Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Hanahaki disease [part 1]

Disclaimer : BNHA by horikoshi kouhei

---------------

Saat Uraraka tahu dia batuk-batuk mengeluarkan bunga, dia langsung tersadar perasaanya pada Deku tidak berbalas.

"Deku, aku mengidap penyakit hanahaki, dan kau... adalah orang yang aku cintai."

Mengatakan "orang yang aku cintai" jauh dari kata yang tepat. Namun, mungkin itu kata yang paling tepat untuk perasaanya. "Cinta" memang kata yang terlalu berat untuk perasaanya, tetapi "suka" jelas terlalu ringan. Karena sudah jelas Uraraka menyukai Deku. Mereka adalah teman baik.

Deku terkejut mendengarnya. "Uraraka-san ?," Deku tertawa gugup, bingung.

Tawa gugup pria hijau itu terhenti oleh batuk yang keluar dari mulut sahabatnya.

Deku tidak perlu melihat kelopak bunga yang Uraraka batuk-kan untuk mengetahui perasaan sang gadis. "Uraraka... Kamu..."

Itu tidak masuk akal. Uraraka tidak mungkin mencintainya. Dia adalah sahabatnya dan......

Entahlah. Rasanya salah.

Tapi, jika itu benar, Deku merasa bersalah tidak pernah tahu perasaan Uraraka.

"Sudah berapa lama Uraraka...?"

"Batuk bunganya dimulai beberapa hari yang lalu. Kupikir akan lebih baik untuk memberi tahumu sesegera mungkin. " Paling tidak jika kau menolakku, aku bisa mematikan perasaanku.

Deku sendiri gelisah mendengarnya. Tidak. Bukan hanya bunganya. Perasaanmu Uraraka . Dia mencoba untuk tidak menatap Uraraka saat gadis itu menenangkan diri, menyeka tangannya dengan sapu tangan dan melemparkan kelopak bunganya ke tanah.

Deku tidak bisa memberikan jawaban. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

Tapi Uraraka tersenyum penuh pengertian dan berkata "Tidak apa-apa, Deku. Aku tidak ingin memaksakan perasaanku kepadamu. Jika Kau tidak merasakan hal yang sama, aku bisa menghapusnya. "

Entah bagaimana, hal itu membuat Deku kesal, mendengar Uraraka berbicara seperti itu dengan begitu tenang, seolah itu bukan perasaan dan ingatannya sendiri. 2 tahun persahabatan. 2 tahun kenangan. Seluruh momen mereka bersama.

Bukankah itu terlalu berhaga untuk menghapusnya ?

"Jangan!" Deku meraih tangan sahabatnya. Dia merasakan sesuatu yang putus asa keluar dari dirinya. Dia tidak bisa kehilangan Uraraka, dia juga tidak ingin kehilangan persahabatan mereka.

"Aku tidak merasakan hal yang sama tentangmu sekarang, tapi aku... akan mencoba. Tolong izinkan aku mencoba." Ucap Deku memohon

Mata Uraraka membelalak, rona merah yang jelas terlihat di wajahnya.

Deku merutuki dirinya. Shit, Bagaimana dia bisa melewatkan rona merah di pipi Uraraka selama ini?

Uraraka berkata di sela napasnya. "Deku, kamu tidak boleh-" membiarkan hidupmu diatur oleh kondisiku ini.

"Setengah tahun!" Deku menyela penuh tekad, "jika ini baru dimulai beberapa hari yang lalu, kau masih memiliki waktu setidaknya selama itu untuk mengobatinya. Aku akan mencoba menghabiskan waktu denganmu sebanyak mungkin sebelum itu. Kau akan sembuh, aku akan memastikannya Uraraka. "

"Tapi bagaimana jika kau menemukan seseorang yang kau sukai?" Uraraka bertanya, "tidak adil bagimu untuk terikat padaku seperti ini."

Uraraka memikirkan Melisa atau gadis lainya yang tersipu dan gelisah ketika berbicara tentang Deku. Dia merasakan sedikit rasa bersalah ketika memikirkan gadis yang disukai deku diantara mereka. Rasanya seperti dia mengambil Deku dari calon pacarnya.

Tapi Deku bukan milik mereka. Dan Deku tidak pernah berniat mendekati gadis lain.

"Uraraka !!"

Deku kesal. Uraraka tidak pernah mengutamakan dirinya sendiri, dan terkadang Deku membenci itu, "Terimalah. Aku akan kehilangan sahabat jika kau tidak menerimanya."

Uraraka berkedip, merenung. "Maaf," katanya. Senyuman merekah di wajahnya. Senyum malu-malu dan penuh keraguan. "Terima kasih Deku. Aku senang memilikimu sebagai teman. "

Aku mencintaimu. Deku merutuki dirinya karena tidak mengatakannya. Seharusnya itu yang Deku katakan tadi. Itulah yang seharusnya dia pikirkan.

Deku menarik Uraraka lebih dekat, dan memeluk temannya. Dia mengacak-acak rambut Uraraka seperti yang dia lakukan ketika mereka masih memanjat tower. Pria hijau itu berharap perlakuannya cukup untuk menangkan penyakit Uraraka.

Sayangnya, tidak cukup....... karena Uraraka batuk bunga lagi.

------------------------

Vote ya jika suka seperti biasa

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro