Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 11

Setelah menyuruh Sooyun menikah dengan Jungkook bts, Jungkook tidak kunjung kembali hingga Sooyun selesai menonton konser virtualnya. Sooyun meletakkan ponselnya di nakas dan berbaring lagi.

Suara ketukan pintu membuat Sooyun terduduk. Ternyata yang datang adalah Jaehyun dengan membawa sebuah buket coklat di tangannya. Senyuman Jaehyun membuat rasa bosan Sooyun menghilang. Laki-laki Itu memang selalu membuat perasaan Sooyun membaik.

"Kau sendirian, kemana Jungkook?"

Jaehyun memberikan buket yang dia bawa lalu duduk di samping Sooyun.

"Tadi dia keluar tapi belum kembali sampai sekarang" jawab Sooyun yang dibalas dengan anggukan oleh Jaehyun.

"Bagaimana keadaan mu sekarang?"

"Membaik tapi dokter masih belum memperbolehkan aku pulang"

"Berarti kau belum sembuh" Jaehyun mengacak rambut Sooyun.

Setelah itu mereka bercerita banyak hal. Sebenarnya Jaehyun juga orang Korea Selatan yang tinggal di Paris. Dia dan Sooyun bisa saling mengenal setelah 5 tahun yang lalu mereka dipertemukan dalam sebuah pekerjaan. Dimana Sooyun adalah pasien dari Jaehyun yang notabennya adalah seorang psikiater.

Hanya Jaehyun yang bisa membuatnya tertawa di saat dia terpuruk karena kepergian sang ibu setahun yang lalu. Tidak ada siapapun yang Sooyun miliki di Paris, semua keluarganya berada di Korea Selatan. Dia hanya tinggal bersama orang tuanya di Paris. Lalu dia menemukan seorang sahabat yang sangat baik, Jung Jaehyun. Yang selalu mendampingi Sooyun setiap waktu, namun sekarang Sooyun sudah menikah dengan Jungkook. Artinya Jaehyun sudah tidak bisa selalu berdekatan dengan Sooyun dan mereka juga tidak boleh sering bertemu.

"Kenapa kalian pisah rumah?"

Pertanyaan Jaehyun langsung membuat raut wajah Sooyun berubah. Sejak berteman dengan Jaehyun dia selalu mengatakan apapun yang terjadi tanpa ada yang dirahasiakan sedikitpun. Tapi setelah menikah Sooyun merasa ada beberapa hal yang harusnya tidak dia ceritakan pada Jaehyun. Di satu sisi Sooyun merasa takut kalau dia tidak lagi terbuka pada Jaehyun.

"Jika kau tidak mau bercerita tidak masalah, aku tahu itu masalah pribadi kalian" lanjut Jaehyun karena Sooyun tidak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Maaf"

"Aku yang seharusnya minta maaf, maaf karena aku bertanya begitu" Jaehyun mengusap rambut Sooyun pelan. Dia memang laki-laki yang manis dan baik.

"Ekhem"

Sooyun dan Jaehyun seketika melihat ke arah seseorang yang baru berdeham dan ternyata itu adalah Jungkook. Entah sejak kapan Jungkook sampai di kamar Sooyun dan berdiri di ambang pintu dengan tatapan tajam nya.

"Ah Jungkook-ah, suamimu sudah kembali Yun-ah aku pulang dulu ya" Jaehyun tersenyum hangat lalu beranjak pergi. Tak lupa Jaehyun melemparkan senyumannya ke arah Jungkook saat mereka berpapasan. Tapi Jungkook tetap setia dengan wajah datarnya.

Jungkook menutup pintu kamar tanpa melepaskan tatapan tajam nya ke arah Sooyun. Tapi Sooyun membalas tatapan Jungkook denga tatapan santainya seolah dia tidak mengerti Jungkook sedang mengintimidasinya.

"Kenapa dia kesini?" tanya Jungkook yang baru saja mendudukkan dirinya di sofa yang tidak terlalu jauh dari tempat tidur Sooyun.

"Menjengukku, apa lagi? Kau pikir dia ingin bertemu denganmu?" kata Sooyun seenaknya sepertinya dia sedang menguji kesabaran Jungkook.

"Tidak lucu" balas Jungkook lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan memainkannya.

"Siapa yang sedang melawak?" Sooyun mengedikkan bahunya sembari membaringkan tubuhnya.

Jungkook berada di dekatnya namun Sooyun merasa kesepian karena laki-laki itu hanya diam saja. Dia bukan seperti Jungkook yang biasanya.

"Bosan sekali" ujar Sooyun bermonolog. Jungkook bahkan tidak meliriknya dan terus pada ponselnya.

"Ah kenapa bosan sekali?" Sooyun meninggikan suaranya berharap Jungkook mendengar ucapannya. Dia tersenyum saat Jungkook meletakkan ponselnya di sofa, namun senyuman itu pudar saat Jungkook malah keluar dari kamar.

Sooyun memanyunkan bibirnya kesal karena sikap Jungkook yang tidak peka dan sangat menyebalkan. Ingatan Sooyun teringat pada Jungkook yang tadi pagi tiba-tiba datang dengan kursi roda dan membawanya jalan-jalan karena Sooyun mengeluh bosan. Mengingat itu membuat Sooyun kembali tersenyum dan lagi-lagi senyumnya menghilang saat Sooyun melihat ada kursi roda di sampingnya. Jadi, tidak mungkin Jungkook keluar untuk mengambilkan kursi roda lagi.

Mulut Sooyun terus menggerutu sampai akhirnya dia melihat pintu kamarnya kembali terbuka dan menampakkan Jungkook dengan nampan berisi makanan.

"Makan siang" kata Jungkook sembari berjalan ke arah Sooyun. Dia meletakkan nampan yang dibawanya di atas nakas lalu memberikan semangkuk sup untuk Sooyun.

"Aku bosan bukan lapar" dengus Sooyun kemudian mengambil semangkuk sup di tangan Jungkook.

"Jika kau makan teratur kau akan membaik dan besok diperbolehkan pulang. Pergi dari sini akan menghilangkan kebosananmu" jelas Jungkook. Dia berjalan menjauh dari tempat tidur Sooyun dan kembali memainkan ponselnya.

Senyuman mengembang di wajah Sooyun. Pemikiran Jungkook memang yang terbaik. Laki-laki itu memang sering membuat tensi darah Sooyun naik tapi kelakuannya tidak jarang membuat Sooyun senang.

"Kau sudah makan?"

Jungkook melirik Sooyun sekilas lalu kembali menatap ponselnya. "Aku kenyang saat melihat Jaheyun" jawab Jungkook.

"Jaheyun? Ya!! Namanya Jaehyun" kata Sooyun tidak terima dengan ucapan Jungkook yang salah dalam pelafalan nama Jaehyun.

"Aku tidak peduli" balas Jungkook.

"Selalu saja cemburu pada Jaehyun" gerutu Sooyun dengan suara yang cukup keras sampai Jungkook bisa mendengarnya.

"Kata-katamu menjijikkan sekali" Jungkook bergidik ngeri. Sooyun hanya memutar bola matanya jengah sembari melanjutkan makannya.

"Jangan ulangi kebodohanmu jika kau tidak ingin ini terjadi untuk yang kedua kalinya!" kata Jungkook saat mereka baru tiba di apartemen milik Sooyun. Sooyun yang mendengarnya hanya berdeham lalu masuk ke kamarnya. Dia benar-benar merindukan kamarnya. Eh, ralat. Dia merindukan 7 pria tampan yang fotonya Sooyun pajang di kamar.

Sooyun mengusap dan mengajak bicara foto para member bts di dinding kamarnya dan sontak membuat Jungkook yang melihatnya langsung beranggapan bahwa Sooyun tidak waras. Jungkook yang awalnya ingin masuk ke kamarnya kembali ke ruang tv dan menghindari Sooyun yang sedang berperilaku tidak jelas.

Jungkook merasa bosan karena kartun favoritnya ternyata tidak tayang. Sampai akhirnya ada sebuah berita yang sedang menayangkan berita tentang BTS. Jungkook bari saja ingin mengganti channelnya tapi suara Sooyun menghentikannya.

"Mereka tampan sekali" kata Sooyun dengan tatapan kagum ke arah tv yang sedang menampilkan berita tentang BTS.

"Sama saja denganku" balas Jungkook yang berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Sooyun.

"Iya sama. Sama-sama laki-laki" Sooyun mengacungkan jempolnya lalu kembali menatap tvnya.

"Jungkook-ah!"

"Hmm"

"Apakah kau pernah bertemu mereka?"

"Sering aku bahkan sering menghabiskan waktu bersama mereka"

"Aku bertanya tentang BTS" Sooyun mendorong kepala Jungkook saking kesalnya. Laki-laki itu menjawab pertanyaan Sooyun dengan asal-asalan padahal Sooyun sedang serius.

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Aku ingin bertemu mereka"

"Ya tontonlah konsernya"

"Sayangnya aku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Aku kan punya tra-"

Jungkook mengerutkan alisnya saat Sooyun berhenti berbicara. Raut wajah Sooyun juga seketika berubah.

"Tra apa?"

"Siapa yang bilang tra? Aku tadi mau bilang aku punya pekerjaan penting jadi tidak ada waktu" kata Sooyun berbohong. Dari pada Jungkook terus menginterogasinya dia memilih untuk pergi ke kamar untuk tidur siang.

"Aku dengar dia bilang tra tadi, ah sudahlah" gumam Jungkook lalu lanjut menonton tv.

Merasa haus Jungkook pergi ke dapur untuk mengambil minum. Namun alisnya bertautan saat tidak menemukan kotak susu yang dia cari. Sepertinya saat terakhir kali Jungkook pergi dari apartemen, susu pisang nya masih banyak tapi kenapa sekarang sudah tidak ada?

"Apa Sooyun meminumnya?"

Jungkook menutup kembali lemari es dan berlari ke arah kamar. Dia melihat Sooyun tengah berbaring di tempat tidurnya dengan tenang. Namun bukan Jungkook namanya kalau tidak mengganggu Sooyun.

"Yun-ah!"

Sooyun yang sejatinya belum terlalu nyenyak seketika terbangun dan melihat Jungkook sudah berada di hadapannya. Karena masih mengantuk Sooyun hanya berdeham dan kembali menutup matanya.

"Susu pisang ku tidak ada di lemari es"

Sooyun langsung membuka matanya. Dia baru ingat kalau dia sudah membuang kotak susu pisang milik Jungkook waktu itu.

"Sepertinya sudah habis"

"Kau yang meminumnya?"

"Tidak"

"Ya sudah belikan lagi!"

Jungkook sepertinya lupa kalau Sooyun baru saja pulang dari rumah sakit. Dia tetap saja memerintah ini itu seperti biasa.

"Aku kan baru pulang dari rumah sakit"

"Lalu?"

"Ya! Kenapa kau tidak berangkat sendiri aku kan baru pulang dari rumah sakit"

"Jika kau keluar dari rumah sakit tandanya kau sudah tidak sakit, cepat belikan!"

Sooyun mendengus kesal melihat kelakuan Jungkook yang seenaknya saja. Jika Sooyun menolak Jungkook tidak akan membiarkan hidup Sooyun tenang, akhirnya dengan terpaksa Sooyun pergi membelikan Jungkook susu.

Sooyun melangkahkan kakinya perlahan menyusuri barisan rak di supermarket untuk mencari sereal dan beberapa snack. Di keranjang yang dia bawa sudah ada 2 kotak susu pisang untuk Jungkook dan beberapa minuman soda.

Saat dia tengah melihat-lihat barisan snack yang ada di rak tiba-tiba ponsel Sooyun berbunyi. Sooyun segera mengangkat telfonnya setelah melihat nama kontak sang ayah yang tertera di layar ponselnya.

"Iya appa"

Sooyun mengambil satu kotak sereal dan beberapa snack dari rak lalu berjalan ke arah kasir.

"Bisa kita bertemu?"

"Dimana?"

"Cafe dekat apartemenmu"

"Kenapa tidak di apartemenku saja?"

"Jungkook ada?"

"Ada"

"Appa ingin bicara berdua denganmu, datanglah ke cafe secepatnya!"

Tanpa menunggu jawaban Sooyun, ayah Sooyun segera menutup telfonnya. Akhirnya Sooyun segera pergi ke cafe yang dimaksud sang ayah dengan membawa belanjaan di tangannya.

"Appa!" panggil Sooyun. Sang ayah langsung berdiri dan memeluk Sooyun.

"Ada apa?" tanya Sooyun membuka percakapan di antara keduanya.

"Appa dengar kau masuk rumah sakit?"

Sooyun menyandarkan punggungnya ke kursi. "Aku hanya telat makan. Appa tahu dari Jae?"

"Appa tahu dari Jungkook"

Sooyun mengangguk lalu meminum cappuccino yang sudah dipesankansang ayah.

"Bagaimana dengan rencana kita?"

Sooyun yang sedang menikmati cappuccinonya seketika tersedak saat mendengar pertanyaan sang ayah.

"Ini masih terlalu awal appa" jawab Sooyun.

"Oke, tapi ingat! Jangan sampai kau melupakan tujuanmu menikah dengannya!" kata sang ayah.

Sooyun menghela napasnya lalu mengangguk.

Maap baru sempet updet setelah sekian lama yeorobuuun 😭

Next?

Jangan lupa vote and comment ya 😊

I Purple U 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro