Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Deux: Prancis dan Sang Gadis Pemberani-1

Prancis, April 1429.

Sejak dahulu, hubungan Prancis dan Inggris selalu diwarnai pertentangan, dia tahu betul hal itu. Namun, tentu saja pertempuran yang terus berlanjut selama hampir seabad ini membuat Prancis mulai lelah.

Saat pikirannya sedang tidak karuan, Prancis akan menghibur dirinya dengan berjalan-jalan di desa-desa kecil, jauh dari gejolak pertempuran. Menurutnya, itu bentuk rekreasi yang sempurna, yang setidaknya bisa membuatnya melupakan wajah dan tawa menyebalkan Inggris, setiap kali si alis tebal berhasil merebut wilayah Prancis.

Alasan lainnya mengapa Prancis menyukai desa kecil, karena dia hampir selalu menemukan hal menarik di tempat itu. Misalnya, beberapa waktu lalu, waktu Prancis berkunjung ke Domrémy, dia mendengar cerita tentang seorang gadis yang mengajukan petisi untuk ikut terjun ke pertempuran. Itu cerita yang hebat, Prancis segera memuji keberanian gadis itu.

Awalnya, Prancis menganggap gadis itu tidak serius, sampai dia melihatnya sendiri. Gadis yang dimaksud dalam cerita itu, kini berdiri di depannya, mengenakan pakaian perang dan menenteng spanduk.

Gadis itu menoleh. Ketika dia menyadari kehadiran Prancis, segera dihampirinya pria itu.

Prancis tersenyum padanya. "Ini bakal jadi kampanye militer besar pertamamu, 'kan, Jeanne? Bagaimana perasaanmu?"

Gadis itu, Jeanne, mengangguk. "Aku baik-baik saja, Tuan Francis!" tegasnya. "Terima kasih sudah ikut mengantar keberangkatan kami."

Iring-iringan pasukan mulai berkumpul tak jauh dari tempat mereka. Sebagian prajurit nampaknya sudah tidak bersemangat, itu wajar mengingat pertempuran yang terus berkecambuk selama ini. Dan di sinilah peran Jeanne. Setelah beberapa kali mengajukan petisi, akhirnya dia diikutkan dalam pasukan yang akan berangkat menuju Orléans, dengan harapan dapat mendongkrak moral para prajurit.

Jeanne tidak ditempatkan dalam petinggi militer. Tapi, Prancis percaya gadis itu pasti bisa berbuat lebih banyak.

"Berjuanglah, aku yakin kau bakal membawa kemenangan bagi kita." Prancis menepuk kepala Jeanne pelan.

"Pasti," seru Jeanne yakin. "Akan kupastikan pasukan Inggris tidak akan sanggup lagi menginjakkan kakinya di tanah Prancis, seperti yang telah dititahkan kepadaku."

Ah, sungguh tekad yang kuat. Bahkan di usianya yang belum menginjak kepala dua, orang-orang dari desanya percaya kalau Jeanne memang Sang Penyelamat yang telah ditakdirkan. Meski pada awalnya pengakuan mengenai "penglihatan" itu diragukan.

Prancis sendiri tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Dia melihat ada tekad yang kuat dan kebanggaan dalam diri Jeanne. Itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan dirinya akan menjadi prajurit hebat.

"Nah, pergilah. Medan perang membutuhkanmu."

Prancis terus mengawasi hingga iring-iringan itu menghilang di batas jalan. Tujuan mereka menjaga Orléans dari pengepungan. Bersama Sang Gadis Penyelamat di barisan terdepan, Prancis menantikan kabar kemenangan yang pasti akan dia terima tidak lama lagi.

-----

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro