Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2. Semua Akan Baik-baik Saja

wpdorm

"Bunga yang indah, selalu dicari banyak orang."

-Filosofi 2-


***

Setelah memutuskan untuk pergi meninggalkan Teguh, tinggallah Sofia dan Sophie untuk saling mengobrol satu sama lain. Kedua gadis itu mengambil lokasi yang paling enak agar dapat saling jujur dan terbuka.

"Aku heran. Bukankah selama ini kit selalu bersama, tetapi sayang, kalau urusan jodoh, nasib kita berbeda." Sophie mengeluhkan tentang apa yang dirasakannya sedari dulu. Dia merasa sangat sedih ketika mendati bahwa Sofia selalu dikejar-kejar oleh para lelaki. Padahal fisik mereka sangatlah mirip dan sempurna, dan keduanya slalu bersaa seiring berjalannnya waktu.

Sofia yang mendengar keluhan dari saudara kembarnya itupun langsung berujar, "Sop, aku sendiri tak tahu mengapa bisa demikian. Ceritanya, aku hanya dikejar oleh Teguh, padahal awalnya kami tak berhubungan intim sama sekali. Lagipula, aku pun juga tak mau sama dia. Seorang lelaki yang ... gimana ya? Dia tiba-tiba mengajak nikah, dan sebenarnya kutak menginginkannya."

"Tetapi mengapa kau tak langsung menolaknya, melainkan meminta penangguhan waktu untuk jawabannya?" tanya Sophie yang sedari dulu terkenal akan ketegasannya. Maka dari itu, gadis yang satu ini dijadikan pemimpin untuk organisasi perkumpulan mahasiswa di kampusnya. "Lagipula, sebagai seorang gadis, memang hal itu berat untuk diputuskan. Tetapi lihatlah situasi dan kondisi. Kau sendiri takkan pernah bisa tegas dari dulu. Selalu saja begini. Aku heran sama kamu," imbuhnya.

Maka, lagi-lagi Sofia terdiam membisu. Apa yang diucapkan Sophie itu benar adanya. Itulah yang membuatnya harus berubah ke arah yang lebih baik. Jadilah si Sofia melamun dalam beberapa saat, hingga kemudian dirinya langsung disadarkan oleh saudara kembarnya. "Sof, kau kenapa? Masih tak terima keputusanku ya?"

"Eng ... tidak kok, tidak. Aku hanya memikirkanmu seharian," jawab Sofia dengan terbata-bata.

Sementara itu, di dalam hati, Sophie masih kepikiran akan kekurangan dirinya. Namun pada akhirnya, dia mengutarakan perasaannya kepada saudara kembarnya. "Jadi Sof, aku mau cerita nih. Ada seorang laki-laki, datang mengajakku untuk berkenalan. Waktu itu, kami hanya menghabiskan waktu sekitar seminggu sebelum resmi berpacaran. Nah, awalnya hubunganku dengannya ini baik-baik saja. Tetapi sayang ... akhirnya aku yang menjadi korbannya."

Sebenarnya, Sofia mengerti akan maksud yang diutarakan oleh saudara kembarnya. Hanya saja, dia memiliki satu pertanyaan untuk Sophie. "Kejadian bagaimana yang kamu maksud? Mengapa kau menganggap korban pada dirimu sendiri?" Seketika Sophie pun menceritakan secuil kisah di masa lalunya. Pada saat itu, Sophie sedang mengerjakan tugas kuliahnya di suatu restoran. Nah, dia dihampiri oleh seorang lelaki bernama Martin. "Hei, Sayang!"

"Oh, hai Martin," balas Sophie yang masih sibuk dengan tugasnya.

Selama lima menit pertama, mereka berbincang-bincang santai mengenai tugas kuliah. Barulah pada saat berikutnya, Martin membahas mengenai hubungan yang katanya akan kandas. Sophie pernah bertanya, "Mengapa kau ingin memutuskanku? Apa yang salah dengan diriku?"

Martin menjawab, "Karena kau tak sesempurna gadis lain yang kutemukan."

Seketika itulah, hati Sophie pun teriris-iris, tak menyangka bisa disakiti oleh Martin, hingga ketika cerita pun berakhir, Sofia memeluk Sophie dengan sangat tulus, seraya berkata, "Sop, kau masih ingat soal mawar yang kau hancurkan tadi?" Sementara saudara kembarnya itupun hanya mengangguk pelan dan hampir saja merasa bersalah karena dialah yang telah menghancurkan semuanya.

"Kau boleh saja menangis. Tetapi lihatlah bunga mawar itu. Meski banyak duri, tetapi dia selalu dicari banyak orang. Mengapa? Karena keistimewaan yang dimilikinya. Tenang saja, Sophie. Suatu saat pasti akan ada lelaki yang mencarimu. Berusahalah untuk menjadi dirimu sendiri, dan ... lakukan hal yang dapat membuatmu merasa istimewa di hadapan orang banyak."

Seketika, Sophie hanya terdiam, karena lagi-lagi semuanya dikaitkan dengan bunga mawar.

***

To be Continued.

Mind to Vote and Comment?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro