#4
Hal yang Paling Aku Sesali Selama Join di Salah Satu Ekstrakurikuler Sekolah
#curhatdikit oleh Noell
__________
Jadi gini ceritanya, di waktu pandemi aku gabung di ekstrakurikuler X. Oke, namanya aku samarkan biar nggak menyinggung pihak yang masuk ekskul tersebut.
Setelah gabung, aku kayak ngerasa ini bukan ekskul, ini lebih kayak ujian mental. Setiap pertemuan ekskul tersebut kita itu always dimarahin. Ya, kalo kesalahannya jelas aku mau, sih, dimarahin, tapi seniorku selalu mempermasalahkan sesuatu yang nggak jelas.
Contoh:
"Kalian itu kok jumlahnya segini terus, saya bosen lihatnya!"
Cuma orang stres yang bilang kayak gitu. Lha wong ini masa pandemi, mana bisa banyak? Ke lapangan juga nggak, malah main aman pakai Zoom terus. Heh, dikira kita nggak Zoom buat pelajaran, apa? Sumpah, esmosi (dan ini bukan typo).
Hingga sampai suatu hari, saking gedegnya sama ekskul X-aku udah ikut setahun, tapi nilai di rapot itu nggak ada, alias rapotku menunjukkan aku nggak ikut ekskul apa pun.
Kata Nyonya Arum sih, "Jagad Dewa Batara, kok bisa segitunya? Udah dimarahin, dimental, di Zoom kadang juga dibentak gitu. Nilai nggak masuk rapot."
Oke, fine. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar pas kelas 11. Sampai hari ini aku belum tahu kelanjutan ekskul X gimana. Semoga baik-baik saja, sih, biar ekskul di sekolahku bisa bangkit lagi. Nggak cuma di akademik, di non-akademik juga harus bagus.
Akhir kata aku ucapkan, terima kasih.
Viva WGA!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro