ep. 5
Vote before read ya.
He's back.
.....
Author pov.
Butuh waktu lama bagi taeri untuk keluar dari kelas hari ini. Matematika membuat wajah nya berantakan tak karuan, ujian kali ini membuatnya frustrasi karena gadis itu kemarin malam tertidur pulas setelah membaca beberapa rumus.
Taeri keluar dari gerbang dengan wajah di tekuk. Bahunya lemas dan kedua tungkainya terasa lemas hanya untuk berjalan ke dalam mobil yang kini ada di depannya.
Dari dalam kaca hitam pekat, taehyung bisa melihat dengan jelas wajah taeri yang begitu muram. Lucu dan mengemaskan, tapi dia tidak suka melihat kesayangan nya itu bersedih terlalu lama.
Taehyung memilih keluar dan menghampiri taeri, "sweety, what's wrong with you hmm?"
"noting, I'm fine"
Tentu saja, taehyung tidak akan puas dengan jawaban singkat itu, "apa ada namja yang mengganggu mu?"
Taeri menggeleng pelan sebagai jawaban, "oppa ayo pulang, aku benci sekolah ini"
Taeri meninggalkan taehyung. Ia sempat menghentakan kakinya beberapa kali, taeri sepertinya benar-benar membenci matematika mulai sekarang, padahal dulu matematika menjadi daftar pelajaran favorit nya.
Taehyung segera memasuki mobil, sebelum menghidupkan mesin taehyung menoleh, "apa yang terjadi ,sayang?"
Mendapati diam nya taeri, taehyung mendengus, "remember kim taeri, don't keep everything from your oppa, never."
Taehyung menyalakan mesin mobil, pria itu yakin taeri dapat mendengarnya dengan baik, "sampai di rumah oppa harap kau masuk ke kamar—"
"I mean, oppa bedroom"
......
Taeri sudah membersihkan badannya dan mengganti pakaian dengan kaos santai. Gadis itu tentu saja menurut pada taehyung, taeri tidak lupa dengan kata-kata taehyung bahwa dirinya di minta menemui oppa nya di kamar pria itu.
Tanpa mengetuk pintu taeri melenggang masuk dan duduk di ujung kasur king size taehyung.
Taehyung yang baru keluar dari kamar mandi hanya menatap taeri yang menundukan kepalanya. Pria itu mengusap rambutnya yang masih setengah kering.
"tidur terlentang. sekarang"
Suara tegas taehyung membangunkan taeri, kakaknya itu benar-benar marah. Taeri menelan salvia nya mengikuti perintah taehyung, terlalu sore untuk dikatakan tidur siang, taeri ketakutan membayangkan apa yang akan kakaknya lakukan selanjutnya. Sedikit penasaran.
Taeri meletakan kedua tangannya di depan perut, memejamkan mata dan menarik nafas berlahan. Gadis itu membiarkan titik-titik basah menjatuhi wajahnya. Taehyung kini berada di atasnya–menindih nya dengan menumpu menggunakan kedua tangan kekar pria itu.
Taehyung menatap adiknya lurus, "buka matamu, sweety", jari taehyung satunya berlahan mengusap rahang taeri yang menegang.
Taeri membuka matanya. Netra mereka bertemu bersamaan.
"jawab oppa dengan jujur, jadi... apa yang membuat bibir cantik mu ini berkata 'benci sekolah' hmm?"
Taeri mengerutkan bibirnya, "aku tidak bisa mengerjakan ujian matematika tadi...", gumam taeri sedih.
Taehyung terpaku dengan jawaban taeri, pria itu tertawa. "hahaha, jadi karena matematika? sayang, apa kau belajar kemarin malam ?", taehyung bertanya seiring tubuhnya yang mulai merapat pada taeri.
Taeri menoleh ke kiri, "a-aku belajar kok~"
"no lie, sweet heart"
Taehyung mengusap bibir taeri yang sedikit terbuka dengan ibu jarinya, "buka untuk ku, sayang"
Taeri yang mengerti membuka sedikit bibirnya hingga taehyung berhasil meraih bibir taeri dengan bibir nya, melumatnya dengan lembut.
Taehyung menarik lumatannya, "jadi.. apa kau belajar?", kepala taehyung turun menuju leher taeri yang sedikit terekspos.
"ngh~ an–anieyo", taeri memejamkan erat matanya merasakan dingin di ceruk leher jenjangnya.
Taehyung menyeringai. Menaikan pandangannya pada taeri, "nakal sekali !. kau harus di hukum"
Dengan mata tertutup taeri mengerutkan dahinya tak suka, "tapi— tapi kenapa?"
"kau harus di hukum karena tidak belajar sweet heart, oppa tidak mau kau mengulangi nya lagi"
Taehyung hendak mencium pipi taeri hingga suara ketukan pintu membangunkan keduanya.
"tuan kim... "
Taehyung tetap mencium pipi kanan taeri dan menjawab, "ada apa bibi?"
"ada seseorang yang menunggu anda", ujar salah satu pelayan di luar sana dengan ragu.
Taehyung mengerutkan alisnya namun tetap menciumi setiap jengkal kulit taeri yang ada di bawahnya. Mengingat-ingat kalau dirinya tidak punya janji dengan siapapun hari ini.
"siapa?"
Pelayan itu tidak menjawab. Taehyung menggeram saat tangannya memasuki kaos taeri yang kebesaran, merasakan lembut kulit taeri.
Taehyung tau, pelayan itu belum pergi dia akhirnya berteriak, "suruh tamu itu menunggu di ruang te—"
"YAK KIM TAEHYUNG CEPAT KELUAR ATAU AKU DOBRAK PINTU NYA!"
Taeri segera membuka kedua matanya dan bangkit karena terkejut hampir membuat taehyung terjungkal ke belakang. Taehyung juga terkejut setengah mati.
"seokjin oppa!", taeri berlarian segera membuka pintu yang awalnya ia sengaja kunci.
Taeri hendak memeluk manusia yang ada di hadapannya namun dia segera mundur.
"oppa... rambutmu... ", taeri melongo mendapati pria yang sudah tidak pernah ia temui hampir 3 tahun itu takut. Kemana rambut hitam pria itu?
Pria bernama seokjin itu mengelus surai pirang nya dan tersenyum, "bagaimana? aku tambah tampan ya?"
Taeri mengangguk senang dan memeluk seojin dengan erat, "huaa... taeri kangen sekali"
Seokjin tertawa geli melihat tingkah adik kecilnya yang tak pernah berubah itu, ia segera menatap taehyung yang baru keluar dari kamar.
"apa kau menjaga adik kecil ku ini dengan 'benar' ?", tanpa taeri sadari seokjin menatap taehyung dengan tajam begitupun taehyung.
Taehyung menaikkan satu alisnya, "kenapa hyung pulang? harusnya hyung menetap di canada kan?"
Taeri melepas pelukannya dan menatap taehyung, "iya kenapa?"
Seokjin tersenyum dan mengusap kepala taeri, "oppa rindu kalian, jadi oppa akan menginap beberapa minggu disini", ujarnya sesekali melirik taehyung.
Taehyung mendengus. Ia melangkah pergi menuju ruang kerjanya yang berada di lantai bawah.
"oh iya, kenapa kau ada di kamar taehyung sayang?"
"tadi tae oppa memanggilku itu saja."
Seokjin mengangguk pelan. Ia tau adik kecil nya ini berbohong, bukan taeri saja tapi taehyung juga. Pandangannya tertuju pada bercak merah kecil di leher taeri, ia memejamkan matanya dan mendesah pasrah.
"taeri, kau masuk kekamar ya. kalau sudah makan malam nanti jin oppa panggil"
Taeri mengangguk dan satu kecupan mendarat di pipi jin. Ia berjalan cepat menuju kamarnya.
.......
"apa-apaan itu, kim taehyung?!"
"apa?"
Seokjin membanting pintu ruang kerja taehyung. Taehyung menuangkan wiskey kedalam gelas kaca kotak yang ia bawa.
"apa kau lupa taehyung, atau pura-pura lupa dia itu adik mu?"
"anggap saja aku lupa hyung~", taehyung meletakan gelas itu di meja.
Seokjin membulatkan kedua matanya, "kau gila. kau sudah berjanji padaku kau tidak akan melakukan nya lagi. hentikan perasaan konyol mu, kim taeri. dia adik mu"
"adik tiri. aku ingat—
"— bahkan aku ingat saat pertama kali appa membawanya kemari, dan saat itu aku jatuh hati kepadanya"
Rahang seokjin mengeras, "tiri atau bukan, dia tetap adik kita dan kau harus ingat itu"
"aku sudah berusaha mengingat nya, tapi tidak bisa", taehyung memandang dengan tajam sang kakak yang berdiri di hadapannya.
"apa kau lupa yang appa katakan sebelum dia meninggal? kita harus menjaga nya bukannya kau— aissh~ bahkan aku tidak bisa melanjutkan nya", seokjin meremas rambutnya dengan kencang.
Taehyung mmengusap kepalanha yang berdenyut nyeri, "sudahlah~ apa yang membuat hyung kesini? aku tau bukan karena merindukan kami kan kau gila kerja aku tau"
Seokjin duduk di salah satu kursi dan meminum wiskey yang taehyung berikan. Seokjin adalah anak tertua dari keluarga kim yang mengurus perusahaan mereka di Canada. Jin memang gila kerja seperti yang taehyung bilang, bahkan taehyung berani bertaruh mungkin kakaknya itu lupa kalau dirinya masih punya adik di seoul.
"pengacara lee menghubungi ku tentang warisan appa dan taeri"
"ada apa?"
"kau akan membunuh pengacara lee setelah ini, aku yakin", seokjin menaikan satu sudut bibirnya.
"perusahaan JH dan perusahaan KIM memang bekerja sama sejak awal, apa kau ingat pria Busan yang kau bilang bermarga jeon ditelfon dulu?"
Taehyung mengangguk.
"dia satu-satu nya pewaris JH, dan...
"jeon dan taeri harus bertunangan"
to be continued
/yey cast baru
/si seokjin oppa kau penyelamat semua orang.
/lama gak nulis ff ini. well, vote ya buat chapter selanjutnya. Chuuuu
#pps : panjang-panjang gak napa kan.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro