Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

ep. 12

Pps : disini taeri udah umurnya 24 tahun. Dan jungkook 27 tahun

/ vote before reaad jusseo



Six years later....

Author pov. 

Jin menatap pintu besar putih itu tak karuan resah. Tubuhnya terus berputar-putar ke kanan dan ke kiri, membuat beberapa orang lagi yang duduk di belakang pusing di banding takut karena tingkah jin. 

"Hyung, dia pasti baik-baik saja.... "

Jin memutar tubuhnya memandang jungkook yang lebih dulu membuka suara. Jujur saja, jungkook juga sama resahnya dengan jin. 

"Baik-baik saja? Dia mengeluarkan banyak darah kau tau?! "

"Jin oppa, mina eonni pasti baik-baik saja, duduk saja dulu... ", dengan wajah yang sedikit kusut taeri memandangi sang kakak tertua. 

Jin mendesir, memperhatikan pintu yang belum terbuka sejak 4 jam lalu dengan tajam seakan ia bisa menghancurkan pintu keras itu begitu saja. 

"kenapa dokter sialan itu belum keluar juga?"

Mereka memang berada di rumah sakit cukup lama. Taeri baru saja pulang dari kampus dan mendapat kabar kalau mina terjatuh dari tangga, tidak terlalu parah tapi yang membuat nya panik bukan main karena pelayan disana berkata banyak darah yang mengalir dari kedua tungkai mina. 

Bagaimana cara menjelaskan semuanya? 

Beberapa bulan lalu, tepatnya 8 bulan lalu. Singkatnya, mina hamil. Dan di usia ke-2 bulan seokjin datang dengan raut wajah aneh dan berkata dengan tegas kalau anak yang mina kandung adalah anaknya. 

Taeri hanya bisa terpaku beberapa saat. Sebelum itu ia pernah memaki dan menyumpahi orang yang menghamili mina dan ternyata orang itu adalah kakaknya sendiri. 

Taeri sebenarnya sangat senang dan gembira dnegan kabar itu apalagi jin mengakui hal tersebut. Walaupun yang membuatnya kesal, jin masih belum menikahi mina. 

Ada beberapa hal yang complicated yang terjadi akhir-akhir ini. Mulai dari taehyung hingga jin dan mina, tapi seiring berjalannua waktu taeri dam taehyung bisa saling mendewasakan diri satu sama lain. 

"Hyung jangan begitu, kau benar-benar membuat kita cemas"

Taeri sekali lagi mengangguk membenarnak jungkook. Tangan taeri sedari tadi menggenggam tangan milik jungkook, "sayang, kau baik-baik saja? apa kau lapar?", jungkook menunduk dengan satu tangan mengusap pipi taeri. 

Taeri menggeleng dan menyandarkan kepalanya pada lengan jungkook, "aku hanya takut mina eonni, bayinya akan lahir prematur, aku takut kalau nan—"

"sstt~ jangan bicara yang aneh-aneh kim taeri, mina noona pasti baik-baik saja"

"harusnya aku pulang lebih awal tadi.... "

"Hei... berhenti menyalahkan dirimu. Princess, sekarang lebih baik kau berdoa semoga mina dan bayinya baik-baik saja. kau juga jin hyung!" 

Taeri sedikit cekikikan mendengar perkataan jungkook, bingung siapa yang jauh lebih tua di antara jin atau jungkook. 

--------

"pernikahan kalian tinggal menghitung bulan saja, ayah senang sekali... ayah sudah tidak sabar"

Taeri dan jungkook hanya tertawa mendengar kata-kata tuan jeon yang begitu bersemangat. Mereka sudah meninggalkan rumah sakit setelah dokter berkata bahwa mereka berdua baik-baik saja dan anak jin adalah perempuan.

Baguslah, keluarga kim memang kurang wanita sepertinya. 

Jungkook, taeri dan ayah jungkook berada di hotel tempat dimana rencananya akan menjadi tempat resepsi pernikahan jungkook dan taeri. Tentu ayah jungkook sepertinya sangat tidak sabaran dengan ini, melihat anak nya menikah dengan wanita yang ia cintai. Tidak seperti yang lain, menikah paksa atau di jodohkan lah. 

Garis bawahi, mereka memang di jodohkan atas dasar kemauan mereka. 

"Aku rasa kita harus pergi, disini membosankan", taeri berbisik pelan di samping jungkook agar ayah mertua nya itu tidak mendengar mereka. 

Jungkook memandangi sang ayah dari kejauhan dengan wajah berkerut, "dia terlalu bersemangat, padahal sudah tua. kajja, kita pergi dari sini... "

Jungkook melingkarkan kuasanya pada pinggang taeri, membuat wanita itu berjalan di samping nya. 

Jungkook merasa lega. Bisa mengikat taeri tanpa beban seperti ini, berjalan disamping gadisnya tanpa takut apapun. Taehyung sudah pergi, dihari pertunangan mereka, pria itu mengumumkan kabar bahwa dia akan menetap di Kanada sebagai pengganti seokjin karena pria itu memutuskan tinggal di korea. 

Dan setelah itu, mereka jarang mendapat kabar dari taehyung. 

Jungkook tidak mau jadi orang yang jahat dalam cerita ini, jadi dia mengirimkan surat undangan pernikahannya kepada taehyung. Walaupun dia berharap taehyung tidak datang dan merusak acara nanti. 

Tanpa izin, mereka pergi dari ruangan besar itu menghiraukan teriakan sang ayah di belakang. Jungkook menarik tubuh taeri semakin mendekat. 

"Aku senang sekali, serius... "

Taeri tersenyum kecil, "nado, tapi ada beberapa hal yang sedikit aku takutkan... "

"Taehyung hyung?"

Taeri menganggukkan kepalanya pelan. Mereka masih berjalan menuju lift, taeri mengusap lengan jungkook yang memeluk pinggang nya dengan pelan, "kita tidak tau apa yang akan terjadi bukan? "

Jungkook hanya berdeham. Bertambahnya tahun membuat taeri semakin dewasa, menyebabkan jungkook semakin mencintai gadis ini, sempurna atau tidak. Jungkook sudah mengetahui segalanya —antara taehyung dan taeri,  dari bibir calon istrinya ini. Sedikit menganggap hyung itu gila. 

Tapi mau bagaimana? Love is blind. 

"Oppa akan melindungi mu, tenang saja... ", ujar jungkook seraya menghirup wangi taeri di puncak kepalanya. 

Malam itu, taeri memutuskan. Bahwa ia berhak juga untuk bahagia. Dia tidak bisa menjelaskan pada taehyung, bahwa apa yang taehyung rasakan mungkin bukan cinta. Hanya segelintir obsesi kepada adiknya sendiri itu sama seperti sister complex. 

"Mungkin taehyung hyung perlu bertemu dengan wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta, tanpa terobsesi seperti itu?", taeri mengutarakan isi kepalanya. 

Mereka sudah memasuki lift dan jungkook menekan tombol baseman, "agak sedikit susah, pria sangat sulit melupakan orang yang ia cintai.."

"apa oppa pernah mencintai orang lain sebelum aku?" 

Jungkook tertawa mendengar nada bicara taeri yang terdengar kesal dan cemburu, "aku  mencintai orang itu dan tidak mungkin bisa melupakannya"

Taeri mendengus dan tertawa, "hahaha~ arraseo!"

"hey, orang itu ada di samping ku !"

----------

Jungkook masuk ke dalam rumah taeri sambil tertawa mengingat wajah sebal taeri saat dirinya menggoda wanita itu di lift. 

"Oh ayolah.. itu lucu"

"Oppa hentikan!", taeri masih kesal. Dia berjalan menaiki tangga untuk masuk kekamarnya, tau jungkook masih mengikutinya. 

Jujur saja, tadi jantung taeri hampir jatuh mencelos ke bawah, kesal dengan jungkook karena menggodanya seperti tadi. Apalagi membawa wanita lain. 

Hingga saat di depan pintu kamarnya jungkook mencubit kedua pipinya dari belakang,pelan dan geli. Membuat taeri tertawa tak karuan. 

"Hentikan oppa geli!  hahaha, aduh appo,  hahaha—"

"Makanya, jangan cemberut begitu.  ayo senyum... ", jungkook menarik kedua sudut bibir taeri lalu terus menciumi pipi wanita itu dari belakang. 

Taeri tertawa, tangannya menyentuh knop pintu dan membuka kamarnya. Matanya tidak bisa melihat jelas karena dia masih memejamkan mata menahan tawa akibat ulah jungkook. 

"I think, sweety found a new oppa... "

Jungkook dan taeri menghentikan tawa mereka mendengar seorang yang berucap di dalam sana. Kedua netra taeri membelalak menatap tubuh taehyung yang berdiri di dekat Mej kerjanya dengan membawa figura kecil taeri dan jungkook yang memang terjejer di samping figura keluarga kim. 

"taehyung oppa?
"Hyung?"

"K—kapan oppa datang?"

to be continued. 

Elahhhh.....  

Lagi satu part. 


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro