• Day 1 •
Awalnya aku berencana untuk menyelesaikannya nanti...
"Jadi, Kaminaga menjadi kecil seperti ini saat kau menarik selimutnya?" tanya Amari.
(Name) mengangguk, dengan Kaminaga berada di atas kepala (Name)—masih memakai pakaian tidurnya. Kini mereka semua sedang sarapan—walaupun tampak beberapa dari mereka melirik ke atas kepala (Name), melihat salah satu teman mereka yang menyusut.
"Heh, kerdil," ejek Hatano memandang remeh Kaminaga.
"Setidaknya aku hanya sementara, tidak sepertimu—kerdil permanen," gumam Kaminaga.
"Apa katamu—"
(Name) yang melihat Hatano hendak mengambil Kaminaga langsung bertindak, mengambil Kaminaga yang berada di atas kepalanya lalu mengenggamnya pelan.
"(Name), berikan kerdil sialan itu padaku—dia cari masalah denganku!"
"Enak saja aku cari masalah—kau yang memulai, kerdil," ucap Kaminaga yang berada di dalam genggaman tangan (Name).
Dan mulailah keributan di dapur—yang disebabkan oleh Hatano yang berusaha mengambil mini Kaminaga dari (Name). Tapi semua berhenti saat Fukumoto dan (Name) mulai angkat suara.
"Ayo pergi sekolah—kita akan bilang ke sensei kalau kau sakit," ucap Miyoshi setelah sarapan.
"Eeeh? Kalian meninggalkanku sendiri?" tanya Kaminaga.
"Oh iya, Yuuki-san dan Emma pergi ke Jerman dari kemarin ya?" sahut Amari.
"Mereka pergi jalan-jalan, minggu depan baru kembali. Jadi mau bagaimana lagi, hari ini ada tes matematika—dan kita semua sekelas," ucap (Name) mengelus kepala Kaminaga dengan jari telunjuknya.
"Tidak mau, semuanya terlalu besar di mataku," ucap Kaminaga memeluk jari (Name).
(Name) lalu menoleh ke belakang, dimana kedelapan laki-laki sedang menunggunya.
"Kalian duluan saja, aku akan mengurus Kaminaga sebentar," ucap (Name).
"Kenapa?" heran Hatano, "sini kusingkirkan debu tak berguna itu."
"Tidak!" sahut Kaminaga.
"Jadi kau ingin apa, Kaminaga?" tanya (Name).
"Karena semuanya menjadi besar, aku ingin (Name)-chan memandikanku~"
Jitsui mengambil panci dan mengisinya dengan air, kemudian menghidupkan kompor dengan api besar dan meletakkan panci di atasnya. Sedangkan Hatano langsung mengambil Kaminaga dengan memegang kerah baju Kaminaga bagian belakang.
"Oke, kami siapkan onsen gratis untukmu," ucap Hatano dan Jitsui tersenyum lebar.
"TIDAK! AKU AKAN DIREBUS HIDUP-HIDUP! (NAME)-CHAN, SELAMATKAN AKUUU!!"
(Name) menghela napas, mengambil Kaminaga dari Hatano dan mematikan kompor. Kemudian (Name) menyumbat wastafel lalu menghidupkan kran.
"Untuk Kaminaga, kau akan mandi di wastafel," ucap (Name) meletakkan Kaminaga di wastafel.
"APA!? (Name)-chan, kau jahat sekali," rengek Kaminaga.
"Pilih itu, onsen dari Jitsui dan Hatano, atau tidak mandi," ucap (Name) melipat kedua tangannya.
"Aku akan mandi di wastafel!" ucap Kaminaga langsung memasang pose hormat.
"Bagus, mandilah disana sementara aku mengambilkan pakaian dan handuk untukmu—sepertinya semua pakaianmu juga menyusut." ucap (Name) meletakkan tasnya di dekat wastafel.
Kaminaga tersenyum mesum, "jadi kau akan mengambilkan pakaian dalamku juga?"
"Aku berubah pikiran, Kaminaga bisa parkour kan? Silakan ambil pakaianmu sendiri."
"Tidak, (Name)-chan!!"
...tapi kurasa itu tidak mungkin.
___
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro