Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

• Day 4 •

Awalnya ini hari yang biasa...

(Name) menghela napas, merasakan seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan. Sementara dirinya hanya terbaring lemas di atas sofa ruang TV, dengan wajah menghadap ke sofa.

"Apa kau baik-baik saja, (Name)?" tanya Amari memainkan rambut (Name).

"Apa aku terlihat baik-baik saja?" tanya (Name) tidak mengangkat wajahnya.

"Ini minuman dingin untukmu," ucap Tazaki meletakkan segelas minuman di atas meja yang ada di depan sofa, bersamaan dengan turunnya Kaminaga dari bahu Tazaki.

"Apa yang terjadi pada (Name)-chan?" heran Kaminaga, "sepulang sekolah langsung tertidur disini, biasanya dia langsung mencariku."

"Dasar manja," sahut Hatano duduk di tangan sofa, dekat kaki (Name), "kau tidak masuk jadinya tidak tahu," sambungnya.

"No shit, Sherlock," sambar Kaminaga, "kalau begitu beritahu aku."

Hatano hanya mendecih kemudian menoleh ke arah lain.

"Tadi itu pelajaran olahraga," ucap Odagiri.

"Dan kau tahu sendiri kalau (Name) lebih memilih mengerjakan 100 soal matematika ketimbang olahraga, kan?" sahut Miyoshi.

"Tapi sensei yang biasa mengajar sedang sakit, digantikan oleh sensei killer yang ingin semua ikut pelajaran olahraga, apapun alasannya," sambung Odagiri, "kau bisa tebak sendiri sisanya."

Kaminaga yang awalnya berada di atas meja akhirnya melompat ke tangan Amari dan berjalan menuju kepala (Name). Begitu sampai di atas kepala (Name), Kaminaga langsung mengeluskan kepala kecilnya ke rambut (Name).

"Jika aku dalam ukuran normal, aku mungkin sudah mengurutmu," gumam Kaminaga, "tapi kurasa hanya ini yang bisa kulakukan."

"Terima kasih Kaminaga," gumam (Name) diam-diam tersenyum.

"(Name), aku sudah menyiapkan air hangat untukmu berendam," ucap Fukumoto memasuki ruang TV.

Seketika (Name) mengangkat kepalanya, membuat Kaminaga hampir terjatuh dari kepala (Name).

"Benarkah!?" tanya (Name).

"Aku menyiapkannya di kamarku jadi maaf kau harus mandi di kamarku," ucap Fukumoto.

(Name) menggeleng beberapa kali-membuat Kaminaga pusing.

"Aku yang seharusnya yang minta maaf karena merepotkanmu," gumam (Name).

"Aku hanya membantu," sahut Fukumoto.

"Tapi terima kasih, Fukumoto~" ucap (Name) berdiri dari sofa lalu berjalan menuju kamar Fukumoto.

'Dengan berendam maka tubuhku akan terasa lebih nyaman~' pikir (Name) dengan senyum yang mengembang bak kue.

"Seharusnya di situasi normal aku menawarkan diri untuk menggosok punggung (Name)-chan, tapi kurasa untuk sekarang aku menawarkan diri untuk mandi bersama saja?"

(Name) yang sedang menaiki tangga langsung membatu, membuat Kaminaga memiringkan kepalanya dengan heran.

"Ada apa, (Name)-chan?"

(Name) langsung mengenggam Kaminaga yang berada di atas kepalanya dan kembali menuruni tangga-kembali menuju ruang TV.

"Amari, aku titip Kaminaga sampai makan malam nanti," ucap (Name) langsung meletakkan Kaminaga di atas kepala Amari.

Tanpa menunggu balasan, (Name) kembali berjalan menuju kamar Fukumoto.

"Eh? Oke?" sahut Amari.

Hening beberapa detik, sampai akhirnya semua orang yang berada disana connect dengan situasi—terutama Kaminaga.

"(Name)-chan jahat!!"

...tapi aku sadar kalau hari biasa itu mitos, sama halnya dengan hari libur.

___

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro