdiri sejajar dan ditembaki. Tentu saja ditembaki oleh Eugene yang sedang murka.
Para pengawal yang sudah menjadi tubuh tak bernyawa itu adalah orang-orang yang berjaga di hari ketika aku melarikan diri bersama Gregory yang kukira Eugene
"Bersihkan halamanku, Charles! Aku ingin rumputnya diganti esok hari," perintah Eugene kepada kepala pelayannya itu.
Beberapa kali Charles melirikkan matanya ke arahku diam-diam. Pasti organ di dalam tengkoraknya itu berpikir keras mengapa aku bisa kembali ke tempat ini.
Kemudian Eugene melemparkan senjata laras panjang yang sebelumnya digunakan untuk menghabisi para pengawalnya kepada seorang pengawal lain yang berjarak dua meter darinya.
"Sudah kubilang jika ada yang kabur, pastikan menembak ke arah target. Bukan tembakan random," ucapnya sembari berlalu.
"Siapkan Nona ini sebuah kamar Charles! Pastikan kau sudah menyediakan sabun mawar untuknya," perintah Gregory.
"Baik Tuan, akan saya siapkan sabun mawar di kamar anda," balas Charles sopan.
"BUKAN KAMARKU. TAPI KAMARNYA!" ucap Eugene sedikit berteriak. Eugene pun berlalu meninggalkan kami menuju kamarnya. Kamarnya atau lebih tepatnya kamar yang dulunya kami tempati bersama.
"Jadi Nona dan Tuan sudah tidak...," Tanya Charles sembari berbisik mencoba mengorek informasi mengenai kami.
"Tidak." jawabku. "Aku ingin meminta mojito malam ini. Tiga gelas."
"Baik, Nona," sahutnya.
"Tunggu, Charles!" Panggilku kepada Charles membuatnya menahan langkahnya. "Apa Gregory selalu menembaki pengawalnya dengan begitu mudah?" Tanyaku. Aku tetap memanggil Eugene dengan nama Gregory ketika bersama orang lain. Dan ia akan tetap memanggilku Carla. Kami harus tetap berhati-hati.
"Ya. Seperti yang Nona lihat," ucapnya.
"Tapi, kulihat ia tak pernah kekurangan pengawal." Ucapku. "Apa mereka tidak ketakutan?"
"Tidak Nona. Itu karena mantan pengawal Tuan akan biasanya akan mendapatkan 'pandangan' khusus ketika mereka berhenti bekerja. Mereka akan lebih terpandang. Beberapa di antaranya bahkan cukup berhasil," ucap Charles.
"Seperti pengalaman spesial pada resume kerja?" Tanyaku.
"Maaf Nona. Aku tak begitu mengerti," ucap Charles. "Kamar anda akan tersedia dalam sepuluh menit."
***
Sabun mawar, aku merindukan ini. Berendam dengan sabun mawar seperti Carla. Biasanya Gregory akan.... Tidak maksudku Eugene. Ia akan menghampiriku di masa silam dan ikut masuk ke dalm limpahan busa ini.
Ya, Eugene. Pria yang mengatakan 'aku mencintaimu' kepada Carla. Namun kalimat itu hanya untuk Carla. Bukan untuk Candice.
Kuteguk mojito-ku. Dan menaruhnya disisi bathtub. Aku sudah menghabiskan dua gelas minuman ini. Aku mulai sedikit berharap Eugene bergabung bersamaku di limpahan busa ini.
Sepertinya aku benar-benar sudah mabuk. Haha.
Dari kejauhan, kudengar suara yang sangat kukenal. Langkah kaki itu. Langkah kaki yang mengintimidasi, dan suaranya semakin jelas, pertanda pemilik langkah itu semakin mendekat kepadaku. Tak lama pintu kamar mandiku terbuka.
Dan kalian tebak siapa yang muncul dari baliknya? Pria yang sama, Gregory palsu, kekasih Carla. Eugene.
Aku tersenyum kepadanya. Apa ia memiliki pikiran yang sama denganku?
Kuarahkan jari telunjukku kepadanya, sedikit menggerakkan jariku itu. Mengajaknya untuk kembali ke rutinitas kami seperti biasa. Berbagi busa sabun ini dan melakukan hal-hal gila. Seperti yang sering dilakukan Carla dan Gregory. Namun kali ini aku mengajaknya sebagai Candice.
Tak berapa lama, ia sudah bergabung masuk bersamaku. Kulit kami saling bersentuhan. Ini begitu indah dan menghanyutkan. Lalu bibirnya yang mengecupku berkali-kali itu mengeluarkan kalimat yang kurindukan selama ini.
"Aku mencintaimu..." Ucap Eugene.
Dan aku tahu, ada organ yang bergetar hebat di balik tulang rusukku. Apakah aku.... Mencintai pria ini?
***
TBC.
Udah stgh juta viewers :v
Kira2 nanti nyampe jutaan ga ya?
Chapter ini cenderung ke romance ya :v agak ngebosenin :v:v
Hari senin jangan yg berat-berat dulu :v
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro