Burung dan Kucing
Gimana kabarnya? maaf klo zeno masih lum lanjut ceritanya. tapi biar ga bosen nunggu Zeno kasih cerita fabel ya? lumayan biar ga jenuh.
Zeno pernah publis ceritanya di grup line. Karena sayang jadi zeno publis juga disini biar ga mubazir.
Met baca...
---------------->>>>>>>>>>
Disebuah rumah yang berada ditengah hutan. Saat pemiliknya pergi kehutan untuk mencari makan. Terlihat seekor burung yang bernyanyi mengalunkan melody rindu akan langit terbuka dalam sangkarnya dan juga seekor kucing yang memandang kagum sang burung.
Perlahan kucing pun mendekati burung yang membuatnya kagum tersebut. memperhatikan dengan seksama setiap nyanyian tersebut. Burung pun menghentikan nyanyiannya ketika mendapati kucing sedang memperhatikannya.
"Apa kamu merindukan langit?" kucing berkata sambil menerawang kearah langit yang tertutup pepohonan lebat diluar jendela tempatnya memandang saat ini.
Burung menatap kucing penuh tanya. "Jika kamu merindukannya, akan kubebaskan kamu dari sangkar yang membelenggumu. Lalu pergi dari tempat ini bersama." Ucap Kucing.
"Bebaskan aku dari sini." Ucap Burung begitu saja.
Kucing pun membuka sangkar tersebut dengan cakarnya. Burung pun terbebas dari sangkar yang membelenggunya. Burung menari kesana kemari sambil bernyanyi untuk kebebasannya. Kucing pun turut bahagia melihat burung yang terlihat menikmati kebebasannya.
Setelah itu mereka pun pergi dari rumah tersebut menuju dunia luar bersama. Tujuan mereka adalah langit biru yang tidak tertutup oleh pepohonan rindang. Hal pertama yang harus mereka lakukan adalah melewati hutan. Selama di perjalanan Kucing dan Burung bermain bersama. Tidak terasa mereka sudah melewati hutan.
Padang rumput dan langit luas dengan sebuah pohon besar ditengah rerumputan tersebut menyapa Kucing dan Burung. Untuk pertama kalinya selama beberapa waktu berlalu dalam sangkar yang membelenggunya akhirnya Burung bisa memandang langit biru yang luas lagi. Burung kembali menari dan bernyanyi ria, Kucingpun turut merasakan kebahagiaan yang dirasakan sang burung. Kucing pun berlari menuju pepohon yang berada ditengah rerumputan diikuti oleh Burung yang terbang disamping Kucing. Mereka pun beristirahat dibawah pohon tersebut. Diam-diam seekor Tupai memperhatikan Kucing dan Burung diatas pohon itu.
"Burung lebih baik kamu berhati-hati pada Kucing itu." Ucap Tupai yang bersembunyi di rindangnya dedaunan pohon tersebut pada Burung yang terbang didekatnya.
"Kucing itu baik, dia membebaskanku dari sangkar yang membelengguku." Ucap Burung yang sudah menganggap Kucing sebagai penyelamat dan juga sahabatnya.
"Aku sudah memperingatkanmu. Tapi jika kamu tidak mau mendengarkan itu adalah keputusanmu." Ucap Tupai tetap berada di persembunyiannya.
Burung pun pergi mendekati Kucing yang merebahkan badannya dibawah pohon tersebut menghiraukan peringatan dari Tupai dan kembali menari-nari disekitar Kucing sambil menyanyikan nyanyian bahagianya.
"Kucing, tadi aku bertemu dengan Tupai penghuni pohon ini. Dia mengatakan agar aku berhati-hati padamu. Tapi aku percaya padamu karena kamu adalah Kucing baik yang sudah menyelamatkanku dan membebaskanku. Bukankah sekarang kita ini teman?" Ucap Burung sambil berdiri diatas rerumputan tepat dihadapan Kucing.
"Ya... Kita sekarang adalah teman. " Ucap Kucing sambil menatap Burung dan mulai merasakan perutnya kelaparan karena terlalu lama bermain bersama Burung yang sudah dianggapnya teman.
-
-
-
-
Kucing terbangun dari tidurnya yang nyenyak dengan perut kenyang. Kucing pun memandang sekitarnya mencari teman burungnya yang sudah menemaninya bermain selama seharian ini. Tetapi Kucing tidak menemukan Burung tersebut dimanapun.
"Burung!!" Panggilnya sambil berlari mengelilingi pohon. Lalu Kucing pun berhenti ditempat semula tempat dimana terakhir dia bicara dengan Temannya tersebut. Disana terlihat Seekor Tupai sedang memegang sehelai bulu dari sayap Burung.
"Bukankankah aku sudah memperingatimu?" Ucap Tupai lalu melirik kearah kucing yang menatapnya bingung.
"Dimana Burung? Kamu melihatnya?" Ucap Kucing pada Tupai.
"Bukankah kamu yang paling tahu Burung sekarang ada dimana? Coba lihat cakar-cakarmu itu, kamu akan mengerti setelah melihatnya." Ucap Tupai sambil meletakan helaian bulu sayap Burung direrumputan, lalu berlari keatas pohon. Kucing pun menatap cakar-cakar kakinya. Dia menemukan beberapa helai bulu dan juga warna merah disana. Dengan langkah pelan kucing pun menghampiri helaian bulu milik burung temannya.
Kucing menyenggol helaian itu perlahan, temannya itu tidak akan kembali lagi. Dia tidak akan bisa bermain lagi dan juga mendengar nyanyianya yang sangat dia kagumi itu lagi. Dia telah memakan temannya sendiri karena Instingnya menuntut untuk mengenyangkan perutnya. Setelah menghabisi temannya sendiri Kucing pun tidur seakan tidak terjadi apa-apa. Setelah sadar ia sudah kehilangan temannya itu semua karena insting binatangnya.
Kucing pun meninggalkan pohon tersebut dan berjalan lurus menjauh dari hutan dan juga pohon itu sambil menggigit perlahan helaian bulu temannya itu dimulutnya. Seakan tidak ingin kehilangan satu-satunya yang tersisa dari teman Burungnya tersebut.
END.
------------->>>>>>>>>>>>
Gimana ceritanya? moga menghibur.
Makasih udah baca.
Jangan Lupa vomentnya ya?
Seeyou .
ZenoYuichi.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro