Daun-daun kembali berjatuhan.

Berbeda dengan musim semi yang dihiasi oleh berbagai bunga yang berwarna pink, musim gugur ini dihiasi oleh warna oranye yang dapat dilihat di sepanjang jalan.

Hari ini musim gugur tepat beberapa bulan setelah 'latihan neraka' Tōtsuki diadakan. Kalau tidak salah ingat, seharusnya adik kelasku yang kubimbing pada saat pelatihan itu sekarang sudah membuka stand. Waktu memang berlalu dengan cepat.

Pun meskipun demikian, meski waktu terus berlalu, aku merasa tidak banyak yang berubah dari diriku sendiri.

Aku masih sama dengan Miyamae Kanade yang selalu bersembunyi di balik punggung tangan orang lain.

Sudah berapa lama aku bertahan terus seperti ini? Satu tahun? Dua tahun? Atau mungkin sejak awal aku sudah seperti ini?

Kalaupun memang begitu, aku tidak masalah. Aku ingin terus mempercayai bahwa diriku yang penakut ini adalah diriku yang sebenarnya.

Karena jika demikian adanya, maka tidak perlu lagi aku bersusah payah untuk memberanikan diri untuk melangkah ke depan. Juga, aku tidak perlu takut lagi untuk terus melihat ke dalam masa lalu itu.

Seakan diawetkan ke dalam larutan kimia, duniaku akan selalu berputar di arah yang sama, di roda yang sama dan tidak akan pernah berubah. Bukankah itu hal yang indah?

Bukankah akan lebih baik jika semuanya akan tetap seperti ini saja?

...

Hari ini daun musim gugur mulai berjatuhan di halaman Café yang berada di tengah bukit ini.

Dari warna oranye itu aku perlahan melihat bayangan Shinomiya yang perlahan maju ke dalam cahaya.

Sungguh bayangan yang indah, tapi juga terasa jauh.

Aku tidak akan pernah bisa mencapainya, pun aku tidak akan pernah bisa masuk ke dalam cahaya itu.