Stasiun Patah Hati

Aku hanya gadis desa yang berusaha tak peduli dengan cinta. Karena cinta, semua terasa dusta. Membuatku tak berdaya. Lalu aku hanya bisa bertanya-tanya. Apakah cinta sejati itu ada? Atau mungkin aku belum merasakannya?

Ngomongin kamu... tapi kamu tidak peduli. Yaudah aku hanya bisa diam dan mengagumimu dari jauh.

Aku pergi dulu yah. Selamat tinggal. Sampaikan salamku untuknya yang kemarin memegang tanganmu dengan mesra. Aku tahu bukan siapa2 bagimu tapi aku ingin kamu tahu jika aku mencintaimu. Kamu diam saja, aku tak mau kita menjadi asing karena aku mencintaimu. Bagaikan roti selai yang dibiarkan di atas meja, hatiku akan membusuk dikemudian hari. Dan aku akan membiarkan orang lain menanamnya sendiri.

Jika suatu saat kita bertemu, aku tak akan lupa jika kamu orang pertama yang aku cinta dan membuatnya patah walaupun kamu tak berbuat apa-apa. Maafkan aku, aku terlalu egois dengan perasaan ini.

Kamu berhak membenciku tapi kamu tak berhak membenci perasaan ini. Kamu tahu hati tak akan pernah berbohong karena hati adalah wajah sebenarnya.

Untuk sekarang, besok dan seterusnya kamu adalah patah hati terbaikku.

Patah hati susah untuk dihindari. Aku akan membiarkan rasa sakit itu menjalar. Semakin aku merasakan sakitnya berarti aku benar-benar mencitaimu. Walaupun kamu tak peduli, wahai hati bersabarlah.

Maafkan atas kebosananku hingga menjadikan tulisanku seperti sampah.

Aku tahu. Dan aku hanya ingin membaginya. Ini hasil dari kebosananku di kamar yang begitu saja.