Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Reading 3 [Pengakuan Eks Parasit Lajang]

“Pengakuan Eks Parasit Lajang” Karya Ayu Utami

◌◍┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⿻*.·

Pengakuan: Eks Parasit Lajang (Kepustakaan Populer Gramedia, 2013) adalah autobiografi seksualitas dan spiritualitas Ayu Utami. Seperti Cerita Cinta Enrico, kisah nyata ini ditulis dalam bentuk novel, dengan tokoh A, seorang perempuan yang memutuskan untuk melepas keperawanannya di usia dua puluh tahun, untuk sekaligus menghapus konsep keperawanan yang baginya tidak adil. Selama tahun-tahun berikutnya, yang ia coba lakukan dalam hidup pribadinya adalah melawan nilai-nilai adat, agama, dan hukum negara yang patriarkal. Tapi, ia berhadapan dengan kenyataan bahwa patriarki adalah fakta sejarah.

◌◍┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⿻*.·

Sebelum memulai ke pembedahan analisis karya, saya akan menyampaikan penilaian subjektif dari kami terlebih dahulu.

Hal yang disukai

- Struktur sosial dengan cara pandang beda.
- Berani mendobrak nilai moral sebagian masyarakat Indonesia. Menyampaikan cara memandang lelaki dan perempuan dari kacamata lain.
- Menambah wawasan
- Realistis
- Menjelaskan suatu peristiwa di masa lalu dengan apik.
- Judul bab unik meski persepsi menjurus ke hal-hal negatif.
- Deskripsi latar tidak detil tapi justru pembaca bebas berimajinasi. Latar tidak memberatkan.
- Penulisan gamblang. Diksi lugas, sebagian orang menganggap kasar. Namun penjelasan tersirat mengajak pembaca berpikir lebih luas.
- Menulis sesuka hati bebas menunjukkan sudut pandang.
-  Jarang ada percakapan antar tokoh, POV satu.
- Awal-awal terhibur karena ada humor nama-nama tokoh.
- Kritik sosial agama dan sistem masyarakat dengan opini pendasaran yang kuat kalau ada yang kurang tepat dalam pendalaman fungsi
- Penggunaan kiasan bagus relevan konsisten.
- Alur mengalir mengajak pembaca masuk dalam ceritanya.
- Novel berasa otobiografi yang bercerita.
- Alur menarik dan membahas hal-hal yang benar bisa dibayangkan di kehidupan nyata - Penokohan kuat sifat tokoh cukup tangguh dalam mempertahankan argumentasinya membahas tentang nilai-nilai kehidupan realis.
- tema belum pernah dibaca menambah ketertarikan baca.
- Gaya bahasa diksi belum pernah dibawakan oleh penulis lain. Sederhana, naratif dan mudah dipahami.
- Membuka pikiran wanita yang selama ini menjadi Dilema bagi setiap wanita.
- Sadar (beberapa fakta) ada perbedaan pandangan dari setiap sisi seseorang yang harus dipahami.

Hal yang kurang disukai

- Kalimat berat beberapa diisi tidak dimengerti. Bahasa baku kurang dialog.
- Tidak suka covernya.
- Ada bagian yang membuat jenuh.
- Emansipasi Wanita disini kebebasan menginginkan laki-laki dan perempuan dalam strata yang sama Padahal secara kodrat mereka berbeda .
- Muncul tokoh-tokoh pelengkap saja.
- Tidak suka dengan tindakan yang bersembunyi dibalik logikanya atas perselingkuhan yang dilakukan.
- Pembangunan suasana kurang menarik.
-  Bukan selera
- Kritik terlalu vulgar dan blak-blakan.
- Ada beberapa hal dalam cerita ini yang tidak sama dengan prinsip kita.
Sekarang saya mulai ke analisis unsur intrinsik ceritanya, ya.

Gaya Bahasa : Gamblang, menghipnotis pembaca mengikuti pandangan si tokoh bervariatif. Namun demikian harus membaca berulang-ulang untuk bisa paham. Lebih banyak narasi daripada dialog. Seolah membaca diary orang. Baku, EBI tepat, narasi Tidak sembarangan. Autobiografi sehingga banyak narasi yang sangat mengeksplorasi pemikiran dan pengalaman penulis.

Teknik Bercerita: Monolog. Lebih banyak narasi, dibandingkan dialog. Seperti orang yang bercerita dengan menulis buku hariannya.

Setting : Latar tempat bervariasi, mulai dari taman, kamar, kampus, luar negeri, gereja, istana negara,  dll. Ada yang disampaikan dengan lugas seperti saat menyebut rumah atau kota Jakarta, Pasar Anyar.  Ada pula yang menyembut kiasan, seperti kota hujan.

Alur: Maju - mundur - maju lagi. Dimulai saat usia 20 tahunan Saat ketemu Mat dan Nik. Terus masa kecil, dan hubungan lanjutan dengan Nik, serta laki-laki lainnya.

Plot: Bergulir adegan, terfokus bagaimana cara berfikir dan bertindak dalam karakter, pemikiran dan pengambilan A. Dengan pemaparan sedikit flat. Sebenarnya ada hal-hal yang berpotensi masalah, tetapi gaya bercerita banyak narasi kurang menyuguhkan dan berakibat kurang membuat penasaran dalam melanjutkan Membaca cerita.

Penokohan: Dalam cerita ini pembaca mungkin tidak akan lupa pada sosok Pertama A, Mat, Nik dan Rik. Selebihnya mungkin hanya angin lalu, sebagai tokoh pendukung.

A: Tokoh kuat karakter, konsisten, tidak mendukung patriarki, bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, kuat pendirian dan tidak mudah dipengaruhi.
Berani, kritis, pandai menulis dan cantik. Mempertanyakan seksual, gender, pernikahan, urusan sosial manusia, maupun agama. Tokoh sentral. Haus pengetahuan, dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama. Menerapkan sistem terhadap dirinya, subyektif dirinya.

Nik: Berlatar belakang keluarga militer yang religius, patriarki kuat. Tapi tanpa landasan sehingga mudah goyah dan terpengaruh oleh pendasaran A, melakukan apa yang A anggap benar, meski bertentangan dengan agama dan patriarki.  Bertanggung jawab. Sosok yang mulai candu dengan seks setelah melakukan dengan dengan A.

Mat: Pacar A yang pertama dalam kisah di buku ini. Yang begitu dimanja oleh A dengan mengerjakan tugasnya. Diputuskan dengan alasan yang dibuat-buat demi bisa bersama Nik. Merupakan sosok lelaki pasrah, tidak berdaya tanpa berontak saat ditinggal oleh A.

Rik: Fotografer yang ingin hidup bebas pada akhir terikat dengan A dan menjadi lelaki terakhir untuk A di kisah buku ini.

Selain tokoh-tokoh di atas, ada tokoh pendukung yang di paparkan. Antara lain,  keluarga A, seperti ayah, ibu, saudara, tante, paman. Atau lelaki yang datang di hidupku dan ketua wartawan. Teman A dan lain-lain yang dalam pembahasannya tidak terlalu mendalam tentang karakter  tokoh-tokoh tersebut.

POV: Orang Pertama, tokoh A.

Amanat : Emansipasi Wanita memperjuangkan keadilan pada perempuan dalam sistem partiarkat, agama keadilan  bersosial. Yang melahirkan gerakan perempuan sebagai manusia tertindas atau kelas 2 Feminis sosialis. Jangan takut memberikan persepsi baru terhadap sesuatu yang rumpang, justru itu yang membuat terkadang lebih modern dan setara. Seharusnya pembagian masyarakat tidak dengan kelas yang demikian. Dan bagaimana wanita mempunyai peran dalam kehidupan masyarakat.

Kesan Membaca : Buku ditulis dengan berani perlu pemikiran terbuka untuk membacanya. Diyakini tidak semua orang berpikir seperti sudut pandang tokoh A. Merupakan bacaan dengan kritik sosial serta memancing pembaca untuk berdialektika seperti apa yang penulis alami. Bacaan berat namun penyampaiannya bagus,  cukup menghibur dan seru saat tokoh mencoba mempertahankan argumennya, yang dianggap salah di masyarakat. Opini dan kritik penulis dalam emansipasi wanita sebagian besar berbeda dengan apa yang anggota review percaya. Wawasan baru akan sudut pandang dunia terhadap wanita.

Ciri Khas Penulis:
- Mengambil tema berat dalam kritik sosial, karena ternyata cerita ini adalah triologi.
- Pilihan diksi tidak umum, beberapa kali menemukan diksi harus buka kamus.
- Penggunaan kiasan konsisten dan bagus.

━────── •●• ──────━
SESI TANYA JAWAB

Nama: Inez
Pertanyaan: Penokohan mana yang menurut kalian yang paling berkembang selain tokoh A?

Jawab:
Terima kasih Inez, sudah bertanya. Kalau  perkembangan karakter tokoh ada dua selain tokoh utama A.

Karena Nik yang taat beragama, tiba-tiba terbuai dengan melakukan seks bebas. Yang awalnya patriaki, kekuasaan nurut aja dengan A, bahkan berdamai dengan pola pikir dan tingkah A.

Ric yang awalnya hidup bebas, tidak terikat. Namun akhirnya terikat, menikah bersama A.

Nama: Revina
Pertanyaan: Berdasarkan amanat yang dipaparkan tadi, apakah novel "Pengakuan Eks Parasit Lajang" boleh dibaca oleh pembaca di bawah umur—misal dibaca pembaca umur 16 tahun? Sertakan alasannya.

Terima kasih.

Jawab:
Tidak ada kalimat ekplisit menyatakan 16 tahun boleh baca. Boleh baca, jika ada pendampingan orang tua, atau pakar karena pengangkatan tema tidak umum sehingga butuh pendampingan. Sehingga lebih baik 17+ yang sudah mulai berpikir kritis dan butuh panduan.

Nama: M. Albar
Pertanyaan: dilihat dari bahan presentasi, ada kritik yang vulgar dan lainnya. Apakah cerita ini cocok untuk dibaca oleh remaja? Kalau iya, apakah buku ini direkomendasikan untuk buku santai?

Jawab:
Hanya pembaca remaja akhir atau  dewasa! Juga bisa pembaca yang telah memiliki kematangan dalam cara berpikir. Saya rekomendasikan buku ini untuk kalian yang suka dengan tema tak biasa (gender, nilai moral, norma dalam masyarakat, seksual, agama, dll), serta menikmati gaya bahasa yang "nyeleneh" serta "blak-blakan", juga yang senang pada jenis buku yang mengajak pembaca untuk berpikir dan merenung.

Nama : Uswah
Pertanyaan : Di poin ciri khas penulis ada pernyataan pilihan diksi tidak umum. Kira-kira bisa dikasih contohnya?

Untuk jawaban uswah. 
Paradiso, saujana, jurir, kemusykilan, imbesit, rayut, meruyak, daktis,  Skizofrenik, konsistensi sistematik, coitus interruptus, post-coital intimacy.

Bagaimana apakah diksi ini umum? Kami harus buka kbbi untuk tau arti/maksudnya.

🌻🌻🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro