Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 28

"Sayang!"

Sooyun langsung terkejut mendengar panggilan Jungkook yang ternyata sudah bangun dari tidurnya. Untung saja Sooyun mengunci pintu ruangan kerjanya jadi Jungkook tidak bisa masuk sebelum Sooyun membukakan pintu.

Sooyun kembali memasukkan kertas yang sudah dia remas ke dalam kotak hitam itu lalu menyimpannya di laci meja kerjanya. Sebelum membuka pintu Sooyun mengusap pipinya untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kalau dia habis menangis.

"Kau sudah bangun" ucap Sooyun saat melihat Jungkook berdiri di depan pintu dengan wajah bantalnya. Laki-laki itu hanya mengangguk pelan lalu memeluk Sooyun sangat erat.

"Ada apa Jungkook-ah?" tanya Sooyun.

"Aku bermimpi kau meninggalkanku, aku takut sekali" ujar Jungkook masih memeluk Sooyun erat. Tanpa Sooyun sadari air matanya menetes berbarengan dengan air mata Jungkook yang jatuh mengenai pundaknya.

Dengan cepat Sooyun menghapus air matanya dan melepaskan pelukan mereka. Sooyun juga menghapus air mata Jungkook lalu menatapnya intens.

"Semua akan baik-baik saja" ujar Sooyun sembari tertawa kecil agar Jungkook tidak lagi khawatir tentang mimpinya.

"Mimpi itu sangat nyata Sooyun-ah, aku sampai menangis saat tidur" jelas Jungkook masih bersikeras tentang mimpinya.

Sooyun menarik wajah Jungkook agar sedikit membungkuk lalu dia mencium bibir Jungkook singkat, "Aku ada di sini, artinya aku tidak meninggalkanmu" kata Sooyun lalu pergi ke kamar mandi. Dia tidak bisa menyiapkan sarapan tanpa mandi terlebih dahulu.

Setelah selesai mandi, Sooyun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Sedangkan Jungkook bergantian mandi. Saat sampai di dapur Sooyun kembali ke ruang kerjanya karena merasa ada sesuatu yang lupa dia ambil.

Seperti biasa Sooyun menyiapkan semangkuk sereal untuk Jungkook dan semangkuk salad buah untuknya.

Jungkook yang selesai mandi dan bersiap pergi ke dapur untuk melihat istrinya yang tengah menyiapkan sarapan. Jungkook melihat Sooyun tengah sibuk membelakanginya dan dia berniat mengagetkan istrinya itu. "Hey!" teriak Jungkook sembari memegang kedua bahu Sooyun.

Terlihat sekali Sooyun sangat terkejut dan langsung menyembunyikan tangan kirinya di belakang tubuhnya. "Dasar menyebalkan!" Sooyun memukul lengan Jungkook dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih dia sembunyikan di balik tubuhnya.

"Kau menyembunyikan sesuatu?" tanya Jungkook. Sooyun langsung menggeleng lalu memberikan semangkuk sereal yang tadi dia siapkan kepada Jungkook.

Selesai sarapan mereka menghabiskan waktu libur kerja di ruang tengah sembari menonton kartun sesuai keinginan Jungkook yang sedari tadi merengek pada Sooyun.  Saat mereka tengah menikmati kartun yang mereka tonton, Sooyun mendengar Jungkook sedikit mendesis.

"Kau baik-baik saja?" tanya Sooyun panik saat melihat Jungkook memegangi kepalanya dan terlihat kesakitan.

"Kepalaku pusing" ujar Jungkook masih dengan memegangi kepalanya.

"Kita ke kamar saja ya?" tanpa menunggu jawaban Jungkook, Sooyun langsung menggandeng Jungkook ke kamar untuk istirahat. Setelah menidurkan Jungkook, Sooyun keluar kamar lalu kembali dengan obat sakit kepala dan segelas air putih di tangannya.

"Minum obatnya dulu" kata Sooyun sembari memberikan obat sakit kepala yang dibawanya kepada Jungkook. Tanpa bantahan Jungkook langsung meminum obatnya lalu kembali merebahkan dirinya.

Saat Sooyun akan pergi, tangan Jungkook menarik Sooyun agar ikut berbaring di sampingnya. Dia memeluk Sooyun sangat erat dan menenggelamkan wajahnya di leher Sooyun sampai dia tertidur.

"Sayang!" teriak Jungkook saat dia terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan keberadaan Sooyun yang tadi ada di sampingnya.

Tak lama Sooyun masuk ke kamar dengan nampan berisi semangkuk sup hangat dan teh herbal untuk Jungkook yang sedang sakit.

"Kau masih pusing?" tanya Sooyun lalu duduk di samping Jungkook dengan semangkuk sup di tangannya.

"Sedikit" jawab Jungkook dengan wajahnya yang terlihat sedikit pucat.

"Kau harus makan sekarang!" Sooyun melayangkan sesuap sup ke arah Jungkook dan laki-laki itu langsung melahapnya.

Hampir setengah jam berlalu akhirnya Jungkook menyelesaikan makannya. Sooyun harus ekstra sabar saat menyuapi Jungkook karena laki-laki itu mengunyah makanannya pelan sekali, mungkin efek karena dia sedang sakit.

"Kenapa kau bisa tiba-tiba pusing?" tanya Sooyun.

"Mungkin karena aku sibuk akhir-akhir ini jadi kurang istirahat" jawabnya lalu kembali berbaring. Sebenarnya kepala Jungkook masih merasa sangat pusing tapi dia tidak mengatakannya karena tidak mau Sooyun merasa khawatir.

Setelah memastikan Jungkook kembali tidur Sooyun keluar kamar untuk meletakkan mangkuk dan gelas kotor di dapur. Tak terasa air mata Sooyun turun membasahi pipinya saat dirinya tengah mencuci piring. Dia tidak tega melihat Jungkook yang terlihat sangat kesakitan dan lemas seperti saat ini. Tapi, bagaimana dengan keinginan ayahnya. Kepala Sooyun langsung berdenyut saat mengingat masalah itu.

Dengan keadaannya yang masih menangis Sooyun tidak berani memasuki kamarnya. Dia memilih untuk tiduran di sofa ruang tengah dan menenangkan diri sampai akhirnya Sooyun tertidur pulas di sofa.

"Kau dimana?" teriakan Jungkook yang kesekian kalinya akhirnya bisa membangunkan Sooyun. Dengan langkah setengah berlari Sooyun menghampiri Jungkook di kamar. Dia melihat Jungkook memijat kepalanya dengan mata yang masih tertutup di atas tempat tidur.

"Aku di sini Jungkook-ah" Sooyun meletakkan punggung tangannya di dahi Jungkook. Dahinya terasa lebih hangat dari sebelumnya, sepertinya Jungkook demam.

"Kau demam, kita ke dokter ya?"

Jungkook menggeleng lalu membuka matanya. "Aku baik-baik saja, jika kau di sampingku" ujar Jungkook lalu menggenggam tangan Sooyun. Ingin sekali Sooyun mencubit perut Jungkook saat ini karena sekarang dia sering sekali menggodanya, tapi melihat kondisinya membuat Sooyun tidak tega.

Sooyun perlahan melepaskan genggaman tangan Jungkook saat laki-laki itu terlihat kembali tertidur pulas. Dengan langkah cepat Sooyun pergi ke dapur untuk mengambilkan alat kompres agar demam Jungkook cepat turun.

Sooyun menempelkan sebuah sapu tangan hangat di kening Jungkook dengan sangat hati-hati. Dia tidak ingin membangunkan laki-laki itu. Setiap 5 menit sekali Sooyun mengganti kompresnya agar sapu tangannya tetap hangat. Sooyun melakukannya sampai dia ikutan tertidur di samping Jungkook.

"Sayang, aku berangkat kerja ya?" bisik Jungkook dan membuat Sooyun terbangun. Ternyata hari sudah pagi dan sekarang Jungkook sudah berada di depannya dengan setelan jas lengkap dan wajah segar yang tidak terlihat pucat sama sekali.

"Kau sudah sembuh?" Sooyun menyandarkan tubuhnya saat kesadarannya belum utuh.

"Sudah, kan istriku sudah merawatku ku dengan baik" Jungkook mencium kening Sooyun kilat lalu menunjukkan senyuman yang menampakkan gigi kelincinya.

"Sebaiknya kau istirahat dulu" ujar Sooyun. Jungkook menggeleng, "Aku ada rapat penting hari ini dan aku juga sudah tidak demam" jelas Jungkook.

Sooyun sudah ingin menyanggahnya tapi Jungkook terlebih dulu mencium bibirnya kilat, "Aku berangkat!" dengan secepat kilat Jungkook keluar kamar sebelum Sooyun mencegahnya.

Beberapa hari kemudian...

Siang ini Sooyun ingin pergi mengantar bekal makan siang untuk Jungkook. Sejak mereka menikah Sooyun baru satu kali melakukan hal ini dan itu sudah lama sekali tapi kali ini dia sangat bersemangat. Dia membawakan makanan Korea untuk Jungkook yang sudah dia siapkan sejak tadi pagi.

Semua karyawan menyapa Sooyun dengan ramah dan Sooyun juga membalasnya dengan ramah. Tidak sedikit juga yang melemparkan tatapan kesal ke arah Sooyun dan Sooyun tidak mau menggubris nya. Sooyun hanya terfokus pada tujuannya datang kesini yaitu mengantarkan makan siang untuk Jungkook.

Setelah Jungkook mempersilakan dia untuk masuk, Sooyun langsung membuka pintu ruangan laki-laki itu dan memberikan kejutan untuk Jungkook. "Annyeong!" sapa Sooyun saat memasuki ruangan Jungkook.

Laki-laki itu terlihat sangat terkejut karena Sooyun jarang sekali mengunjungi kantornya. Dia langsung menghampiri Sooyun dan mencium kening istrinya itu singkat.

"Kenapa tidak bilang jika mau kesini?" tanya Jungkook sembari mengambil kotak makan dari tangan Sooyun.

"Karena aku ingin membuatmu terkejut" Sooyun menjulukinya lidahnya lalu melewati Jungkook dan duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Jungkook.

Sooyun melihat tidak ada banyak perubahan sejak terakhir kali dia kesini. Yang berbeda mungkin sudah tidak ada lagi foto Sheyra di meja kerja Jungkook dan di salah satu dinding sekarang sudah terpasang foto pernikahan mereka yang berukuran cukup besar. Hal kecil itu membuat Sooyun sampai tersenyum.

"Tumben kau kesini? Kau tidak ada niat lain kan?"

"Niat lain apa?" tanya Sooyun yang bingung dengan pertanyaan Jungkook.

"Misalnya meracuniku?" tanya Jungkook dengan wajah seriusnya.

Wah Jungkook sakit kepala setelah sarapan???

Sooyun tiba-tiba mengantar bekal makan siang untuk Jungkook???

Kira-kira Sooyun sudah melakukan tugas dari ayahnya atau belum ya???

Next?

Jangan lupa vote and comment ya 😊

I Purple U 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro