Thanks for Your Help (Akutagawa)
Request dari Red_Crimson46
[Akutagawa POV]
Ku teringat di hari dimana Dazai-san membawa kami ke Port Mafia. Dulu, aku dan Gin sangat kedinginan, tapi Dazai-san menemukan kami di perumahan kumuh. Dazai-san melatihku menggunakan kekuatanku, awalnya aku benci caranya mengajarku, tapi lama-lama aku tau tak ada cara lain untuk melatih kekuatan membunuh ini.
Dan sekarang, Dazai-san keluar dari Port Mafia. Sekarang Dazai-san bergabung dengan Tantei-sha, musuh Port Mafia. Entah apa yang Dazai-san inginkan, sampai-sampai bergabung dengan musuh, padahal dia yang paling tau tentang musuh dan sekutu Port Mafia, dia benar-benar menantang Bos.
[Akutagawa POV end]
"Yo, Akutagawa"
"O, Chūya-san. Ada perlu apa ke ruanganku"
"Tidak ada, cuma memastikan kau baik-baik saja"
"Ehh..??"
"Bos menyuruhku, katanya akhir-akhir ini kau lebih murung dari biasanya. Yah sudahlah kalau kau baik-baik saja, ja~"
"Seandainya saja yang mengkhawatirkanku itu Dazai-san" batin Akutagawa.
Akutagawa berjalan keluar markas Port Mafia mencari udara segar. Tapi saat dia berada di tengah pusat perbelanjaan, dia melihat Dazai, Kunikida dan Atsushi. Awalnya dia hanya memerhatikan, tapi karna rasa irinya pada Atsushi dia pun pergi.
Tanpa sadar Akutagawa ada di pemakaman umum, tepatnya di depan makam Odasaku.
"Aaagghh, kenapa aku ada disini? Ini makam Oda-san kan... Lama tak jumpa Oda-san, aku mengerti sekarang kalau Dazai-san tak akan mungkin lagi kembali ke Port mafia. Tapi aku tak akan berhenti membuat Dazai-san terkesan dengan pencapaianku. Oda-san, apa aku bisa menyaingi Atsushi? Dia terlihat sangat dekat dengan Dazai-san, berbeda denganku dulu. Apa bisa aku membuat Dazai-san terkesan? Aaahh, sudahlah, ku kembali dulu bisa jadi Bos mencariku. Ja~"
Akutagawa memang kembali ke markas, tapi sampai disana dia malah langsung disuruh ke ruangan Bos.
"Aa, Akutagawa-kun, kau sudah sampai ya"
"Ya Bos, ada tugas untukku?"
"Tidak, aku memanggilmu untuk memberikanmu izin cuti. Kau dan adikmu ku izinkan libur tiga hari. Jadi manfaatkan hari liburmu sebaik-baiknya. Itu saja, silahkan pergi.."
"Arigatō, Bos"
Setelah mengabari Gin, mereka pun pulang bersama.
"Ne, Nii-san, apa kau baik-baik saja?"
"Ya, memangnya kenapa?"
"Tadi Nakahara-san menanyakan tentangmu, Ozaki-san bahkan Bos juga"
"Mungkin aku hanya perlu istirahat saja"
"Bagaimana kalau kita ke Cosmo World? Kita belum pernah kesana kan?"
"Aa, baiklah, tapi kita ganti baju dulu"
Setelah mengganti baju, mereka langsung menuju Cosmo World. Gin nampak bersemangat bermain, sedangkan Akutagawa hanya melihatnya saja.
"Ne, Nii-san, kenapa kau tak ikut bermain?"
"Kau tau kan aku tidak terlalu suka bermain"
"Hai, hai"
Setelah Gin lelah bermain, mereka makan creep di salah satu bangku disana.
"Nii-san masih ingin membuat Daza-san terkesan ya?"
"Tentu saja, dia sudah membawa kita ke Port Mafia, membuatnya terkesan sama saja dengan membuktikan usahanya membawa kita tak sia-sia. Kalau saja dia tak ada saat itu kita mungkin saja masih berada di perumahan kumuh itu dengan pekerjaan yang tidak jelas"
"iya, ku tau. Tapi jangan memaksakan dirimu, Nii-san. Aku yakin kalau saat ini Dazai-san sudah cukup terkesan dengan pencapaianmu, bahkan dia juga sudah mengatakannya kan setelah kau menyelamatkan kota ini dari kapal Moby Dick"
"Aa, tidak perlu pikirkan itu saat ini, kita mau kemana lagi?"
"Bagaimana kalau kita bertiga naik bianglala"
"Eh..?? Dazai-san??"
"Yo, Akutagawa-kun. Bagaimana mau tidak?"
Gin dengan semangatnya langsung menarik Akutagawa agar mau naik bianglala. Seperti bisa, kegilaan Dazai merajalela.
"Ne, ne, Akutagawa-kun lihat, kita bisa melihat semua dari atas sini"
"Aku juga bisa meihat kota dari ruangan Bos, Dazai-san"
"Buuu, Akutagawa-kun tidak asik, di ruangan Bos selalu terasa mencekam, tapi kalau disini kan terasa bebas"
"Itukah yang anda inginkan, Dazai-san?"
"Apa maksudmu, Gin?"
"Kebebasan"
Dazai tertawa kecil dan mengusap kepala kedua Akutagawa itu yang memang duduk bersebelahan.
"Tidak juga, walau aku di Tantei-sha aku tetap tidak bebas. Walau memang tidak seketat Port Mafia. Tapi bukan kebebasan yang ku cari. Odasaku memintaku untuk menyelamatkan banyak orang dan menyayangi anak yatim, aku berpikir kalau aku di Port Mafia ku tak akan bisa menyelamatkan orang banyak, karna itulah aku keluar. Tapi kalian berdua sudah membuktikan sebaliknya, walau kalian berdua ada di Port Mafia tapi kalian bisa menyelamatkan banyak orang. Kalian berdua benar-benar membuatku kagum, terutama kau Akutagawa, kau bisa menyampingkan urusan pribadimu dengan Atsushi dan membantunya. Jika saja kau tak membantunya dengan Rashōmun-mu, bisa saja Atsushi sudah mati saat ini.
Padahal dulu aku melatihmu dengan sangat kasar, tapi kau bisa menggunakan kekuatanmu dengan sangat baik sekarang. Atsushi sering cerita padaku, dia sangat kesulitan saat melawanmu, berbeda dengan anggota Port Mafia lainnya, kau sama sekali tak bisa disentuhnya. Dia bilang kau jauh lebih baik menggunakan kekuatan darinya, aku juga sudah sering melihat kau menggunakan kekuatanmu, kau benar-benar memabuatku terkesan. Dulu aku sempat berpikir untuk membawa kalian keluar dari Port Mafia tapi rasanya mustahil, kalian pastinya juga akan diburu. Mana mungkin kubiarkan kalian teluka, apalagi sampai di eksekusi, maaf kalau dulu aku pergi begitu saja, padahal aku lah yang membawa kalian ke Port Mafia"
"Bagiku tak masalah anda mau dimana saja, selama anda bisa menjadi diri anda sendiri, Dazai-san"
"Arigatō, o iya berapa hari kalian libur? Bagaimana kalau kia bertiga jalan-jalan? Aku akan meminta libur pada Sacchō"
"Hanya tiga hari"
"Yosh, besok kita bertemu di pelabuhan, ja~~"
"Jaa~~, Dazai-san" balas mereka serentak.
The End
A/N: Maaf jika tidak sesuai dengan keinginan... Hontōni gomenne~~
Chapter ini dari lagu 'Namae wo Yobu yo' by Lucklife
Maaf juga karna saya up book yang ini bukan yang satu lagi, hontōni gomennasai........
Terima kasih sudah membaca~
Smapai jumpa di chapter selanjutnya~~
19 Oktober 2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro