Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

dua belas



= Selamat Membaca =

************************









"Loe kok jadi berani sih deketin shani?, waktu itu aja gemeter pas di skak sama shani dikantin"  selidik vienny pada chika

"Ya karena gue gak terima karena ternyata loe juga suka sama shani, awal-awal aja so soan gak boleh deketin shani. Di embat juga ternyata"

"Tapi kan bukan berarti loe harus saingan sama gue"

"Loe takut kalah sama gue vin??"

"Cih! Gue gak pernah takut ya chik, jangan pernah mimpi dapetin shani"

"Oyah,? Kita buktiin nanti"

"Siapa takut "

--


Suasana kelas hari ini seperti biasa, tidak ada yang aneh kecuali shani dan gracia yang sudah kembali duduk bersama. Membuat desy menghela nafas lega.

"Baik anak-anak, siapa yang mau mengerjakan soal di papan tulis?" Tanya sang guru matematika

Gak ada angin, gak ada hujan. Gracia mengangkat tangan nya mengundang tatapan tanya dari shani.

"Saya bu" ucap gracia membuat satu kelas menoleh, termasuk sang guru.

"Tumben gracia mau maju?" Tanya sang guru sekaligus mewakili seluruh murid di kelas yang memiliki pertanyaan yang sama.

"Sekali-kali saya menunjukkan Eksistensi saya bu, sekalian biar temen-temen yang lain bisa liat saya secara langsung. Gak ngumpet-ngumpet di balik buku"
Ucap gracia membuat shani hampir saja memakinya. Sengaja banget pengen jadi pusat perhatian.

Sontak beberapa siswa langsung menyimpan buku mereka, karena merasa ketauan sedang mencuri pandang pada gracia. Vienny dan chika hanya mendengus mendengar kalimat penuh kesombongan dan kepercayaan diri yang terlalu tinggi dari gracia.

"Minggir gembel, gue mau lewat" ucap gracia yang langsung mendapat tatapan tajam dari shani.

"Jangan seneng gitu muka nya" ucap gracia "sebentar ya, gue tinggal dulu. Jan kangen" lanjutnya lalu berjalan ke arah papan tulis setelah mengusap sekilas pipi shani.

5 menit gracia sudah menyelesaikan soal di papan tulis.

"Sudah bu" ucap nya "boleh saya duduk??"

"Baiklah, silahkan kamu boleh duduk gracia, terimakasih" ucap sang guru

Gracia tersenyum tipis, berjalan dengan santai sambil sesekali mengibas rambutnya. Membuat beberapa mata tak rela untuk berkedip walau hanya satu detik.

"GRACIA I LOP YU!!!!"
Teriak salah satu siswa yang tidak bisa lagi menahan kegesrekan nya, sehingga keceplosan berteriak seperti itu.

Buggghh

"Anjirr!!"

Hahahahahah

Hahhahaha

Mampusss ...

Rasain ...

Kapok..

Mamam tah lope..

Siswa tersebut mengaduh sambil mengusap kepala nya yang di lempar oleh sebelah sepatu. Siapa lagi pelakunya jika bukan shani.

"Sepatu gue anjir!!" teriak desy yang kini menatap tajam ke arah shani yang tiba-tiba saja menarik sebelah sepatu nya dari belakang. Entah bagaimana caranya.

Satu kelas sontak rusuh sementara sang pelaku langsung berdiri mempersilahkan gracia untuk duduk. Tanpa menghiraukan desy yang kini berdiri lalu berjalan menjemput sepatu malang nya.

Jangan lupakan guru di depan, mulutnya sedikit menganga melihat adegan sepatu yang melayang barusan.

"SHANI!!!"
teriak sang guru membuat kelas hening seketika.

Shani menaikkan sebelah alisnya "Ya??" Tanya shani datar membuat sang guru seketika kesulitan menelan salivanya.

"Lain kali jangan lempar pakai sepatu, yang kecilan aja ya. Penghapus mungkin" ucap sang guru dengan nada yang sangat lembut. Membuat shani mengangguk "ya bu" ucap nya pelan.

Tidak ingin membuat kelas lebih rusuh lagi, sang guru memutuskan untuk memberi tugas tambahan.
Mampusss kelen tugaass teroos. Tugas sama dosa kok banyak nya hampir sama. Upss

Bel pulang sekolah berbunyi, shani sudah selesai merapikan peralatan sekolah milik nya, sementara gracia masih sibuk mencari sesuatu yang entah apa.

"Loe nyari apa sih gendut? Heboh amat"
Tanya shani

"Nyari penggaris yang ada gambar hellokitty itu loh"

"Yang mana sih??" Tanya shani kesal, setau shani gracia tak punya penggaris.

"Yang warna pink gembel, masa sih gak tau ??"

"Heh Nin!! Loe liat penggaris hello kitty yang di maksud si gendut?"  Tanya shani pada anin

"Yang ini bukan?" Tanya anin menunjukkan
Penggaris di tangan nya.

"Itu bukan ge??" Tanya shani

"Nah bener!! Heran gue. Tiap barang yang gue pinjem terus di pinjem lagi sama yang punya, suka gak dibalikin"  ucap nya lalu berdiri "kesel gue lama-lama" ucap nya lalu berjalan hendak keluar dari kursinya.

"Ya kan emang punya aing, ngapain di balikin?" Ucap anin kesal

"Ga sopan nin, harusnya tunggu gue balikin dulu" ucap gracia santai

"Sampe lebaran Monyet kagak bakal balik"

"Nah berarti tugas loe mengihlaskan" ucap gracia lalu merangkul shani "yuk gembel, males gue lama-lama disini" ucap gracia

Shani hanya menggeleng pelan melihat kelakuan gracia.
"Dia yang ngomong, gue yang malu" batin shani

--

Shani dan gracia berjalan menuju ke parkiran dimana motor shani berada.

"Duh aduh neng cantik, mau apa lagi sih??" Tanya gracia pada Vienny dan Chika yang menghadang langkah shani dan gracia di koridor sekolah.

"Bukan urusan loe!" Kesal vienny

"Hilih nyolot" ucap gracia

"Shani, mau balik bareng aku?"tanya chika membuat gracia terkekeh.

"Duh belatung nangka, mending pulang terus bobo gih. Enek gue liat elu" ucap vienny membuat chika menatap nya dengan tajam

"Loe kecoa dekil tau gak, enak aja ngatain gue. Sono loe jauh-jauh " ucap chika

"Apa loe hah?? Berani sama gue?" Tantang vienny

"Siapa yang takut sama human kaya loe?" Tantang chika lagi

Sementara mereka berdua ribut, shani menarik gracia menjauhi mereka berdua. Berjalan dengan santai menuju parkiran.

"Buruan ah, gak penting" ucap shani membuat gracia berdecak kesal.

"Lagi seru juga, siapa tau cakar-cakaran"

Shani hanya menggeleng pelan, lalu mengeluarkan motor nya dari parkiran. Melesat menuju kosan bersama gracia di belakangnya.

Sementara chika dan vienny masih bertengkar di tempat nya.

"Loe ngaca gak sih, gue lebih cantik dari pada loe?" Ucap chika dengan emosi

"Loe yang ngaca!! Gak liat gue cantik nya udah kelewatan" ucap vienny tak mau kalah.

"Gue lebih cantik kan Shan--
Ucapan chika menggantung ketika ia menoleh kesamping nya "lah shani nya mana?"

"Loe sih gara-gara nya ah!!" Omel vienny ketika menyadari mereka ditinggalkan shani.

"Loe yang salah anjir! Kesel gue sama loe " ucap chika

"Bodo. Bye!!" Ucap vienny lalu berlalu meninggalkan chika

"Baay!!" Ucap chika lalu berlalu.

Padahal mereka jalan barengan dari koridor sampe ke parkiran.


= Tbc =


-Senyum Gracia terekam jelas di ingatanku, seperti foto Shani dengan sejuta warna-




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro