Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 36



"Hamil?" Jungkook refleks membulatkan matanya.

"Iya, maaf aku tadi lupa memberitahumu. Usia kandungannya masih 4 minggu" jelas dokter Harry sembari memberikan hasil pemeriksaan Sooyun kepada Jungkook.

"Kau mau bertemu lagi dengannya?" tanya dokter Harry. Jungkook segera menggeleng sembari menghapus air matanya yang tidak sengaja jatuh saat dia membaca hasil pemeriksaan Sooyun. "Dia sedang istirahat sekarang, aku akan menemuinya besok" ujar Jungkook yang dibalas dengan anggukan oleh dokter Harry.

"Dokter, tolong jaga kesehatan Sooyun di sini"

"Tanpa kau minta"

"Jika dia tidak makan dengan baik tolong hubungi aku. Besok aku akan bawakan multivitamin untuknya"

"Iya, tenang saja. Dia pasti akan segera pulih dan bisa pulang bersamamu"

Jungkook hanya membalas ucapan dokter Harry dengan senyum tipisnya. Sejak Sooyun dirawat, Jungkook menjadi jarang sekali tersenyum. Yang dipikirannya hanya ada kesembuhan Sooyun dan sekarang ditambah dengan kesehatan Sooyun dan bayi di kandungannya.

Sepulang dari rumah sakit, Jungkook langsung pergi ke rumah orangtuanya. Dia ingin memberitahu ibunya tentang kehamilan Sooyun karena itu pasti akan membuat ibunya merasa bahagia.

Jungkook berjalan cepat menuju pintu rumahnya setelah memarkir kan mobilnya. Sudah lama Jungkook tidak berkunjung kesini karena kesibukannya di kantor.

Saat Nyonya Jeon membukakan pintu rumahnya, Jungkook langsung memeluk ibunya itu dengan erat saking bahagianya sampai membuat Nyonya Jeon bingung dibuatnya.

"Ada apa Kookie?" tanya Nyonya Jeon sembari melepaskan pelukan Jungkook dengan paksa karena dia kesulitan untuk bernapas.

"Eomma, jangan panggil aku dengan nama itu! Aku sudah besar" protes Jungkook dengan mengerutkan alisnya. Bagaimana dia bisa menganggap dirinya itu sudah besar padahal di mata ibunya dia masih tetap Jungkook yang lucu.

"Baiklah, katakan kenapa kau sangat bahagia?" tanya Nyonya Jeon yang sudah sangat penasaran.

"Biarkan aku masuk dulu" rengek Jungkook yang langsung disambut dengan suara tawa ibunya. Walaupun sudah menikah nyatanya tidak ada perubahan dalam diri Jungkook.

"Ayo masuk!" Nyonya Jeon menggandeng Jungkook masuk ke rumahnya seraya terus tertawa.

"Appa!" Jungkook sangat terkejut saat melihat ada ayahnya di ruang tengah rumahnya. Jungkook memang sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya. Mungkin sudah 2 bulan lamanya sang ayah pergi ke Inggris untuk mengurus bisnisnya.

Jungkook langsung berlari ke pelukan sang ayah yang melebarkan tangannya seolah meminta pelukan dari Jungkook. Hubungan mereka memang sangat baik meski Jungkook jarang sekali bertemu dengan ayahnya.

"Sudah berapa banyak uang yang appa kumpulkan ha?" gurau Jungkook pada ayahnya yang selalu sibuk bekerja. Jungkook sering menyuruhnya ayahnya untuk istirahat tapi laki-laki itu tetap menolak permintaan Jungkook. Dulunya ibu Jungkook juga seorang pengusaha tapi semenjak tinggal di Paris, ia memutuskan untuk istirahat dan menikmati waktunya di rumah.

"Kau ini!" Tuan Jeon membalas ucapan putra tunggalnya itu mengacak rambutnya.

"Tidak usah kangen-kangenan ayo katakan pada eomma, apa yang membuatmu sangat bahagia tadi?" sela Nyonya Jeon.

"Aku membawa kabar baik untuk kalian, ayo tebak kira-kira apa kabar baiknya?" goda Jungkook.

"Kau menang lotre?" tebak Tuan Jeon.

"Appa! Aku sudah tidak pernah bermain lotre" protes Jungkook.

"Kau menang tender?" tebak Nyonya Jeon dan Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Cepat katakan! Jangan membuat orang tuamu kebingungan!" Tuan Jeon menarik hidung Jungkook sampai membuat laki-laki itu mengaduh.

"Aaakhh baiklah baiklah, kabar baiknya adalah kalian akan segera menjadi harabeoji dan halmeoni!" teriak Jungkook yang dibarengi dengan sorakan oleh sang ayah. Sorakan Tuan Jeon bukan karena dia senang tapi karena dia kaget mendengar teriakan Jungkook.

"Ya! Bicara lah dengan jelas! Jangan teriak-teriak!" omel Nyonya Jeon.

"Sooyun hamil" kata Jungkook dengan wajah datarnya. Namun, tetap membuat kedua orangtuanya bersorak bahagia. Tuan Jeon sampai mengajak Nyonya Jeon berdansa saking bahagianya. Melihat tingkah kedua orangtuanya membuat Jungkook hanya bisa menepuk jidatnya.

"Lalu dimana dia sekarang?"

"Kenapa kau tidak mengajaknya kesini?"

Tanya Nyonya Jeon dan Tuan Jeon bergantian.

"Sooyun sedang sakit"

"Apa?!"

"Kenapa tidak memberi tahu eomma?"

"Kenapa kau meninggalkan dia sendirian saat dia sedang sakit?"

"Dia sakit apa?"

"Apa sudah diperiksakan ke dokter?"

"Diam dulu, tanya nya satu-satu aku bingung" omel Jungkook dengan alisnya yang sudah menyatu. Kedua orangtuanya memang selalu berisik jika sudah dipertemukan dengan Jungkook.

"Baiklah, katakan Sooyun sakit apa?" tanya Nyonya Jeon.

"Sebelumnya, aku mohon kalian jangan memotong pembicaraanku dan heboh duluan sebelum aku selesai bercerita" ujar Jungkook untuk mengantisipasi kehebohan selanjutnya. Kedua orangtuanya hanya mengangguk.

"Sebenarnya Sooyun pernah mengalami pelecehan 8 tahun yang lalu sampai membuatnya trauma dan dua minggu yang lalu pelaku yang pernah melecehkan Sooyun kembali melecehkan dia saat aku sedang bekerja-"

"Apa?! Bagaimana itu bisa terjadi?"

"Apa kau tidak menjaga istrimu dengan baik?"

"Sekarang bagaimana keadaan Sooyun?"

"Bagaimana dengan pelakunya?"

"Apa dia sudah tertangkap atau belum?"

Mereka berdua berhenti bicara setelah melihat wajah Jungkook yang berubah menjadi datar dengan mata sinisnya. Nyatanya mereka tidak bisa diam walaupun Jungkook sudah memepringatinya dari awal.

"Ah maafkan kami, lanjutkan bicaramu" kata Tuan Jeon yang merasa kalau Jungkook sedang kesal pada keduanya.

"Karena kejadian itu Sooyun sekarang dirawat di rumah sakit jiwa dan keadaannya sudah membaik. Untuk pelakunya juga sudah dijatuhi hukuman karena banyak bukti yang diberikan dan ada saksi mata juga jadi, sidangnya bisa berjalan cepat" jelas Jungkook.

"Berarti Sooyun sudah 2 minggu dirawat di rumah sakit?" tanya Nyonya Jeon dan dijawab dengan anggukan oleh Jungkook.

"Ya! Kau ini! Kenapa tidak memberitahu eomma?" Nyonya Jeon refleks menarik telinga Jungkook.

"Aaaahhh lepaskan eomma! Aku tidak memberitahu eomma karena takut eomma khawatir" ujar Jungkook.

"Eomma mau bertemu dengannya"

"Kita bisa menemuinya besok, aku akan menjemput eomma kesini"

"Maaf appa tidak bisa ikut, appa sudah ada janji bertemu dengan rekan kerja appa"

"Tidak masalah appa" kata Jungkook.

Seminggu berlalu ...

Jungkook memeriksa kembali tas yang akan dibawanya ke rumah sakit. Dia membawakan 2 kotak susu hamil, 1 botol multivitamin untuk ibu hamil dan beberapa makanan sehat untuk Sooyun. Jungkook tidak membawa banyak susu karena dia yakni kalau Sooyun akan segera sembuh dan pulang bersamanya.

Setelah semua siap, Jungkook segera pergi menjemput ibunya. Tak butuh waktu lama untuk Jungkook sampai di rumah orangtuanya dan dari sana dia langsung membawa ibunya ke rumah sakit tempat Sooyun dirawat.

Seminggu yang lalu Jungkook sudah mengajak ibunya kesini tapi Sooyun hanya diam saja dan tidak memberikan respon apapun. Jadi, hari ini Jungkook kembali membawa ibunya untuk menjenguk Sooyun.

Sesampainya Jungkook dan sang ibu di sana, ternyata dokter Harry baru saja selesai memeriksa Sooyun. Dokter Harry pun langsung mempersilakan Nyonya Jeon dan Jungkook untuk masuk menemui Sooyun. Berbeda dengan minggu kemarin, menurut dokter Harry hari ini keadaan Sooyun mulai membaik sehingga sudah bisa ditemui beberapa orang sekaligus.

Nyonya Jeon langsung berlari ke arah Sooyun yang sedang duduk bersandar di tempat tidurnya dan langsung memeluknya. Walaupun Sooyun tidak bersuara tapi tidak disangka dia membalas pelukan Nyonya Jeon dengan wajah datarnya.

Jungkook mengusap punggung ibunya yang terus menangis sembari memeluk Sooyun. "Eomma jangan menangis! Kasihan Sooyun" kata Jungkook. Nyonya Jeon akhirnya melepaskan pelukannya dan segera menghapus air matanya. Walaupun ini bukan kunjungan pertamanya, tapi Nyonya Jeon selalu menangis saat melihat keadaan Sooyun.

"Bagaimana kabarmu sayang?" tanya Nyonya Jeon. Namun, Sooyun tidak menjawabnya. Dia hanya memandang wajah mertuanya dengan tatapan kosong.

"Eomma, Sooyun sepertinya masih sulit untuk berkomunikasi" ujar Jungkook dengan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca. Nyonya Jeon pun mengangguk lalu memberikan jalan untuk Jungkook agar menyapa istrinya.

"Sayang!" Jungkook mencium kening istrinya yang hanya diam tak meresponnya.

"Hai! Anak appa!" Jungkook mengelus perut Sooyun dan menciumnya sekilas.

"Sayang kau mendengarku kan? Hari ini aku kesini bersama eomma. Dia sangat merindukanmu."

Mata Sooyun bergerak melihat ke arah ibu mertuanya yang berdiri di samping Jungkook. Lagi-lagi tanpa diduga Sooyun menunjukkan senyumannya kepada Nyonya Jeon sampai membuat Jungkook terkejut.

"Kau senang eomma disini?" tanya Jungkook.

"Senang" jawab Sooyun dengan suara lirih.

"Jangan menangis! Aku baik-baik saja" ujar Sooyun lagi saat melihat Nyonya Jeon dan Jungkook menangis di hadapannya.

"Kau sudah bisa mengingatku?" tanya Jungkook.

"Tentu, aku tidak amnesia" jawab Sooyun.

Jungkook sampai menangis bahagia saat melihat perkembangan Sooyun yang sudah semakin membaik dari hari ke hari.

"Kau supirku kan?" lanjut Sooyun yang membuat Jungkook dan Nyonya Jeon tercengang.

"Supir?" ulang Jungkook dengan wajah bingungnya.

"Aku bercanda, kau suamiku Jeon Jungkook laki-laki menyebalkan yang tingkah nya seperti bayi ya kan?" kata Sooyun dengan sedikit tertawa di akhir kalimatnya.

Kalau saja Sooyun tidak sedang sakit, pasti Jungkook sudah menggelitiknya habis-habisan.

"Kau sudah sembuh sayang?" tanya Nyonya Jeon semangat.

"Sudah sedikit membaik eomma, terapinya berjalan lancar eomma"

"Lalu kenapa kau tadi bersikap seolah kau masih sakit?" sungut Jungkook.

"Hanya ingin melihatmu menangis" kata Sooyun lalu tertawa kecil.

"Dasar!" Jungkook mengacak rambut istrinya dengan gemas. Baru sembuh saja Sooyun sudah mengetes emosinya.

"Sebenarnya aku sudah membaik sejak tiga hari yang lalu. Keadaanku membaik karenamu, setiap kau kesini aku merasa sangat aman, aku merasa sangat nyaman saat kau di sini. Karena itu aku mulai kembali normal dibantu terapi dari dokter Harry juga" jelas Sooyun.

"Tiga hari? Padahal aku kesini kemarin dan kau diam saja" Jungkook menarik hidung Sooyun dan membuat istrinya itu tertawa saat melihat wajah kesalnya.

"Iya, karena kata dokter Harry aku harus terapi satu kali lagi dan sudah selesai pagi ini jadi aku bisa pulang hari ini"

"Sungguh?"

Sooyun hanya mengangguk.

"Eomma ke kamar mandi dulu ya?"

Jungkook dan Sooyun mengangguk bersamaan.

"Jungkook-ah! Terima kasih"

"Untuk?"

"Untuk kesetiaanmu. Kau tetap tidak meninggalkan ku padahal aku sudah gila" ujar Sooyun bersamaan dengan setetes air mata yang membasahi pipinya.

"Jangan menangis!" Jungkook menghapus air mata Sooyun lalu menarik wanita itu dalam dekapan nya. "Dengarkan aku dan ingatlah! Aku sangat mencintaimu, aku mencintai Sooyun dalam keadaan apapun. Bagaimana bisa aku meninggalkan wanita yang sangat aku cintai huh?" goda Jungkook yang membuatnya mendapatkan cubitan kecil di perutnya.

"Jungkook-ah!"

"Iya, sayang?"

"Aku mengandung anak kita"

"Aku tahu"

"Aku takut"

"Takut apa?"

"Aku takut kau mengira ini bukan anakmu"

"Jangan berpikir yang tidak-tidak!" Jungkook tertawa sembari melepaskan pelukannya.

"Aku akan menjagamu dengan baik mulai sekarang" Jungkook menangkup wajah istrinya dan mendekatkan wajahnya, mengikis jarak di antara mereka sampai akhirnya bibir mereka bertemu.

"Ah, maaf-maaf"

Suara Nyonya Jeon seketika mengakhiri ciuman keduanya. Wajah mereka pun memerah meski Nyonya Jeon langsung menutup pintunya.

Yeorobun sebelumnya aku mau minta maaf ya karena untuk beberapa hari kedepan mungkin aku gak bisa up dulu karena mau fokus ujian dulu😢

Tapi tenang kalau ada waktu pasti aku secepatnya up okheey😉

Yang sekarang ujian juga Fighting!!!🙌💜

Next???

Jangan lupa vote and comment ya 😊

I Purple U 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro