Dusta-dusta kecil - Big Little Lies
💫 Detail Lengkap Buku
Judul: Dusta-dusta kecil – Big Little Lies
Pengarang: Liane Moriarty
Jenis buku: Novel Terjemahan
Jumlah halaman: 512 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020334066
💫 Blurb
Pembunuhan? Kecelakaan tragis? Atau orang tua yang berperilaku buruk? Yang pasti seseorang tewas.
Madeline adalah seorang ibu yang harus diperhitungkan. Dia lucu dan penuh gairah. Dia bisa mengingat banyak hal dan tidak memaafkan siapa pun. Celeste adalah tipe wanita cantik yang membuat dunia berhenti dan menatap, tapi dia membayar harga untuk itu. Jane, seorang ibu tunggal yang baru di kota, masih sangat muda bahkan ibu lain salah mengira kalau dia seorang pengasuh. Jane datang dengan masa lalu misterius dan kesedihan yang melampaui usianya. Ketiga wanita ini berada di persimpangan jalan, tapi mereka akan berakhir di tempat yang sama.
Sebuah insiden kecil terjadi di TK Pirriwee Public School, melibatkan Madeline, Jane, dan Celeste. Tidak disangka, kejadian tersebut membuat suasana sekolah berubah serius dengan bisik-bisik antar ibu yang dipenuhi dengan gosip jahat. Tidak ada yang tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Hingga akhirnya seseorang harus membayar dengan nyawa. Dusta-dusta kecil itulah yang paling berbahaya.
💫 Rating
7,2 / 10
✨ Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan mudah untuk dimengerti, tapi ada beberapa kata dan kalimat yang mengandung unsur vulgar. Hasil terjemahannya juga cukup baik. Namun ada beberapa kata yang diulang dua kali dan typo yang cukup banyak sehingga mengurangi kenyamanan ketika membaca.
🔵 Yang Disukai dari Buku Big Little Lies
Tema dari buku ini yang menurut banyak orang umum tapi dikemas dengan sangat baik. Temanya sendiri berlatar tentang perkumpulan ibu-ibu di sebuah TK. Cara berinteraksi dari ibu-ibu juga menarik di mana mereka memiliki latar belakang yang berbeda.
🔵 Yang Tidak Disukai dari Buku Big Little Lies
Diantaranya karena alurnya yang lambat, terasa melelahkan karena jumlah halaman yang banyak, juga karena adanya dialog di awal cerita yang membuat sedikit tidak nyaman.
✨ Setting
1. Tempat : pusat latar ada di kota dimana TK Piriwee School (Sebuah sekolah modern, berfasilitas lengkap, terletak di pinggir pantai di salah satu sudut Australia).
2. Waktu : -Hari orientasi
-Malam kuis
3. Suasana : - Lucu, karena cerita diselipkan beberapa humor
- Kelam. Kisah hidup Jane, Madaline, dan Celeste, tiga Ibu yang berteman.
Jane yang harus membesarkan anak hasil " one night stand"-nya seorang diri yang juga menjadi dia ibu muda.
Celeste yang harus menerima sikap tempramen suaminya di balik rumah tangga yang katanya harmonis.
Madaline, anaknya malah akrab dengan istri baru sang mantan suami.
✨ Teknik Bercerita
Mengangkat isu perisakan antara geng ibu-ibu di TK Pirriwee Public School, penulis menampilkan teknik bercerita yang seimbanh antara show dan tell. Penempatan dialog yang tepat diselipkan dark humor dan gosip ala ibu-ibu. Di akhir chapter, penulis menyisipkan potongan-potongan dialog tentang apa yang terjadi di malam kuis TK Pirriwee Public School.
✨ Pemilihan Alur
Alur yang dipakai adalah In Medias Res. Di mana cerita di mulai ketika ada ibu melihat seseorang terjatuh di Pirriwee.
Pembaca ditarik ke beberapa bulan sebekum kejadian itu terjadi, lalu sampai pada siapa yang terjatuh, bagaimana kejadiannya, dan dilanjutkan dengan penyelesaian atas apa yang terjadi pada tokoh-tokoh sentral.
✨ Plot
• Set Up (Bagaimana pengenalan setting, karakter. Singkatnya awal mula cerita):
Cerita di awali dengan sebuah acara sosialisasi siswa TK baru. Sebelum acara itu dua orang tokoh yaitu Madeline dan Jane bertemu karena suatu kecelakaan kecil yang tidak sengaja Madeline lakukan. Pada saat itu bisa diketahui bagaimana sifat Madeline yang terkesan sangat ceria dan penantang terhadap sesuatu yang tidak disukainya. Selain itu, pada saat itu Jane juga dijelaskan sifatnya walaupun masih pada awalnya. Untuk pengenalan setting, pada tahap ini masih kulit-kulitnya belum sampai semuanya.
• Catalyst (Big moment yang mengubah kehidupan para tokoh):
Saat Jane, Madeline, dan tokoh lainnya menjemput anak mereka di sekolah.
Pada saat itu, terjadi kejadian di mana anak Jane, Ziggy, mendapat tuduhan dari Amabella. Setelah kejadian itu, terjadilah ketegangan antara ibu-ibu di sekolah.
• Rising Action:
Rising Action terkesan terjadi beberapa kali, secara bertingkat. Misalnya, saat Renata memutuskan untuk tidak mengundang Ziggy ke acara ulang tahun anaknya, lalu merembet ke masalah terbentuknya kubu di antara para Ibu, yang mana membuat Jane merasa terkucil.
Di sisi cerita Ibu, paling terasa adalah kisah Jane dan Celeste —wanita ini lebih kental karena dia punya masalah rumah tangga—yang mana keduanya sama-sama memiliki tekanan batin.
Tentang Jane yang masih berkelut pada traumanya dan Celeste yang semakin tidak kuat dengan keadaan rumah tangganya.
Namun, Madeline pun memiliki masalah tersendiri dengan anak pertamanya ketika perisakan terhadap Amabell kedua kalinya diketahui terjadi kembali, ketegangan mencapai titik puncak.
Renata bersikeras Ziggy pelakunya. Namun, pihak sekolah dan Ibu Ziggy—Jane—yakin bahwa Ziggy anak yang baik-baik saja. Disinilah kubu di antara para Ibu semakin terlihat jelas. Hal ini diungkapkan oleh Samantha sendiri. Sementara itu, Ziggy tidak ingin membicarakan soal perisakan, sedangkan Amabell menunjukkan clue bahwa bukan Ziggy pelakunya, namun masih tidak ingin mengungkapkan.
• Klimaks:
Berbagai cara dilakukan agar Ziggy terbukti tidak bersalah, seperti meminta pendapat Psikolog.
Namun, dengan cara cerdik Jane, Ziggy akhirnya menyampaikan siapa pelaku perisak yang sebenarnya. Kabar baiknya dia mendapat bukti dari Ibu lain, yaitu Bonnie dan Celeste.
Celeste, secara mengejutkan mendapat pengakuan dari anaknya, begitupula Bonnie—wanita itu mengaku menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkannya.
Jane mulai lepas dari trauma masa lalunya dan menemukan "kisah" baru.
Berbeda terbalik dengan Celeste yang sudah mencapai puncak kesabaran akan keadaan rumah tangganya.
Kemudian, malam perisakan terjadi. Dari sisi Celeste, dengan pertengkaran lagi dan sisi Jane, yang merasa lega karena prasangka buruknya tidak terbukti—Ziggy tidak bersalah atas perisakan.
Disinilah muncul klimaks dari kisah kedua Ibu tersebut. Jane, yang masih mengingat wajah Ayah Ziggy, menghampiri dan bertanya, yang membuat Ayah Ziggy terkejut sekaligus murka (karena itu di depan umum), begitupula Celeste yang tidak menyangka hal tersebut terjadi. Celeste yang sama murkanya langsung melempar botol sampanye ke Ayah Ziggy, yang dibalas dengan tamparan (pukulan) sehingga menimbulkan riak besar. Bonnie yang tidak terima mendorong Ayah Ziggy. Karena cuaca hujan, Ayah Ziggy tergelincir (saat itu mereka ada di balkon) dan jatuh.
Lalu, Medaline dan Jane cedera karena ulah ceroboh dua Ayah murid lainnya.
• Falling Action:
Jatuh ketika usai acara Malam Kuis dan datangnya pihak detektif untuk menyelidiki kasus (apakah ini kecelakaan atau kasus pembunuhan).
Ada sedikit konflik kecil di sini, tapi terselesaikan dengan mengakunya Bonnie di hadapan hukum. Wanita itu mendapat hukuman sosial layanan masyarakat.
• Ending:
Sekali lagi, sudut yang paling kentara adalah Jane dan Celeste. Jane kembali jatuh cinta dan Ziggy tidak lagu dikucilkan (bahkan di undang ke pesta Amabell).
Celeste mengalami trauma mendalam dan mengunjungi psikiater kembali. Namun, kedua anaknya tidak mengalami masalah serius.
Di sisi Medaline, akhirnya dia menerima "kehidupan" barunya.
✨ Tokoh
1) Madeline. Dia adalah wanita berumur 40 tahun yang memiliki satu orang anak bernama Abby dari pernikahan pertamanya dengan Nathan, dan dua orang anak: Fred dan Cloe dari pernikahan keduanya. Seorang ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan sampingan di teater. Karakternya seperti ibu-ibu kebanyakan yang kepo. Akan tetapi, dia ini sebenarnya penuh sayang, perhatian, dan setia kawan.
Dia juga merasa bertanggung jawab terhadap teman-teman dekatnya. Karakternya ber-layer dan tidak flawless. Keputusan-keputusan yang dia ambil terkadang impulsif tapi masuk akal. Misalnya ketika dia dengan percaya dirinya menyabotase ulang tahun Amabella dengan cara mengajak para orang tua lain agar anak-anaknya menonton pertunjukan.
2) Celeste White, seorang ibu yang memiliki putra kembar. Ia berusaha bahagia di hadapan kedua anaknya, padahal ia mengalami kekerasan rumah tangga di baliknya.
3) Jane Chapman, seorang single mother yang memiliki putra yang sangat ia sayangi bernama, Ziggy. Jane memiliki kisah sedih di kehidupannya. Dia pemalu dan suka mengunyah permen karet.
4) Renata adalah seorang wanita karier sukses, tipe ibu serba sempurna.
✨ Amanat
Dari buku ini kami banyak mengambil pelajaran diantaranya,
Jadilah sosialita (aktif bersosialisasi).
Terkadang kita perlu memaksa diri kita untuk keluar dari rasa tidak percaya diri. Kita perlu keluar dari keterpurukan untuk mendapat sesuatu yang lebih baik.
Kehidupan yang tampak sempurna di mata orang lain, belum tentu kenyataannya sama. Jadi, harus bersyukur dalam hidup.
Melepaskan diri dari hubungan toxic adalah langkah awal untuk meringankan beban hidupmu.
Lakukan hal-hal yang menurutmu benar.
Terkadang, mengatakan kebemaran itu gak seburuk yang dibayangkan.
✨ Pemakaian Sudut Pandang
Sudut pandang yang dipakai adalah Alternate POV.
Dimana ada dilihat dari tiga sudut pandang orang ketiga subjektif yang dipakai: Madeline, Celeste, dan Jane. Perubahan diganti perbab. Bisa perbab sekali atau di beberapa bagian ada yang perdua bab. Akan tetapi, yang perdua bab sekali itu jarang. Lebih sering perbab pergantian sudut pandangnya.
✨ Ciri khas penulis
Penulis memiliki ketertarikan untuk membahas terkait kasus-kasus yang berhubungan dengan permasalahan rumah tangga. Selain itu, penulis menulis cerita dengan alur yang lambat.
Penulis juga cenderung mengedepankan penjelasan subjektif. Maksudnya lebih ke apa yang karakter rasakan atau pikirkan. Namun, tetap menjaga sudut pandang orang ketiga. Dari novel yang satu ini.
Di antara narasi dan percakapan antar tokoh, penulis menyelipkan beberapa dark humor. Ada catatan kecil berupa kepingan-kepingan percakapan antar tokoh di akhir part disertai waktu kejadian sebelum dimulainya malam kuis di beberapa bab cerita.
✨ Kesan setelah membaca, berikut saya kirimkan beberapa tanggapan pribadi kami terkait buku Big Little Lies.
Evtria
1. Yang aku suka dari cerita ini adalah hubungan pertemanan mereka. Jane, Maddie, Celeste itu bonding-nya kuat gitu.
2. Yang gak kusuka cerita ini lambat. Aku gak ngerti juga poin ceritanya apa, selain drama ibu2. 😂
3. Terkadang, mengatakan kebemaran itu gak seburuk yang dibayangkan.
4. Rating: 6/10
Meli
1. Suka dengan cerita ini.
Aku suka dengan tema yang diangkat seputar kasus pembunuhan dan perisakan antar ibu-ibu maupun anak-anak TK. Selain itu, penulis juga menyisipkan dark humor di sela-sela permasalahan yang dialami para tokohnya.
2. Yang gak kalian suka.
Membacanya terasa melelahkan dengan halaman yang sampai 400-an lebih.
3. Rating (1-10)
7/10
4. Amanat
Melepaskan diri dari hubungan _toxic_ adalah langkah awal untuk meringankan beban hidupmu. (Kasus Celeste)
Silvia
1. Yang aku suka dari cerita ini.
Tema biasa jadi luar biasa. Hubungan pertemanan yang kuat.
2. Yang tidak disukai
Alurnya yang menurutku lambat.
3. Rating (1-10)
8/10.
4. Amanat
Kehidupan yang tampak sempurna di mata orang lain, belum tentu kenyataannya sama. Jadi, harus bersyukur dalam hidup.
Huda
1. Aku suka cerita ini karena nyritain gimana ibu-ibu bikin kelompok sebagai ibu anak TK. Keren sih idenya. Enggak pernah terpikir kalo kaya gitu bisa dibikin cerita.
2. Aku ga suka alur yang lambat. Cerita ini menurutku lambat banget. Apalagi yang bagian pengenalan tokoh. Menurutku itu terlalu dipanjang-panjangin. Jadi, terkesan "mbulet" ceritanya.
3. Lakukan hal-hal yang menurutmu benar.
4. 7,5
G
1. Suka dengan penggambaran perkumpulan ibu-ibunya. Dari sisi bagaimana mereka berpendapat soal masalah sekolah, lingkup keluarga, masalah, perkubuan, dan gosip. Lucu banget.
2. Saya pribadi sekedar penikmat genre semacam ini.
3. 6.5/10
4. Amanat yang saya tangkap? Jadilah sosialita (aktif bersosialisasi).
Wulan
1. Suka dengan cerita ini :
• Penggambaran latar yang detail. Sehingga membuat pembaca bisa membayangkan apa yang penulis ceritakan.
• Plot cerita yang benar-benar sulit ditebak. Di cerita tersebut, penulis seperti memberikan petunjuk tentang sebuah 'pembunuhan' yang terjadi di malam kuis. Namun ternyata petunjuk itu melenceng jauh dari kebenarannya.
2. Yang kurang aku suka :
• Saat pertama kali membaca cerita ini, aku sedikit terganggu dengan adanya dialog di awal cerita. Bingung sama tujuan dialog itu untuk apa. Tapi setelah membaca beberapa bab, aku mulai terbiasa sama dialog di awal dan di akhir cerita itu.
3. Rating : 8/10
4. Amanat :
Terkadang kita perlu memaksa diri kita untuk keluar dari rasa tidak percaya diri. Kita perlu keluar dari keterpurukan untuk mendapat sesuatu yang lebih baik.
━─━─━─━─◈─━─━─━─━
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro