Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Satu





= Selamat datang kembali di lapak ini =





Judul Cerita : Bucin Nya Gracia

Penulis cerita : -Nubivagant-

Di publish ulang : Mei 2021




PERHATIAN :

Keseluruhan Cerita ini hanya Fiksi, tidak di perkenankan untuk membawa cerita ini ke dunia nyata apalagi ke tokoh ybs. Tidak di perkenankan untuk Copas, menulis ulang, atau menyebarkan tanpa seizin penulis asli.

Cerita ini bergenre GxG, bagi yang tidak berkenan dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Harap bijak dalam menanggapi segala sesuatu nya.

Terimakasih.










= Selamat membaca =
____________________


*****

Matahari bersinar terang, burung-burung bernyanyi riang, angin berhembus dengan tenang, membuat suasana terasa damai sejahtera.

Namun kondisi ini berbanding terbalik dengan keadaan di sebuah sekolah, yang dimana dua orang murid nya sedang berlarian kesana kemari, memperebutkan sesuatu yang unfaedah sekali.

"WOOOYYY GEMBEEELLLL!!"

teriak seorang gadis dengan suara menggema di sepanjang koridor sekolah. Sambil membawa sebelah sepatu di tangan kanan nya, gadis itu berlari mengejar seseorang yang dipanggil gembel tadi.  Gadis itu Shania Gracia.

"JANGAN KABUR LO SHANI !!!!"
Teriak nya lagi semakin kencang.

"Apa loe hah? buru nih ambil !"
Teriak shani sambil membawa sebelah sepatu di tangan kiri nya, dan sudah diyakini itu adalah sepatu milik Gracia.

Mereka berdua berlarian di lorong sekolah, membuat hampir semua murid menengok ke arah mereka dari dalam kelas.

Wajar saja mereka mejadi pusat perhatian. Mereka kini berlarian dengan santai nya, sambil berteriak-teriak saat jam pelajaran pertama sudah dimulai.

"Shani gue cincang juga lu lama-lama!!!!"
Gracia mengeluarkan amarah nya sambil tetap berlari mengejar shani. Tak peduli dengan kondisi sekolah yang sudah sepi.

"Hah hah hah" suara nafas Shani yang terengah "cincang aja gue gak takut !!" Tantang nya membuat Gracia semakin murka.

"SHANI LOE-....

"KALIAN KENAPA MALAH KEJAR-KEJARAN DILUAR !!??"

Suara Gracia terpotong oleh teriakan yang tak kalah keras nya, membuat langkah Shani dan Gracia langsung berhenti.

"Bu kinal keluar kandang"  batin Shani dan Gracia bersamaan

---

"Jadi.. kalian kenapa lagi??"
Tanya kinal sang kepala sekolah dengan tatapan jengah saat menatap Shani dan Gracia.

"Si gembel ini bawa kabur sepatu saya sebelah bu" adu Gracia sambil menatap sekilas pada Shani.

"Yeyy.. yang duluan bawa kabur kaos kaki gue siapa, elu kan??" Ucap Shani tak mau kalah.

"Lah, itu kan kaos kaki yang gue pinjemin, Suka-suka gue mau di ambil kapan"

"Tapi gak pas di kelas juga, bisa kan entaran nunggu kotor dulu, lagian itu juga sepatu punya gue"

"Tap-

"STOP..!!!"  Teriak Kinal
"saya gak mau emosi pagi-pagi. Kalian berdiri di lapangan sampai jam istirahat" titah nya membuat Shani dan Gracia saling menatap tajam.

"Elu sih ah gendut"

"Elu gembel, di jemur kan kita ah"

"Salah lu gendut"

"Elu gembel, enak aja gue"

Shani dan Gracia kini saling menyalahkan sambil saling siku-menyiku, membuat Kinal murka.

"BURUAN !!!!"

"siap bu!!!" Gracia dan Shani langsung berlari menuju lapangan.

--

Bukan Shani dan Gracia namanya jika menurut begitu saja. Mereka kini malah duduk anteng di kantin, Shani sibuk dengan semangkok bakso nya, sementara Gracia dengan sepiring siomaynya.

"Lu yang bayar ya gembel" ucap gracia setelah menelan siomay nya.

"Gue gak ada duit gendut" ucap Shani sambil menoleh sekilas, lalu kembali menatap bakso nya yang menurut nya lebih menggoda.

"Aslinya ??" Tanya Gracia meyakinkan.

"Iyaa.. terus ini bayar nya gimana??" Tanya Shani membuat Gracia mengangguk lemah.

"Gampang deh urusan guee" ucap Gracia yang kini malah menunjukkan senyum licik sambil menaik turunkan alisnya.

Sementara Shani hanya acuh sambil kembali menikmati bakso nya.

"Udah ngerjain tugas matematika belom??" Tanya Shani

"Kagak ada niat sama sekali buat ngerjain "

Shani mengangguk, "bagus-bagus lu emang sehati sama gue"

"Gue gitu"

Bel istirahat berbunyi. Bersamaan dengan habis nya makanan Gracia dan Shani.

"Lu tunggu di pintu kantin, gue bayar makan dulu" Ucap Gracia lalu diangguki Shani. Shani melangkah menuju pintu, sekalipun hati nya tak yakin jika Gracia akan membayar makanan mereka tadi.

--

Shani dan Gracia berjalan beriringan dikoridor sekolah.

"Dari mana anjir?  kagak ajak-ajak" tanya Anin saat berpapasan dengan Gracia dan Shani.

"Abis makan lah" ucap Gracia bangga "emang nya kalian baru keluar" lanjutnya.

"Gue tebak, lu di hukum bu Kinal kan? Tapi malah mampir ke kantin" tebak Angel yang mengundang anggukan kepala dari Gracia.

"Nah itu tau" ucap Gracia.

"Ayo ah Njel, laper gue" ajak Anin sambil menggandeng tangan Angel. "Gausah ngurusin mahluk gak jelas bentukannya kek mereka, cantikan gue kemana mana" ledek Anin

"Loe ngimpi kok siang-siang Nin. Yaudah ah Baayy gaess" ucap Angel lalu pergi bersama Anin

Sementara Shani dan Gracia hanya acuh lalu melanjutkan langkah mereka ke kelas.

"Gue ngantuk Shan" Gracia menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Tidur lah gendut"

"Gak mau disini" rengek Gracia manja.

Seolah tau apa yang Gracia fikirkan, Shani segera membereskan tas Gracia dan juga tas milik nya sendiri. "Gabaik pas di kelas atau pas pelajaran malah tidur, mending cabut yuk"

Ucap Shani tanpa dosa, bolos sama tidur di kelas dosa nya hampir sama padahal.

Gracia mendongak "peka banget sih" ucap nya.

Gracia langsung bersemangat melangkah bersama Shani keluar dari kelas.

"Jalan biasa ya, jangan protes"

"siapa juga yang mau protes"

Shani dan Gracia berjalan ke belakang sekolah, disana terdapat jalan rahasia yang memang sering mereka gunakan untuk bolos.

--

"Kita kemana nih enak nya??" Tanya Gracia yang kini duduk di kursi yang tersedia di pinggir jalan.

"Gimana kalo ke taman kota??" Ajak Shani membuat mata Gracia berbinar seraya mengangguk cepat.

"Sekuy berangkat"

Mereka berdua kini berjalan ke arah halte bis, menunggu bis jurusan taman kota melintas di sana.

Tak lama bis yang mereka tunggu pun tiba, mereka segera mencari tempat duduk di pojok belakang.

"Shanshine..." Panggil Gracia lemah

"Apa Gege??"

"Mau kuliah dimana?" Tanya Gracia sambil menatap ke arah luar lewat kaca jendela bis.

"Kamu nanya aku ??" Tanya Shani

"Ish Iya lah" jawab Gracia sambil mendengus "malah nanya" lanjutnya.

"Ya lagian Aku disini, tapi kamu malah nengok nya keluar, bodoh bgt sih" kesal Shani.

Gracia menoleh "pengen banget aku tatap?" Ucap nya dengan senyum tengil nya.

Shani memutar bola mata nya "males "

"Jadi mau lanjut kemana??"

"Tergantung kamu mau nya kemana" 

"Kok aku ?" Tanya Gracia heran.

"Lah emang mau pisah sama aku ??" Ucap Shani membuat Gracia berfikir sejenak.

"Bukan gitu shani" jawab Gracia dengan intonasi yang melemah.

Shani menatap dalam mata Gracia "kamu kenapa hmm?" Tanya nya sambil mengelus kepala Gracia. 

Gracia terlihat resah, membuat Shani semakin menatap penuh tanya. "kamu tau kan biaya kuliah itu mahal??" Tanya nya membuat Shani mengangguk sambil berkata "yang murah mah micin"

Gracia berdecak kesal "Ck!! Shani ah serius"

Shani terkekeh "iyaa iyaa kenapa sih hmm?"

Gracia menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya, sebelum benar-benar menatap dalam mata shani. "Aku mau cari kerja aja abis lulus nanti, kamu kuliah sendiri aja, kasian kaka kamu kalo harus biayain kita berdua, apalagi aku tau kalo cita-cita kamu mau jadi pengusaha sukses Shan"

Shani kembali mengusap lembut kepala Gracia, lalu mengecup kening Gracia sebentar "kita akan kuliah bareng, dan kita akan sukses bareng"

"Tapi Shan-

"Udah ya.. gausah mikir aneh-aneh, kamu gak cocok kalo mikir serius gini"

"Ish Shani nyebelin" ucap Gracia sambil memukul pelan bahu Shani

"Hahaa... "

Tak ingin lagi memperpanjang percakapan, Gracia memilih menyandarkan pundak nya di bahu Shani, sementara Shani mengusap rambut Gracia dengan perlahan.

Hening, mereka berdua diam mencerna apa yang ada di fikiran mereka  masing-masing.

"Kuliah entar aja mikirin nya, aku janji kita akan bareng-bareng terus" Ucap Shani kembali meyakinkan.

"Gee..." panggil Shani, ketika ia merasa tak ada tanggapan apapun dari gadis ini.

"Gege..." panggil Shani sekali lagi.

Merasa tidak ada reaksi, Shani memilih menatap ke arah Gracia "Yeee malah tidur!" gumam Shani yang kini membenarkan posisi duduk nya, agar Gracia bisa nyaman bersandar pada tubuh nya.

-Tbc-

=Senyum Gracia
terekam jelas diingatan ku.
Seperti foto shani dengan sejuta warna=

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro