Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tujuh

Itachi merasa heran dengan Sakura, dia demam tinggi tapi tubuhnya dingin, bahkan sangat dingin. Hal itu membuat Sasuke juga kebingungan dengan yang terjadi pada Sakura. "Ini aneh, Sasuke.. Bagaimana bisa dia demam tinggi tapi badannya dingin?" Itachi bergumam heran pada Sasuke yang berada di sampingnya.

"Jadi...?" Sasuke menggantung kalimatnya pada Itcahi, bermaksud meminta kesimpulan atas keadaan Sakura.

"Dia tidak apa-apa Sasuke, kau bisa membawanya pulang jangan panik..." Itachi menjelaskan pada Sasuke hal yang harus ia lakukan.

Dengan gamang ia mengangkat Sakura dan membawanya kembali. Sasuke sedikit meringis saat jemari kecil Sakura mencengkeram tengkuknya--padahal Sakura masigh pingsan-- yang menjadi pegangan Sakura hingga sedikit berdarah.

"Tunggu sebentar, Sakura.. Kita akan segera sampai," Sasuke bermonolog saat ia selesai menyalakan mobilnya.

---

"Ada apa, Pangeran Sasori?" Tanya Deidara yang baru sampai di istana Sasori diikuti Konan dan Haku di belakangnya.

"Haku kau boleh pergi--" Sasori memerintahkan Haku untuk pergi dari kamarnya.

Setelah Haku bemar-benar pergi, Sasori kembali melanjutkan bicaranya. "Konan, kenapa rambutku mulai pudar?" Tanya Sasori pada Konan yang membuat Konan dan Sasori terkejut.

"Yang Mulia... Apa yang anda katakan?!" Tanya Konan panik dengan pernyataan Sasori.

"Kenapa warna rambutku mulai pudar? Kalian tidak salah dengar dan ingat jaga ini dari siapapun..." Mendengar hal itu Konan menunduk sedih.

"Apa ini akan buruk, Dei?" Sasori ganti bertanya pada Deidara. Deidara menunduk dan mengangguk lemah.

"Yang Mulia... Sebenarnya jika seorang nimph kehilangan warna rambutnya adalah sebuah tanda bahwa dia-" Ucapan Konan terhenti dan dia mulai sesegukan di depan Sasori sebelum menyelesaikan kalimatnya.

"Lanjutkan Konan!" Konan masih tersedu menangisi fakta tentang Sasori.

"Pangeran Sasori, ini pertanda bahwa kau akan segera mati... Entah karena penyakit, perang, di bunuh atau bahkan bunuh diri- yang jelas Anda akan segera meninggal." Bukan Konan dan Deidara yang menjawab, tapi Tayuya-kakak Sasori- yang tiba-tiba masuk ke kediaman Sasori.

Ketiganya terkejut dengan masuknya Tayuya yang tiba-tiba, terutama Sasori yang semakin kaget karena fakta yang ia dengar dari Tayuya.

---

Sasuke membaringkan Sakura di kamarnya, memakaikan gadis itu pakaian hangat, mematikan AC dan membungkusnya dengan selimut berlapis-lapis. "Sasuke... Di... Dingin..." Sakura berkata dengan bibir gemetar karena menggigil.

Sasuke bingung ia harus bagaimana, karena ia tidak pandai mengurusi orang sakit. Setelah berpikir beberapa saat, Sasuke memutuskan naik ke ranjang Sakura dan membawa gadis itu di pangkuannya memeluknya erat berharap bisa membantu menghangatkan Sakura.

"Apa masih dingin Sakura?" Tanya Sasuke disela pelukannya pada Sakura. Sakura hanya mengangguk lemah, terlalu lemah karena rasa sakitnya. Sasuke kemudian mengeratkan pelukannya lagi hingga sama-sama tertidur dengan posisi saling berpelukan.

---

"Etto... Naruto-kun apa tak sebaiknya kita menyusul Sasuke-kun ke rumah sakit?" Usul Hinata setelah dua jam mengetahui kabar Sasuke di rumah sakit.

"Iya kau benar Hinata. Ayo ke sana-Ino kau mau ikut?" Tanya Naruto pada Ino kemudian.

"Tidak, aku ada pemotretan hari ini. Bilang maaf pada Sasuke ya-Aku pergi dulu." Setelahnya Ino keluar kafe terburu karena manajernya sudah menunggu.

"Ayo, Hinata..." Naruto bangkit dari duduknya bersiap menuju rumah sakit.

*

"Sasuke sudah pulang, Naruto. Dan dia tidak sakit." Ucap Itachi datar yang membuat emosi Naruto langsung naik ke ubun-ubun.

"Sasuke TEME! Terimakasih nii-san." Naruto berlalu begitu saja yang disusul Hinata di belakangnya.

---

"SASUKE!! TEM--"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro