Kelabu
Pelukis langit mungkin sedang terburu-buru
Dia terlupa melukis biru
Pada hamparan luas langitku
Sehingga yang tersisa hanya kelabu
Ombak segara pun tiada lagi berderu
Terdiam kelu seolah membeku
Berpaling muka ketika bulan mengadu temu
Malam pun terlewat tak lagi syahdu
Kini kamu pun membisu
Sapaku kau anggap angin lalu
Mungkin diam kini jadi bahasamu
Untuk pergi menjauhiku
Mungkin ada luka sembilu
Yang ku gores sempurna pada hatimu
Hingga menengokpun engkau tiada mau
Kini yang ku lihat hanya punggungmu
Ribuan kata kuuntai tuk sampaikan rindu
Namun tiada pernah engkau rungu
Aku menunggu di puncak biru Hingga sampai pada waktuku
180217
********
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro