ep. 7
Biasakan
Vote dan koment setelah baca ya.
She's back
Author pov.
Taeri terbangun dan mendapati taehyung yang masih lelap tertidur di sampingnya. Taeri melihat jam yang masih menunjukan jam 10 pagi, dan hari ini adalah hari minggu. Taeri bangun saat menyadari tubuhnya yang kedinginan karena dia tidur hanya memakai celana hotpans hitam tanpa atasan apapun yang melekat di tubuh atasnya.
Taeri meraih kaos hitam longgar di lemari kayu kamar yang mereka tempati. Ini adalah kamar taehyung saat mereka tinggal di Busan. Taeri mendengar suara berisik dari luar ia membuka pintu dan mendapati seorang pelayan rumah sedang membersihkan ruang tengah.
"selamat pagi nona kim, maaf saya tidak tau anda akan kemari"
"ah, nde gwaenchana", taeri tersenyum.
"kalau begitu saya akan siapkan sarapan untuk anda"
"jangan lupa buatkan untuk tae oppa juga ya bibi"
"nde, nona kim"
Taeri kembali tersenyum, dia bahkan lupa dengan janji nya dnegan seokjin saat ini. Dia begitu senang berada disini. Dia sungguh merindukan Busan. Sangat.
Gadis itu berjalan keluar, melihat pantai yang berada di depan rumah mereka, ada juga sebuah jembatan pantai disana. Pantai ini tidak terlalu ramai namun terkesan bersih, ada beberapa penduduk yang tinggal disini dan tidak terlalu banyak. Dan rumah mereka berada jauh dari pemukiman.
Taeri hendak berjalan ke daerah berpasir putih tersebut tapi sebuah tangan memeluk pinggang nya dan bahu kanan taeri terasa berat.
"good morning tae oppa~"
Taehyung tersenyum dan memejamkan matanya, "good morning sweetheart"
"oppa, aku suka sekali tempat ini, kenapa kita tidak tinggal disini saja ?", taeri mengusap lengan taehyung yang mendekap tubuhnya dengan erat.
Taehyung menatap pantai yang airnya berkilau karena cahaya matahari, "kita bisa saja tinggal disini sweety"
"woaa... jinjja yo ?"
Taehyung mengangguk pelan pria itu mengeratkan pelukannya dan menghembuskan nafas berat, "tentu bisa, kita bisa tinggal disini selamanya setelah kau lulus nanti"
Taeri begitu senang. Ia tersenyum lebar hingga matanya menyipit, membayangkan bagaimana nanti jika dirinya tinggal disini, bisa melihat pantai setiap hari dan jauh dari kota yang ramai dan berisik.
Namun taehyung punya rencana yang berbeda. Yah, taehyung menatap pantai itu dengan serius, otaknya bekerja dua kali lipat lebih keras, memikirkan cara agar dirinya dapat mengwujudkan permintaan gadisnya dengan hal yang berbeda.
Kita bisa tinggal disini selamanya sweetheart. Kita, hanya kau dan aku. Bukan kakak dan adik bermarga kim lagi. Dengan kau menjadi milikku selamanya bukan sebagai adikku.
.......
Seokjin menarik rambutnya dengan kencang. Sialan. Pria itu mengumpati kata-kata kasar kepada semua orang di rumah besar ini. Mengatai betapa tidak profesional nya penjaga dan pelayan yang tidak dapat menemukan kedua adiknya yang menghilang sejak kemarin.
Seokjin memukul meja kerja taehyung, "brengsek. kim taehyung", pria itu hampir saja berteriak.
Dia benar-benar marah. Bodoh, seokjin bodoh. Dirinya terlalu mudah dibodohi oleh kim taehyung. Adik laki-lakinya itu membodohinya bahkan menjebaknya kedalam rapat aneh yang ternyata hanya dibuat-buat oleh seorang kim taehyung.
Rapat yang tidak menghasilkan apa-apa dan membuat jin terjebak di kantor taehyung hingga tengah malam. Bahkan pria itu tidak bisa menelfon supir taeri dan harus menanggung malu dengan keluarga jeon yang menunggu mereka.
Seokjin tidak bisa menghubungi taeri, entah kenapa dan taehyung ? pria itu yakin taehyung sengaja melakukan ini. Dimana pun mereka berada, seokjin berharap agar taehyung tidak berbuat hal aneh lagi kepada taeri.
Ketakutan terbesarnya adalah, ia takut mengecewakan ayahnya dan yang paling penting. Menghancurkan masa depan taeri jika gadis kecil itu... HAMIL ?
Tangan seokjin tanpa sadar mengacak seluruh benda yang ada di atas meja taehyung. Otaknya tidak bisa berpikir dengan jernih untuk saat ini.
"hah— apa yang kau lakukan dengan ruang kerja adik mu, kim seokjin ?"
Jin memutar kepalanya begitu cepat, melihat seorang wanita yang berdiri di tengah ruangan itu sedang membungkuk mengambil kertas dan buku yang tergeletak di lantai. Meskipun tidak melihat wajahnya terlalu jelas karena rambut wanita itu yang panjang, jin begitu menghafal suara ini.
"sepertinya adik mu membuat keributan lagi hingga wajahmu begitu tegang saat melihat ku ?"
Wajah jin berubah dingin, "apa yang kau lakukan disini ?"
Wanita itu terkekeh, "tentu saja mengunjungi anak-anak ku. apa tidak boleh ?"
Jin menatap wanita di depannya tak percaya. Anak-anaknya ? kata-kata yang terakhir ia dengar sebelum jin memutuskan untuk tinggal di Canada. Lihat lah wajah wanita ini, tidak pernah berubah. Mungkin hanya lekukan tubuh dan wajahnya yang semakin bertambah dewasa dan juga sifat wanitanya yang berubah banyak.
Tunggu, wanitanya ?
Jin tertawa renyah tanpa mengalihkan pandangannya dari Lee Mina, atau yang bisa kita katakan. Ibu mereka. Walaupun gadis ini terlalu muda untuk dikatakan ibu, bahkan mereka hanya berbeda 1 tahun dan saat ini jin sudah berusia 35 tahun.
"dimana taehyung ?", mina melirik seluruh ruangan tak menemukan taehyung dimana pun.
Tentu saja, mina hanya berpura-pura. Dia tau dimana taehyung dan taeri berada, karena taehyung yang meminta nya untuk datang dan juga sebagai bonus, kim seokjin ada di hadapannya sekarang.
Melihat seokjin disini membuat dada mina berdenyut nyeri namun bagaimana lagi ? saat itu mina hanya bisa mempercayai takdir, dan juga kesalahan yang seokjin buat membuat dirinya menyetujui takdirnya sendiri.
Dia berusaha menyingkirkan rasa itu, tidak ingin terlihat bodoh atau rendahan dan tenggelam ke masa lalu dimana awal mereka bertemu dan akhirnya berpisah. Di rumah ini mereka bertemu dan berpisah lalu kembali bertemu dengan keadaan berbeda.
"apa yang kau lakukan disini, seharunya kau di Jepang kan ?"
"berapa kali kau bertanya seokjin ?"
Jin berdehem. menundukkan kepalanya menyadari kecanggungan yang ada. Dia ingat, mina bukan lagi miliknya, mina sudah bukan lagi milik kim seokjin yang dulunya lembut dan begitu polos. Wanita itu menjadi nyonya kim yang angkuh dan gelap karena dirinya sendiri. Disaat keadaan sudah begini, jin justru terjebak dengan rasa bersalah yang kental karena membuang wanita seperti mina, memilih wanita yang hanya menginginkan hartanya saja.
"seokjin, aku akan kekamar. kalau taehyung sudah kembali kau bisa memanggilku ?", ujar mina dan meninggalkan ruangan.
"nde, eommanim"
Meskipun suara jin terdengar seperti bisikan pelan, mina dapat mendengarnya dengan jelas. Begitu menyesakan namun dia harus kuat karena dia disini hanya diminta untuk menyingkirkan jin dan pergi.
Lagi pula alasannya juga setengahnya saja yang benar, dia begitu merindukan taeri. yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri.
.........
Jin mengejar taehyung yang menaiki tangga dengan tergesa-gesa. Taeri sendiri sudah berada di kamarnya bersama mina, mereka pulang larut malam karena perjalanan dari Busan ke Seoul cukup jauh.
Jin menyusul taehyung yang masuk kedalam kamar pria itu, "apa rencana mu kim taehyung !?", ujarnya tak sabaran.
"kenapa kau membawa wanita itu kemari hah ?!, mau mengusir ku ?"
Taehyung melepas jaket jersey nya, "jika itu bisa membuat mu pergi, ya"
"sialan. aku tidak akan pergi sebelum kau melepaskan taeri dan membuat taeri bertunangan dengan jeon jungkook"
Taehyung tertawa keras ia melempar jaket itu ke lantai, "aku mengerti sekarang kenapa mina noona memilih menikah dengan appa, hyung kau serakah dan tidak pernah puas kan ?"
"kim taehyung !"
"kau bahkan tidur dengan wanita lain di kamar mu saat mina noona sedang sakit saat itu, aku bersyukur menghubungi mina noona"
Jin tidak bisa melakukan apapun. Jemari nya gemetar mengepal menahan untuk melayangkan satu pukulan ke pipi adiknya sendiri. Sadar, dia adik mu kim seokjin.
"lihat lah siapa yang kau sebut pendosa, hyung?"
"kalau kau bilang aku ini pendosa karena mencintai adik ku ? bagaimana dengan mu hah ?! kau bahkan masih mencintai ibu mu sendiri"
"dia hanya ibu tiri ki—"
"taeri juga adik tiri kita !"
Taehyung mendengus, ia begitu puas melihat ekpresi jin yang mengeras dan tegang. Jin menutup rapat mulutnya. Tidak mampu menjawab lagi perkataan taehyung yang begitu mengintimidasi dirinya.
"rasakan apa yang kurasakan hyung, saat semua orang berpikir aku ini gila karena mencintai adik sendiri, kau akan tau bagaimana rasanya ingin punya sepenuhnya tapi kau tidak bisa memiliki cinta mu seluruhnya"
to be continued
nih buat yang nanya mama kim mana gue kasi mama kim :v
OMG ternyata jin oppa sama mina dulunya ?? ukhh ukhhh well mantan nih ya ? gimana oppa enak ketemu mantan ? wkwkwk
/Well all, vote dan komen untuk next part ya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro