enam
= Selamat Membaca =
*************************
Satu minggu setelah acara nonton mereka.
kini shani dan gracia sedang berada di kantin, tentunya bersama anin, desy dan angel. Gracia dan shani duduk sebelahan, sementara anin angel dan desy di depan mereka.
"Eh gila ya, anak baru di kelas B, ganteng banget" heboh anin
"Kemaren gue papasan sama dia, beuh cakep banget kaya oppa-oppa korea" lebay angel
"Yang mana sih??" Tanya gracia
"Namanya Jonas gre, anak kelas sebelah, baru masuk 2 hari lalu, emang lu gatau??"
Gracia menggeleng "gak peduli juga des"
Shani hanya acuh dengan sekitarnya, fokus nya kini mempereteli daging ayam goreng milik gracia.
"Nih" ucap shani menyodorkan piring berisi ayam tadi.
"Makasih gembel" ucap gracia
"Gue juga mau shan" ucap anin
"Kulit lu gue peretelin mau??" Ucap shani.
"Hahahaha" ke 4 nya tertawa melihat anin yang kini cemberut.
"Haii gaesss"
Sapa seorang laki-laki berperawakan tinggi. Rambutnya di sisir rapi dengan sedikit poni, kulitnya yang putih, kontras dengan jam tangan warna hitam nya.
"Haaiii" jawab anin desy angel kompak
"Panjang umur" batin angel
"Ganteng banget astaga" batin desy
"Aaaa meleleh" batin anin
"Haaii kamu gracia ya??"
Ucap Jonas sambil melihat kearah gracia dengan senyuman yang bisa membuat orang meleleh, tapi tidak dengan gracia.
Gracia mendongak, lalu menunjuk diri nya sendiri "gue??" Tanya nya
Jonas tersenyum lebar. "Iyaa.. kenalin gue jonas anak kelas sebelah baru pindah 2 hari lalu"
Sementara anak-anak lain kini menatap penasaran kearah jonas yang sedang berdiri dekat gracia.
"Ada drama gak nih??"
"Taruhan yuk"
"Kalo si jonas bakal ngajak kenalan, dan gracia bakal nolak'
"Ganteng gitu gak mungkin di tolak"
Jonas masih mempertahankan senyum nya sambil menarik pelan tangan nya yang tidak di sambut gracia.
Gracia terlihat acuh bahkan merasa risih dengan jonas.
"Gimana gre, boleh kan gue jadi temen loe??"
Atmosfer sekitar seketika berubah menjadi sedikit mencekam. Entah ini efek pemanasan global, sehingga cuaca gampang berubah atau kah efek dari seorang shani yang kini menatap jengah ke arah jonas.
Gracia masih diam di tempatnya.
"Boleh minta no hp lu gre?? Siapa tau nanti loe bersedia gue ajak jalan"
"Loe mending balik duduk" ucap shani datar
"Siapa loe? Gue mau kenalan sama gracia, bukan sama loe"
"Cari mati" batin anin, desy dan angel
Shani tersenyum miring "loe liat kan dia gak mau??"
"Dia aja belum jawab, dari mana loe nyimpulin kalo dia gak mau??"
Merasa suasana semakin tidak kondusif, desy segera mengambil tindakan.
Oh jangan lupakan gracia, dia malah tetap anteng makan nasi goreng dan ayam nya. Seolah tak terusik sama sekali dengan apa yang terjadi. Makan dulu, ribut belakangan. Prinsipnya gitu.
"Loe mending duduk ke tempat lo gih" ucap desy
"Kenapa??"
"Karena kita lagi makan, kenalan nya ntar aja" geram anin yang seolah melupakan kekaguman nya.
"Gue mau nya sekarang"
"Loe tuh susah di bilangin ya" kesal Angel.
"Kalian mending diem deh, urusan gue sama gracia, Kamu mau kan gre temenan sama aku??"
BRAAAKKKK !!!!!!
sebuah gebrakan meja cukup keras bertepatan dengan tangan jonas yang sempat menyentuh bahu gracia, dan tentu saja langsung di tepis oleh gracia.
"Gue gak mau meninggal disini" batin anin
"Mama maafin aku" batin angel
"Cari masalah aja sih" batin desy
Shani kembali menunjukkan sisi dingin nya "Loe mending balik, sebelum gue lempar ke tempat duduk loe"
"Maksud loe apa? Loe gak tau gue siapa?? " Tantang Jonas dengan nada yang tinggi
"Anak baru bikin masalah aja"
"Dia kenapa malah bangunin macan"
"Shani nyeremin anjir"
"Kok tiba2 mendung ya? Merinding gue"
" siapapun loe, gue gak peduli"
Jonas tersenyum remeh "bokap gue punya hubungan baik sama donatur sekolah ini, jangan sampe beasiswa loe gue cabut"
Sombong Jonas, jonas memang sudah tertarik pada gracia sejak dia resmi jadi siswa di sekolah ini, dan semenjak itu juga dia mencari informasi mengenai gracia yang pasti berhubungan dengan shani juga.
Shani berdiri dari duduk nya, menatap tajam ke arah Jonas, bahkan anin angel dan desy dibuat merinding dengan tatapan shani yang seolah akan menembus jantung Jonas.
tangan shani meraih mangkok bakso yang baru setengah iya makan.
Para penghuni kantin sudah menahan nafas, sebagian ada yang melongo dengan mulut terbuka, sebagian lagi memegang jantungnya yang ikut berdetak kencang, sebagian nyanyi mama muda sambil menunggu reaksi shani selanjutnya.
Belum sempat shani melempar mangkok bakso beserta isi nya ke wajah jonas, tangan nya di tahan gracia.
"Simpen, kasian bakso nya kalo kena muka dia" ucap gracia lembut sambil tersenyum.
Shani menoleh ke arah gracia, tatapan nya perlahan melembut melihat senyum gracia.
Gracia mengambil mangkok bakso shani lalu meletakkan nya di meja.
Gracia memegang tangan shani lalu mengisyaratkan nya untuk duduk.
"Gabaik marah-marah" ucap gracia lalu mengecup pelan pipi shani.
"Ampir aja itu muka kesiram bakso"
"Gracia emang manis sih, gak nahan"
" ada adegan baku hantam gak ya "
"Alhamdulillah" batin anin, desy dan angel.
Gracia menatap ke arah Jonas "tadi loe bilang kalo bokap loe punya hubungan baik sama donatur??"
Jonas mengangguk "iyaa dong"
"Lo anak orang kaya dong??" Pancing gracia dengan senyum tengil nya.
"Jelas dong gre, aku bisa beliin kamu apapun"
"Apapun?? Kaya nasi goreng ini?"
"Jangan kan nasi goreng, sekantin aku bayarin kalo kamu mau"
Gotcha..
Gracia tersenyum licik "okee.. gue anggap kita udah kenalan dan jadi temen. Jadi sebagai teman yang baik, Bayarin nih makan gue, sekalian sama temen-temen gue " ucapnya santai membuat jonas membeku di tempatnya.
Gracia mengulurkan tangan dan langsung di genggam shani.
Gracia dan shani melangkah melewati Jonas, diikuti oleh anin, angel dan desy.
tapi sebelum itu gracia sempat menepuk pelan bahu Jonas, " thank you"
Jonas menggeram menahan kekesalan nya "Shit" umpat jonas.
---
Pulang sekolah tiba, shani dan gracia berjalan menuju parkiran tempat motor mereka di simpan.
Sepertinya kejadian di kantin tidak cukup memberi pelajaran pada Jonas, terbukti laki-laki itu kini menghadang jalan gracia dan shani.
"Gree mau pulang bareng??" Tanya Jonas dengan semangat, sambil memutar-mutar kunci mobil di telunjuk tangan kanan nya.
"Kamu mau pulang bareng dia??" Tanya shani sambil menunjuk ke arah Jonas.
Gracia menggeleng "sama kamu aja"
Shani menatap Jonas datar "denger kan??"
Jonas tidak bergeming "bentar lagi ujan loh, kalo kamu naik motor nanti kehujanan, mending naik mobil sama aku"
Gracia bersedekap dada "mending kehujanan bareng shani, dari pada semobil sama loe" ucap gracia santai "ayo ah, malesin disini" ditarik nya tangan shani oleh gracia.
Shani tersenyum remeh melewati Jonas.
"Awas ya kalian" umpat jonas.
= Tbc =
- Senyum Gracia terekam jelas di ingatanku, seperti Foto Shani dengan sejuta warna-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro