Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

delapan

= Selamat Membaca =

**********************







Suasana kelas pagi ini riuh, bisik-bisik dari berbagai sudut berbaur menjadi irama yang tidak teratur. Bagaimana tidak, kehebohan pagi ini di sponsori oleh tergeletaknya sebuah bouquet mawar merah di meja shani dan gracia.

shani dan gracia yang baru saja tiba menatap heran pada teman-teman sekelasnya.

"Wuuhuuu.. dateng juga nih tuan putri"
Teriak Anin

"Akhirnyaaa..dadang juga"

"Datang wooyy"

"Hehe"

"siapa yang nyampah di meja gue??"
Ucap shani datar ketika melihat satu Bouquet bunga mawar merah tergeletak di meja nya.

"Mana gue tau, ada tulisan nya noh baca aja" jawab anin

Gracia mengambil bunga tersebut,  lalu membaca tulisan yang terdapat pada secarik kertas.

'Selamat pagi pujaan hati, semoga hari mu menyenangkan"

-Jonas

Gracia menaruh kembali kertas tersebut pada tempatnya. Gracia mengambil paksa buku tulis yang anin pegang, dan merobek bagian belakangnya, lalu dengan santai mengambil pulpen dari saku seragam anin.

"Buku gue anjing, maen robek aja"
Umpat anin. Sementara gracia hanya acuh

Shani tersenyum simpul melihat kalimat yang di tulis gracia.

'Jangan nyampah di meja gue, gue gak suka kotor"

-Esge cantique

Gracia menoleh ke arah shani, sambil menyodorkan bunga mawar tersebut, setelah menyisipkan kertas yang ditulis nya tadi.

Shani mengambil bunga tersebut.

"Siapa yang ikhlas balikin ni bunga ke kelas sebelah??" Tanya shani menatap datar ke sekitarnya.

Kelas yang tadi rusuh, kini hening seketika.
Terlihat sang ketua kelas dengan raut wajah sedikit terpaksa menghampiri shani.

"Gue aja" ucap nya lalu berjalan keluar.

Shani dan gracia kini duduk di meja nya.

"Enak banget pagi-pagi dikasih bunga" ledek desy yang kini menengok ke arah gracia

"Enakan di kasih pelukan sama shani" jawab nya asal, sementara shani hanya terkekeh.

"Keenakan elu shan"

"Lah kok gue nin??"

"Iya lah, loe kan kang modus"

Shani kembali terkekeh "Siyalan"

Tak lama suara langkah tergesa terdengar melangkah ke kelas shani.

"Kok bunga dari aku di balikin??" Tanya Jonas yang kini tampak kecewa menatap gracia

"Kamu gak suka?? Besok aku beliin bunga yang lain. Kamu suka bunga apa??"

Gracia memutar bola matanya malas.

"Masih pagi Jo, jangan bikin rusuh" angel mengingat kan.

"Apa urusan loe??"

Shani menatap ke arah sang ketua kelas yang membantunya mengembalikan bunga tadi, dengan bahasa isyarat shani memberi instruksi pada nya.

Sang ketua kelas di bantu 2 teman nya, mendekat ke arah Jonas.
"Bentar lagi guru masuk, loe balik kelas aja" titah sang ketua kelas

"Loe siapa nyuruh2 gue?"

"Gue ketua kelas, jangan bikin gue ngelaporin loe  ke kepsek karena udah bikin rusuh di kelas gue"

Jonas diam sejenak.

"Balik atau 2 temen gue yang bakal seret loe?"

Jonas menatap kesal, lalu pergi keluar dari kelas shani.

"Thanks" ucap shani

"Yoi"

Chika kembali menatap kagum pada shani. Shani tak perlu cape atau repot untuk mengembalikan bunga dan mengusir Jonas, dan lagi-lagi dilakukan untuk gracia.

Sungguh Chika ingin sekali bertukar peran dengan gracia saat ini, apalagi melihat shani yang dengan santai nya mengelus rambut gracia, sementara gracia bergosip dengan anin, angel dan juga desy.

"Natap nya biasa aja"
Ucap Vienny sambil menutup mata chika dengan sebelah tangan nya.

"Apasih Vin ah, rese banget"

"Udah diem, liat gue aja sini"

Chika memutar bola matanya malas.
"Ogah vin"

Vienny terkekeh.

--

Shani merasakan getaran di ponsel nya, lalu membaca pesan masuk.

"Gendut, gue ke toilet bentar ya" ucap shani pada gracia.

"Gue anter"

"Gausah, sama anin aja disini. Bentar kok"

Gracia mengangguk

"Nin, jagain" titah shani

" bayi besar nya aman bersama saya nyonya" sarkas anin.

Shani terkekeh lalu keluar dari kelas.

"Lama gak ketemu ya indira"
Ucap seseorang yang berdiri di depan wastafel sambil menatap dirinya di cermin.

Shani yang bersandar di tembok tidak jauh dari seseorang itu hanya tersenyum sinis. "Waktu loe 1 menit"

"Gak kangen gue??"

"Gak pernah" jawab shani santai "apa mau loe??"

"Gue cuma mau Indira gue kembali"

Shani menatap sinis "Gak akan pernah, waktu loe habis. Jadi gue harap loe gak ganggu gue lagi"

Shani keluar dari toilet meninggalkan seseorang tadi yang kini tersenyum miring.

"Indira, loe cuma milik gue"

---


Kantin seperti biasa menjadi tempat berkumpulnya mahluk-mahluk yang kelaparan.

"Kalian mau kuliah dimana??" Tanya anin memulai percakapan.

Seperti biasa satu meja mereka diisi 5 orang.

"Gue sih rencana di Bandung" jawab desy.

"Gue di bandung juga" timpal anin

"Lah gue juga loh" ucap angel

"Lah kok kita bisa bareng gini sih, kampus mana??

"Gue kampus Sejahtera"

"Lah kok sama ,, yeaaayy bisa barengan lagi" teriak anin histeris.

Gracia terlihat tidak semangat menimpali percakapan teman-teman nya, hal ini justru di sadari oleh shani.

"Kalo kalian kemana??" Tanya anin menatap gracia dan shani.

"Gue belom tentuin, yang jelas gue sama gracia bakal satu kampus nanti"
Ucap shani lalu tersenyum ke arah gracia, yang tentu saja menular pada gracia.

"Gausah senyum2 najis gitu gre"

"Sirik aja loe Njel"

"Bi-..

"Gre ini buat kamu"
Sesosok mahluk tak tahu malu kembali menghampiri gracia.

Gracia menaikkan sebelah alisnya lalu menggeleng.
"Enggak mau, tetangga gue kemaren dikasih coklat, besok nya mati" ucap gracia santai. Ketika melihat jonas menyodorkan 5 buah coklat.

"Ini gak bikin mati, gak ada racun nya. Ini papa aku bawa dari swiss kemarin"

"Bukan urusan gue bapa lu dari mana"

"Tapi gre--

"Telinga loe masih normal kan?? Gracia gak mau, jadi loe mending cabut" kali ini shani memotong ucapan Jonas

"Loe gak usah ikut campur terus"

Gracia menggenggam tangan shani, lalu mengisyaratkan shani untuk diam.

"Denger baik-baik pake telinga loe itu, karena gue gak mau ngulang ucapan gue. Pertama gue gak suka loe kasih apapun, kedua, stop deketin gue, dan ketiga Apapun yang menyangkut  gue, Shani berhak dan wajib ikut campur, jadi sekarang loe balik, duduk manis aja ya"

Jonas lagi-lagi merasa kalah telak, jonas berjalan keluar dari kantin setelah melempar coklat yang ditolak gracia ke tempat sampah.

Tak jauh dari mereka, Chika tersenyum miris. Lagi-lagi gracia yang bisa membuat dia iri setengah mati.




= Tbc =


-Senyum Gracia terekam jelas di ingatanku, Seperti Foto Shani dengan sejuta warna-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro