Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Sebelas

Sakura merasakan hal aneh pada hatinya, hatinya seperti diremas dan dipukuli secara bersamaan. Ini aneh sangat aneh, apa sesuatu terjadi pada ayahnya? atau bahkan kakaknya? Sakura membatin ketakutan hingga tanpa sadar ia menjatuhkan gelas yang tadi dipegangnya.

beberapa hari terakhir memang ia merasa ada yang aneh dengan dirinya, perasaannya dengan Sasori memang terhubung dengan kuat bahkan sampai sekarangpun ikatan itu masih ada. Sejak dulu ikatan perasaannya diantara keduanya memang sangat kuat, jika Sakura dalam masalah Sasori adalah orang pertama yang akan datang padanya dan membantunya dan begitu juga sebalikanya.

"Sakura... kau kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya Sasuke pada Sakura yang terduduk sambil memegang dadanya dan berurai air mata.

"A--aku... hanya hhh Sakit sekali Sasuke... hhh haah" Sakura mengucapkan keluhannya pada Sasuke dengan sangat susah payah, sebelum akhirnya ia tidak sadarkan diri.

"Sakura... Sakura!" Panggil Sasuke panik. dengan cepat ia mengangkat tubuh Sakura ke kamar dan segera menghubungi Itachi.

"Halo, Itachi. Kau di rumah sakit atau di mansion?" Tanya Sasuke buru-buru.

"Aku di rumah, kenapa?" Tanya Itachi santai.

"Kau harus ke apartmenku cepat, Sakura sakit!" Sasuke mematikan sambungannya tanpa menunggu jawaban Itachi lagi.

Sasuke panik bukan main karena Sakura yang terus memukuli dadanya yang sakit meski dia tidak sadarkan diri.

"Kau kenapa Sakura..." Sasuke mendekat ke arah gadis itu dan memeluknya, meraih kedua tangan Sakura agar dia tidak memukuli dadanya lagi.

*

"Apa yang terjadi?" Tanya Kizashi pada tabib yang memeriksa Sasori. Yugao yang berada di belakang tabib yang bernama Kankuro itu sedang khawatir dengan jawaban yang akan di ucapkan tabib itu.

"Pangeran Sasori... Apakah sebelumnya beliau sakit?" Tanya Kankuro tiba-tiba padanya.

Yugao gelagapan kebingungan untuk menjawab pertanyaan Kankuro karena ia sudah berjanji untuk tidak memberi tahu kepada siapapun tentang dirinya.

Menyadari ketakutan dan kegusaran Konan, Kizashi berkata pada pelayan putranya itu, "Katakan apa yang sebenarnya terjadi, pada Pangeran Sasori. Ini titah kerajaan," Titah Kizashi tegas yang membuat Konan semakin takut.

Ia tahu sekali akibat apabila ia melanggar titah kerajaan, hukumannya sudah jelas harus dengan nyawanya. Hingga akhirnya dengan mengucapkan maaf berkali-kali dalam hati pada Sasori, Yugao menjawab pertanyaan dari Rajanya itu. 

"Yang Mulia, se--sebenarnya... Sebenarnya Pangeran Sasori sudah lama sering sakit dan pingsan secara tiba-tiba seperti ini Yang Mulia. Beliau menyadari bahwa beliau memiliki penyakit yang ganas dan tidak mungkin sembuh. Dan melarang hamba untuk membocorkannya pada Anda sekalipun." Konan berkata sejujurnya kemudian ia bersujud di hadapan Kizashi memohon pengampunan karena ia sudah berani menyembunyikan kabar ini darinya.

*

"Bagaimana dengan Sakura, Itachi?" Tanya Sasuke khawatir setelah Itachi selesai memeriksa Sakura.

"Menurut diagnosaku, dia terkena asma dan dia memiliki trauma yang cukup berat Sasuke. Apa kau pernah bertanya pada Sakura tentang masa lalunya?" Selidik Itachi pada Sasuke yang tampak berpikir.

"Aku pernah bertanya sekali, tapi dia bilang dia lupa siapa dia. Satu-satunya yang diingatnya adalah namanya. Itu saja." Sasuke mengernyitkan dahinya lagi lebih dalam, mencoba menggali pikirannya sendiri, mengingat apakah Sakura pernah bercerita sesuatu tentang masa lalunya.

Setelah percakapan itu, baik Itachi maupun Sasuke saling diam. Melihat Sakura yang sudah tenang dan tertidur membuat Sasuke lega, meskipun dalam benaknya ia masih bertanya ada apa dengan gadisnya itu.

*

Sasori terbangun di paviliunnya, melihat hari sudah mulai gelap ia kembali memejamkan matanya dan mendesah agak keras hingga membangunkan Yugao yang duduk di samping ranjangnya menjaganya.

"Yang Mulia... Anda sudah sadar?" Tanya Konan pada Sasori yang masih mengerjapkan matanya.

"Apa aku membangunkanmu?" Sasori kembali bertanya pada Konan dan belum menyadari apa yang terjadi sebenarnya.

"Yang Mulia... Maafkan kelancanganku." Konan bersimpuh di hadapan Sasori yang masih merasakan pusing hebat di kepalanya itu.

"Kenapa kau meminta maaf? Ada yang salah?" Tanya Sasori panik karena melihat Konan berlutut tiba-tiba.

"Aku memberi tahu kondisi anda pada Yang Mulia... Karena--karena Anda tadi pagi tidak sadarkan diri saat menemui beliau." Konan masih menunduk takut pada Sasori, takut jika pangerannya itu murka terhadapnya.

"Aaa jadi Ayah sudah tahu, ya.." Sasori berucap lirih dan membuat Konan mendongakkan kepalanya bingung.

*

Suara lenguhan kecil mengalihkan Sasuke dari berkas yang di bacanya, ia melihat Sakura yang secara peralahan membuka matanya setelah seharian ini di tertidur.

"Kau sudah bangun?" Tanya Sasuke sambil mengusap pelipis kiri Sakura dan diangguki oleh gadis setengah nimph tersebut.

"Kau kenapa? Aku khawatir.." Sasuke berujar lirih kemudian memeluk Sakura dengan sayang. menjelaskan pada gadisnya melalui gerak tubuhnya memberitahu Sakura bahwa ia mengkhawatirkan kekasihnya itu.

Sakura tidak menjawab, ia masih menikmati pelukan Sasuke yang sangat nyaman menurutnya. Ia masih terpikir bagaimana keadaan Sasori, karena firasatnya mengatakan bahwa pria itu sedang dalam bahaya.

"Sasuke..." Sakura memanggil pria itu lirih. dan Sasuke menjawabnya dengan gumaman.

"Aku merindukannya.." Sasuke mengernyitkan dahinya bingung. Siapa yang dirindukan Sakura? Apa keluarganya? Atau kekasihnya? Sasuke meringis membayangkan kemungkinan terakhirnya.

"Siapa yang kau rindukan, hm? Aku disini Sakura..." Sasuke menyibak rambut Sakura kemudian ia mengecup kening Sakura. Lama.

"Iya. Kau benar," Sakura menyamankan kembali dirinya di pelukan pria itu sebelum ia kembali ke mimpinya kembali.

*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro