#2
Mengapa Tubuh Menggeliat saat jatuh cinta?
Galatumn
Hi, berjumpa lagi dengan aku G di buletin Sains Fiksi WGAVerse untuk pertama kali ini.
Jika kamu mengetahui apa yang kulakukan dalam tiga minggu belakangan ini, kalian super!
Ya, aku sedang gemar bersembunyi serta mengendap-ngendap untuk memberikan berbagai tulisanku untuk dimasukkan ke dalam buletin-buletin yang dibuka.
Cukup seru, bukan? Aku sangat senang ketika melihat ada beberapa orang yang membaca tulisanku ketika aku secara iseng melewati mereka. Rasanya berlatih seperti ninja untuk memberikan tulisanku setiap malam telah membuahkan hasil yang menyenangkan.
Namun sayang, karena aku sempat membuat salah satu ketua redaksi menggeleng kepala—salahku, aku menggedor pintu kamarnya malam-malam, akhirnya aku memutuskan untuk memberikan tulisanku lebih cepat serta secara baik-baik ke kak Bumi—emm, boleh kan kupanggil kak “Bumi”?
Ok, Back to topic
Kali ini, WGA Institute of Technology atau yang disingkat IOT yang sempat pertama kali kubaca Attack On Titan ini menyinggung topik mengenai “Reaksi Tubuh Ketika Jatuh Cinta“.
Topik ini sangat menarik perhatianku yang bahkan agak jarang menuliskan artikel, cerpen ataupun betuk tulisan lain tentang sesuatu dari pandangan sains.
Tetapi, siapa sih yang tidak pernah merasakan perasaan jatuh cinta? Aku yakin pasti jawabannya nol!
Hayoo ... ngaku! For you information, perasaan jatuh cinta itu banyak rupanya. Kamu bisa bilang bahwa hal yang kamu lakukan bukan atas nama jatuh cinta.
Percayalah, ketika kamu bersinggungan dengan perasaan yang tidak biasa dirasakan, Ketika melihat seseorang atau sesuatu… tubuhmu tidak bisa bohong!
Ohohoho … tentu, aku bukan Cenayang. Aku hanyalah seseorang yang tahu rasanya bagaimana perasaan itu..
Rasanya, seperti candu.
Mengapa demikian?
Ternyata oh ternyata, ketika kita merasakan yang namanya jatuh cinta bukan hanya jantung kita yang merasakan perasaan pacuan yang lebih cepat seperti biasa. Namun, seluruh tubuh akan bereaksi sama apalagi ketika kita melihat gebetan atau pasangan kita atau sesuatu yang kita suka muncul di depan mata.
Benar, 'kan? Yang awalnya ketika berpapasan biasa saja atau cenderung cuek, tiba-tiba ketika merasakan perasaan ketertarikan atau bahkan jatuh cinta, tubuh kita akan sangat sulit dikendalikan atau bahkan kaku yang tidak jelas kapan munculnya.
Tentu, kita tidak gila. Nyatanya itu adalah salah satu hal yang wajar ketika kita merasakan ini. Aku bahkan pernah memiliki kecendrungan untuk kabur ketika melihat orang yang kusuka datang dari arah depan, atau ketika aku menemukan sesuatu yang kusuka dan berusaha mendapatkan apapun yang terjadi—sekonyol apapun caranya (ya, aku tipe semi agresif).
Sekali lagi, itu hal yang wajar.
Penjelasan dari semua tingkah laku kita yang lain dari biasanya ini adalah karena ketika kita merasakan perasaan jatuh cinta ini. Otak kita secara bersamaan akan memproduksi berbagai zat kimia yang mempengaruhi reaksi kita di setiap aspek.
Ada 3 zat kimia utama yang di produksi secara masal sampai mempengaruhi tingkah laku kita ketika jatuh cinta. Yaitu adrenalin, Oksitosin, dan Vosopresin—serta tentu saja ada zat lainnya.
Menurut studi yang dilakukan oleh Rugers University pada tahun 2010, para ilmuan di sana mempercayai bahwa jatuh cinta membuat raga dan pikiran kita seperti sedang merasakan kecanduan obat akibat zat-zat ini.
Seperti contohnya Adrenalin. Ketika itu diproduksi secara masal atau banyak, tubuh akan merasakan rasa senang yang meluap-luap. Zat ini menjadi salah satu penyebab mengapa kita bisa merasakan perasaan senang yang amat sangat ketika kita menemukan sesuatu yang dicintai atau bisa membuat kita sangat gugup keteka bertemu pertama kali dengan orang yang kita cintai.
Lalu ada Oksitosin yang dapat membuat kita dari segi jiwa dan raga untuk tetap berada di dekat dengan sesuatu itu. Bisa dibilang ini adalah cikal bakal bucin—harus dapat di kontrol karena jika bucin berlebihan akan mengerikan. Kamu tidak mau kan mereka kabur?
Lalu ada Vosopresin dan beberapa zat lainnya yang mendukung. Semua itu keluar secara bersamaan ketika seseorang jatuh cinta yang sering menyebabkan gundah gulana yang entah muncul darimana.
Singkatnya adalah ketika kita merasakan perasaan jatuh cinta, bukan hanya perasaan yang berubah-rubah, namun juga tubuh akan bereaksi untuk menyeimbangkan itu. Sehingga, sangat penting rasanya bahwa sebenarnya kita juga ada andil untuk mengontrol perasaan itu, karena sekali lagi.
Tubuh tidak bisa dibohongi. Hal ini satu paket dengan perasaan yang terjadi di dalam hati.
Jadi, pernahkah kamu jatuh cinta?
Regards,
G.
Ps : Peneliti IOT yang sangat antusias. Dia datang ke ruang redaksi dengan semangat 45, setelah menyelesaikan penelitiannya.
Sagara Bumi.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro