Petani
Petani ...
Ketika bola merah menyembul di kaki langit
Dia melangkah menapaki matahari
Menyibak kristal di daun bergerigi
Dengan cangkul di kepala sebagai topi
Senyum terkembang di tengah ladang
Mantapkan hati 'tuk bercinta hingga petang
Lumpur bening menganak sungai di pelipisnya
Dicumbunya dengan mesra tanah pengharapan
Dengan khusuk Ia menanam pada nadi tak bertepi
Dalam diam dia berkata "Tak kupinta hujan padamu ya Tuan, tapi turunkanlah segenggam berlian, sebagai penyambung hari esokku"
Tak terasa hari di tikam senja
Bulir asa menguap dengan mudahnya
Bola-bola api keluar dari matanya
Mimpi-mimpi tlah di patahkan angin dengan mudahnya
Petani kembali pada kekasihnya
Tanpa membawa apa-apa
020217
*******
Note :
Mencoba bikin puisi surealisme
Terimakasih buat kak Van ssvanbeuteles yang udah mau di repotin, padahal lagi sibuk2nya.
Buat temen2 kritik dan sarannya di tunggu ya 😊
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro