Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#4

Roh Bola Api Banaspati
elferis

Semalam, ada satu keluarga yang semua anggotanya mati terpanggang di dalam rumah. Anehnya, tidak ada jejak atau sisa-sisa kebakaran selain mayat gosong yang tergeletak di rumah itu. Bahkan, polisi dan detektif pun ikut kebingungan.

Meski begitu, tidak semua orang percaya bahwa kejadian malam tadi adalah hal yang benar-benar mustahil. Apalagi jika di desa tersebut masih memercayai ilmu-ilmu sihir dan perdukunan yang kerap menjadi bahan pembicaraa, seperti di banyak daerah tanah Jawa.

Aku sebetulnya tidak ingin terlibat meski penasaran. Memangnya siapa atau makhluk seperti apa sih yang tega membantai satu keluarga itu dengan cara yang begitu sadis?

Jawabannya tak lama kuketahui setelah melihat anak laki-laki yang tampak mencurigakan di suatu malam, sebab wajahnya sangat tirus bak tengkorak hidup.

Saat itu dia berjalan sendirian tanpa rasa takut. Aku pun belum pernah melihat anak itu selama tinggal di desa ini. Sampai akhirnya ketika kuputuskan untuk membuntuti anak lelaki itu, tubuhnya berubah membara. Ada selubung api yang memenuhi seluruh badannya. Tidak hanya itu, dia bahkan bisa meloncati pagar rumah warga yang tingginya kurang lebih dua meter kemudian berguling-guling di halaman dengan amat cepat.

Meski tubuhnya diliputi api yang berkobar, rumput-rumput yang bersentuhan langsung dengan kulitnya tidak ikut terbakar. Beda cerita saat aku melihat siluet jendela rumah warga itu, sang empunya tampak melawan, tetapi kemudian terbakar.

Berat langkah aku berlari, mencari pertolongan sambil berteriak dengan suara yang mendadak bisu. Belum sempat aku meminta bantuan, anak itu memanjat atap rumah dan berubah semakin membara seperti bola api yang melayang. Melompati atap demi atap rumah warga kemudian hilang bak ditelan kabut.

Kejadian yang kulihat itu sungguh mengerikan, seperti halusinasi yang mendadak datang. Namun, semua itu ternyata bukan khayalan. Sebab ketika aku terbangun di tengah malam, bola api itu berada di dalam kamarku, menatap tanpa ekspresi.

"Giliranmu," katanya dengan suara serak.

Aku menelan ludah gugup. Siapa sih yang mengirim Banaspati padaku?

Ps : Dia masuk ke ruang redaksi bagai hantu kastil yang menembus dinding-dinding tua sekolah.

Berjalan lurus ke mejaku, meletakkan lembar kertas perkamen dan pergi begitu saja. Yeah, tanpa salam atau ucapan apa pun, walau kutahu niat dia, ingin berbagi kisah dengan Daily Galaxy.

Sekarang aku tahu, kenapa Banaspati mau menemuinya

Airlangga

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro