Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Reading 2 [Orang-Orang Bloomington]

“Orang-Orang Bloomington” Karya  Budi Darma

🌻🌻🌻

1. Detail lengkap buku.

Judul: Orang-Orang Bloomingtoon
Pengarang: Budi Darma.
Genre: Kumpulan cerpen.
Jumlah halaman: 296 halaman

2. Blurb :

Janganlah mengurusi kepentingan orang lain dan janganlah mempunyai keinginan tahu tentang orang lain. Hanya dengan jalan demikian, kita dapat tenang."

Sejak kali pertama terbit, tujuh cerita yang dihimpun dalam antologi Orang-Orang Bloomington sukses memukau pembaca lintas generasi melalui permasalahan yang diangkat-emosi-emosi terdalam manusia.

Manusia dengan segala dinamika kehidupannya dikisahkan melalui sudut pandang orang pertama-menjadikan suasana batin tokoh-tokohnya tergali dalam. Cerita-ceritanya tampak sederhana, tapi menyuguhkan sisi lain kehidupan nyata yang kompleks dan kelam. Dengan cara yang tidak biasa, Budi Darma mengungkap konflik antarmanusia yang lazim kita hadapi dalam keseharian-prasangka, kesepian, kedengkian. Semua berpadu menjadi satu formula kisah yang realistis, menyentuh, bahkan cenderung menampar.

Melalui Orang-Orang Bloomington, Budi Darma berhasil menyabet penghargaan S. E. A. Write Award 1984 dari Pemerintah Thailand. Cerpen-cerpen yang menginspirasi ini kami hadirkan kembali untuk memperkenalkannya kepada pembaca muda, sekaligus mengobati kerinduan para pembaca setia Budi Darma.

3. Rating
Rating yang kami berikan adalah 4,3/5.

4. Yang kami suka dari buku ini :

Dalam cerpen-cerpen di buku ini tersimpan makna tentang kehidupan yang pilu dan ironis, hakikat kehidupan antarmanusia, dan juga hubungan dengan Sang Pencipta. Meskipun cerita ini berlatar di Bloomington, Kita rasa ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara manusiawi sebagai manusia kita tentu pernah merasa menjadi yang paling benar sedangkan orang lain salah, terkadang terlalu menggurui seperti kita sudah kenal dekat dengan Tuhan. Seperti cerita Orez, Kami berpikir mungkin saja jika kedua orang tua itu tidak percaya dengan ramalan Orez mungkin tidak akan lahir seperti itu. Sama halnya dengan manusia yang mudah percaya akan sesuatu entah itu membenci atau menyukai sesuatu hanya karena kata-kata orang lain.

5. Yang kami tidak kamu suka buku ini :

Ada adegan yang terlalu gelap jadi enggak semua usia bisa baca. Buat remaja takutnya ada efek negatifnya kalo enggak paham maksudnya. Selain itu pada cerpen terakhir penggunaan alur yang maju mundur justru membuat beberapa pembaca tidak paham dengan apa yang coba diceritakan.

Kita masuk poin ke-6, yaitu analisis.

- Gaya bahasa :
Menurut kami, kalau diperhatikan disetiap cerpen yang ada menggunakan banyak majas simile. Orang-Orang Bloomington menurut Kami diceritakan sebagai manusia yang dapat dengan mudah iri dengan kepemilikan orang lain. Kami kurang tahu apakah Orang-Orang Bloomington memang seperti itu atau gaya bahasa yang digunakan Eyang Budi Darma mampu membuat beberapa pembaca percaya dengan gambaran yang dijelaskan si tokoh "Saya" hingga mengesampingkan peran tiap tokoh dalam cerita.

- Teknik bercerita :
Tokoh "Saya" sebagai narator, mirip seperti pembawa acara dalam sebuah presentasi. Pada beberapa cerita narator bercerita seperti halnya seorang dalang yang memainkan setiap tokoh, meski menurut pendapat kamk pribadi si narator justru ingin bertindak selayaknya pahlawan tapi terkesan memaksa. Dalam cerita 'Laki-Laki Tua Tanpa Nama' menurutku si narator terkesan seperti orang asing yang hanya memperhatikan tanpa benar-benar terlibat dalam cerita.

- Setting :
Sekitar Universitas Indiana, Bloomington dan Apartemen Tulip Tree. Untuk latar waktu beberapa kali disebutkan pada tahun 1979. Sedangkan untuk suasana, Kami enggak begitu tahu perasaan tiap tokoh, karena menurut Kami si narator menceritakannya dengan bahasa yang cukup datar.

- Pemilihan alur
Menurut kami, ketujuh cerpen ini saling berhubungan dengan alur yang maju meski ada beberapa kilas balik yang membuat alurnya terkesan maju mundur tidak tentu arah, selayaknya di cerpen ketujuh berjudul 'Charles Lebourne' yang bagi beberapa pembaca mungkin akan kebingungan daripada paham dengan maksudnya.
- Plot

Cerita pertama “Lelaki Tua Tanpa Nama” digerakkan oleh keinginan turut campur si tokoh utama saat melihat seorang lelaki tua melongok ke jalan dari loteng sebuah rumah. Ingin sekali tahu tentang orang tua misterius ini. Dia menanyakan ke semua orang tentang lelaki tua itu, seolah-olah ingin menyembuhkan dia dari kesunyian hidupnya.

Narator dalam “Joshua Karabish”,  tinggal sekamar dengan Joshua Karabish yang menyembunyikan penyakitnya dengan gejalanya adalah mimisan, kuping bernanah, nyeri di malam hari, dsb. Joshua sendiri tidak disukai teman-teman seapartemennya ketika mereka mengetahui bahwa mengidap penyakit yang ternyata menular kepada si narator ini. Di sinilah tampak kecenderungan orang yang memandang sebagai pengidap penyakit sebagai orang yang nista dan harus dijauhi.

Dicerita ketiga konflik timbul saat seorang anak kecil menggores mobil si 'saya' hingga membuatnya dendam berkepanjangan.

Dalam kisah Orez, si narator, bapak Orez, sampai-sampai terpikir menjadi Ibrahim yang menyembelih Ismail. Terbawa sebal karena menurut kami ini salah istrinya yang bahkan menyuruh si suami untuk memperlakukan anak yang kala itu masih dia kandung layaknya bola mainan. Hingga dia menyadari bahwa si anak adalah manusia yang memiliki hak hidup, dan dia tidak memilih untuk mendapatkan kondisi “liar” tersebut. Mungkin ini kunci dari semua cerita yang ada. Kenapa? Menurut kami secara pribadi, orang-orang Bloomington aslinya seperti Orez, memiliki penyakit tertentu namun memilih untuk menyembunyikannya agar tidak dianggap aneh.

Di dalam cerita “Yorrick” narator  menggunakan istilah “banteng ketaton” saat mengatakan tentang sikapnya yang buas karena terdesak. Apakah ini sekadar terjemahan, ataukah ini salah satu pintu yang menunjukkan bahwa cerita-cerita dalam Orang-orang Bloomington ini sebenarnya hanya cerita yang terjadi di pikiran orang Indonesia saja? Mengingat cerita-cerita ini hanya terjadi di pikiran Eyang Budi Darma.

Cerita ketujuh sekaligus terakhir, "Charles Lebourne" berisi kilas masa lalu yang menurut tokoh 'saya' menjadi kelam. Jujur Kami enggak begitu paham dengan cerita ini karena alurnya yang maju mundur sampai bikin jungkir balik rasanya waktu baca.

- Tokoh :
Alasan mengapa tokoh dalam Orang-orang Bloomington dibilang menarik terletak pada penokohan dari naratornya. Mereka memiliki memiliki pendapat tersendiri karena terlibat atau menyaksikan masing-masing cerita. Karena inilah, Kami enggak tidak bisa mengandalkan penjelasan mereka sebagai seseorang yang antagonis atau protagonis, dan inilah yang membuat cerita ini jadi sangat mengasyikkan untuk ditelusuri. Meski begitu ada pertanyaan kenapa “Bloomington” diberi tanda kutip?

- Pemakaian sudut pandang :
Orang pertama 'saya' sebagai narator.

- Amanat :
Amanat yang dapat diambil dari cerpen Orang-Orang Bloomington karya Budi Darma adalah saat kita hidup janganlah pernah merasa tidak percaya diri dengan kekurangan yang kita miliki, sampai akhirnya dapat menutupi kelebihan yang kita miliki.

7. Kesan setelah membaca :

Untuk beberapa saat setelah membaca buku ini Kami berpikir tentang apakah sebetulnya tujuan hidup kita di dunia? Apakah hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan kita dengan baik, tanpa tahu apa tujuan pastinya? Atau hidup hanya untuk kesenangan tanpa tahu kapan kita harus berhenti bersenang-senang?🤔

Itulah review dari kami, BSWClub Reading 2 (Kelompok Payung Kuning ⛱️) dengan novel Orang-orang Bloomington karya Budi Darma. Saya perwakilan kelompok mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata. Terimakasih banyak kepada para member BSWClub Reading 2 yang sudah menyerahkan laporan, dan juga bagi para member BSWClub yang bersedia meluangkan waktunya untuk membaca review dari tim kami.

SESI TANYA JAWAB

Nama: Farid
Pertanyaan: Dari sekian banyaknya cerpen, apa cerpen yang paling kalian suka?

Kami sepakat untuk memilih kisah Orez. Kita benar-benar diajak untuk merasakan kisah Orez yang masih kecil. Ralat, sejak dikandungan kedua pasangan ini benar-benar aneh! Bayangkan, seorang istri menyuruh suaminya menggugurkan janin dengan berbagai cara. Anak pertama keguguran, untuk yang kedua bisa lahir. Namanya Orez.

Orez lahir dalam keadaan cacat bak Tarzan.

Nama: Andini
Pertanyaan: Jika kalian tidak diwajibkan untuk membaca buku ini, adakah alasan untuk membaca buku ini? Apa yang sangat menarik dari buku ini?

Jawaban:

Cara Budi Darma mengemas cerita ini. Tentunya kita sebagai pembaca merasa gemas dengan narator yang agak sampah, hanya ada pemikiran "Aku" dengan karakter gelapnya. Tak hanya itu, kisah ini juga memiliki banyak makna yang bisa kita dapat.

Kelompok payung kuning(⛱️) amat merekomendasikan buku ini buat teman-teman baca. Walaupun sudah lama, buku ini masih relevan dibaca jaman sekarang.

Nama: G.
Pertanyaan: Kira-kira, kenapa penulis memberi judul bukunya "Orang-orang Bloomington"? Apakah karena setting-nya?

Jawab:
Kemungkinan iya, karena novel ini mengambil latar di Bloomington sekitar Universitas Indiana, Perempatan jalan ataupun Apartemen Tulip Tree. Tetapi kami tidak bisa memastikan apakah karakter Orang Bloomington memang seperti di buku, karena tokoh "Aku" bisa saja terjadi oleh siapa saja.

Nama : Vira.
Pertanyaan : Ketika saya baca ulasan yang kakak sampaikan, terkesannya cerita ini penuh dengan makna dan kaya akan pembelajaran. Sungguh berat. Apa ketika membacanya tidak bosan?

Lalu ada kalimat adegannya gelap jadi tidak semua orang bisa baca. Nah menurut kakak sendiri, apa sih keunikan dari novel Orang-orang Bloomingtoon? Sampai kita, generasi muda ini harus membaca?

Jawab :
Keunikan dari novel Orang-orang Bloomington menurut saya pribadi ialah, meskipun cerita ini berlatar di Bloomington saya rasa amanat dari cerita ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara manusiawi sebagai manusia kita tentu pernah merasa menjadi yang paling benar sedangkan orang lain selalu saja salah, dari cerita yang ada di buku ini juga diajarkan pula kehidupan yang pilu dan ironis, hakikat kehidupan antarmanusia, dan juga hubungan dengan Sang Pencipta.

Jujur, saya sempat merasa bosan karena tokoh saya yang terlalu berpikiran buruk pada semua tokoh lain selain dirinya. Juga karena alur maju mundur yang sering menjebak. Tapi semua itu terbayar puas saat saya mendapatkan kunci amanat dari tiap cerita yang ada.

Nama : Uswah
Pertanyaan : Sebelumnya maaf ya, Kak, pertanyaan ku cukup simpel. Pesan atau amanat apa yang bisa kita ambil dari sana untuk di kehidupan sehari-hari? Terima kasih.

Jawaban :
Makna yang paling Kita sukai ada di cerita Orez. di mana pesan atau amanat yang bisa diambil dari sana untuk kehidupan sehari-hari adalah untuk tidak terpacu pada ramalan atau perkataan orang lain mengenai nasib kita ke depannya. Saya berpikir, jika saja kedua orang tua itu tidak percaya pada si peramal, kisah Orez mungkin akan disajikan dengan alur yang jauh berbeda, anak itu tidak akan terlahir dengan kondisi cacat. Selayaknya kebanyakan manusia yang mudah sekali termakan opini orang lain untuk membenci  atau menyukai sesuatu.

🌻🌻🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro