CHAPTER 07
Mata Sooyun membengkak karena sudah hampir 4 jam dia menangis. Sooyun terus menangis sejak Jungkook pergi. Dia merasa kesal dengan perkataan Jungkook tadi. Sooyun mengerjakan pekerjaannya sembari terus mengusap air matanya dengan tisu.
"Kenapa aku menangis?"
Sooyun mengusap air matanya dengan kesal. Tapi dia tetap menangis. Dia selalu berkata seperti itu tapi nyatanya dia masih terus menangis.
Setelah lelah menangis Sooyun ketiduran di meja kerjanya. Sooyun terbangun saat jam menunjukkan pukul 7 malam. Dengan langkah cepat Sooyun keluar dari ruang kerjanya karena dia takut Jungkook sudah pulang bekerja dan sekarang Sooyun belum memasak untuk makan malam.
Sooyun segera membersihkan dirinya lalu dia langsung bergegas menyiapkan menu makan malam.
Saat dia tengah berkutat dengan masakannya. Terdengar suara ketukan pintu yang menandakan bahwa Jungkook sudah datang. Dengan sedikit berlari Sooyun berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk Jungkook.
Mata Jungkook membulat saat dia melihat mata Sooyun bengkak. Tapi Jungkook segera mengubah raut wajahnya kembali datar dan langsung masuk ke apartemennya tanpa menyapa Sooyun. Jungkook ingin sekali bertanya tentang mata bengkak Sooyun tapi entah kenapa mulutnya terasa kelu untuk bicara dengan Sooyun.
"Makan dulu" kata Sooyun saat Jungkook akan masuk ke kamar. "Aku kenyang" jawab Jungkook lalu menutup pintu kamarnya.
Sooyun menggerutu dan hampir saja menendang pintu kamar yang baru saja tertutup. Untung saja dia masih masih bisa mengontrol emosinya.
Dengan perasaan kesal Sooyun menghabiskan makanannya. Sooyun hari ini memasak plat du jour karena Jungkook sangat menyukainya tapi ternyata laki-laki itu bahkan tidak meliriknya sama sekali.
Setelah menyelesaiakan makan malam Sooyun kembali ke kamarnya. Seperti semalam, dia melihat Jungkook berbaring di sofa. Laki-laki itu memejamkan matanya dan tampak sangat tenang seolah dia sudah terlelap.
Sooyun menutupi tubuh Jungkook dengan selimut lalu menatapnya yang masih terlelap. "Kau ini kenapa?" kata Sooyun pelan. Sooyun segera menghapus air matanya lalu beranjak ke tempat tidur.
Sooyun tidak bisa tidur dengan tenang karena terus terbangun setiap sejam sekali. Dia takut bangun kesiangan lagi dan Jungkook menyiapkan sarapannya sendiri. Akhirnya usaha Sooyun berhasil, dia bisa bangun lebih awal dari Jungkook.
Sooyun mempercepat mandinya lalu pergi memasak sebelum Jungkook bangun. Sooyun menyiapkan sereal, pancake dan roti bakar dengan telur setengah matang di atasnya. Dia memasak semua itu agar Jungkook bisa memilih apa yang ingin dia makan. Karena seleranya selalu berubah.
Tepat setelah Sooyun menyajikan semua masakannya di atas meja makan. Jungkook keluar dari kamar dengan baju kantor yang sudah rapi. Dia hanya melihat Sooyun sekilas lalu duduk di kursi nya untuk sarapan. Jungkook terlihat sedikit terkejut saat Sooyun menyiapkan 3 menu untuknya. Tapi Jungkook hanya diam dan memakan roti bakarnya.
"Jungkook-ah!" panggil Sooyun saat keduanya tengah sarapan.
Jungkook hanya berdeham.
"Hari ini aku pergi ke kantor" ujar Sooyun.
Dia memang jarang sekali pergi ke kantor. Biasanya hanya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Sooyun termasuk desainer muda paling berbakat dan cukup terkenal di kalangan artis di Paris tapi, dia paling tidak suka jika dirinya terlalu disorot kamera. Untuk itu Sooyun membatasi dirinya untuk keluar rumah. Karena setiap kali dia pergi di situ pasti ada wartawan yang mengejarnya. Oleh karena itu saat bertemu dengan Jaehyun dia memilih cafe tua yang tidak terlalu ramai pengunjung agar tidak ada yang mengganggunya.
"Mau ku antar?" tanya Jungkook tanpa melihat ke arah Sooyun.
"Tidak perlu, aku bawa mobil sendiri saja"
"Oke"
Sooyun sedikit menyesali perkataannya. Dia pikir Jungkook akan memaksanya untuk pergi bersama. Nyatanya Jungkook masih marah padanya dan langsung mengiyakan penolakan Sooyun.
"Aku berangkat" Jungkook bangkit lalu pergi.
Saking kesalnya Sooyun sampai melemparkan garpu ke arah pintu yang baru saja di tutup oleh Jungkook. "DASAR MENYEBALKAN!!!" ujar Sooyun penuh emosi sembari berjalan untuk mengambil kembali garpu nya.
Setelah selesai membersihkan meja makan. Sooyun segera pergi ke kantor untuk menyerahkan laporan dan berkas penting pada atasannya.
Sooyun pulang saat jam menunjukkan pukul 6 sore. Dia baru saja akan menghidupkan mobilnya tapi entah kenapa mesin mobilnya tidak kunjung menyala. Sooyun yang putus asa langsung memukul setir dan keluar dari mobilnya. Sooyun akhirnya menghubungi Jaehyun yang letak kantornya bersebelahan dengan kantornya.
Tak lama Jaehyun datang. Jaehyun melihat keadaan mobil Sooyun yang tiba-tiba mati dan ternyata Jaehyun juga tidak bisa memperbaikinya.
"Aku antar kau pulang, nanti akan ada orang dari bengkel yang akan memperbaikinya"
Sooyun mengangguk lalu masuk ke mobil Jaehyun.
"Ini milikmu" Sooyun memberikan jam tangan milik Jaehyun yang tertinggal di apartemennya dua hari yang lalu.
"Ah aku tidak menyadarinya. Ini tertinggal di apartemen mu?" Jaehyun mengambil jam tangannya lalu meletakkannya di laci mobil.
"Iya, Jungkook yang menemukannya"
"Jungkook?"
Sooyun mengangguk pelan, "Dia sepertinya marah padaku karena aku membawamu ke apartemen saat dia bekerja" ujar Sooyun.
"Aku yakin dia menyukaimu" tawa Jaehyun pecah.
"Tidak mungkin Jae, dia bilang dia tidak peduli aku mau membawa siapapun ke apartemenku Lagi pula aku dan dia tidak tulus menikah jadi dia tidak ada hak untuk mengaturku"
"Aku semakin yakin dia menyukaimu" kata Jaehyun masih dengan tawanya yang semakin membuat Sooyun kesal.
"Aku tahu prediksimu tidak pernah meleset. Tapi kali ini maaf, aku sedikit meragukanmu" kata Sooyun lalu menyandarkan punggungnya ke kursi dan menatap jalanan yang mulai dihiasi lampu karena langit mulai gelap.
Mobil Jaehyun berhenti tepat di depan mobil Jungkook yang baru saja sampai di parkiran gedung apartemen. Perasaan Sooyun semakin kacau saat melihat Jungkook melemparkan tatapan tajam ke arah Sooyun dan Jaehyun yang masih ada di dalam mobil.
"Jungkook kan? Akan kutemui dia" Jaehyun tertawa saat Sooyun menahannya tapi Jaehyun tetap mau menemui Jungkook.
"Tuan Jeon!" panggil Jaehyun saat Jungkook ingin beranjak pergi dari sana.
Jungkook hanya diam namun dia berbalik menghadap Jaehyun. Jungkook menatap Jaehyun datar tanpa ada niatan membuka percakapan di antara keduanya.
"Perkenalkan, aku Jung Jaehyun" Jaehyun mengulurkan tangannya ke arah Jungkook. Jungkook hanya membalas uluran tangan Jaehyun tanpa mengucapkan apapun.
"Mobil Sooyun mogok, jadi aku antar dia pulang" jelas Jaehyun.
Jungkook tersenyum miring, "Aku tidak peduli, kau tidak perlu menjelaskan padaku" kata Jungkook lalu pergi dari sana. Bukannya marah atau kesal Jaehyun malah tertawa membuat Sooyun yang berada di belakangnya merasa bingung.
"Dia menyukai mu Sooyun, aku sangat yakin. Aku pergi dulu ya" Jaehyun melambaikan tangannya lalu masuk kembali ke mobilnya dan pergi.
Sooyun yang awalnya merasa kesal mendengar jawaban Jungkok seketika merasa bingung saat mendengar penjelasan Jaehyun. Selama ini apapun yang dibicarakan Jaehyun selalu benar baru kali ini Sooyun merasa ragu dengan ucapan laki-laki yang sudah dia kenal 5 tahun belakangan ini.
"Jika kau sudah punya kekasih, kenapa kau tidak menolak pernikahan ini?" tanya Jungkook saat Sooyun melewatinya yang sedang duduk di ruang tengah.
"Aku tidak punya kekasih" bantah Sooyun.
"Tidak usah berbohong, seharusnya kau tidak perlu menutupi hubungan mu dengan tuan Jung karena aku tidak akan melarangmu" kata Jungkook.
Sooyun tersulut emosi, rasanya dia ingin memukul keras-keras kepala Jungkook agar laki-laki itu bisa berpikir jernih dan mencerna ucapan Sooyun dengan baik.
"Sudah kukatakan dia hanya temanku, dia bukan kekasihku. Apa kau sekarang tidak bisa mengerti bahasaku?!" teriak Sooyun karena sudah tidak kuat dengan ucapan Jungkook.
"Kau ini kenapa? Kenapa kau berubah? Tidak bisakah kau menjadi Jungkook yang seperti dulu?!" Sooyun mulai menangis karena kesal.
"Ini Jungkook yang sebenarnya. Seharusnya sejak awal aku bersikap seperti ini mengingat alasan kita berhubungan hanya untuk menuruti kemauan orang tua kita saja" kata Jungkook lalu masuk ke kamar meninggalkan Sooyun yang menangis di ruang tengah.
"Aku lelah bertengkar denganmu seperti ini Jungkook-ah" ujar Sooyun pelan.
Sooyun masuk ke kamarnya dan melihat Jungkook sudah terlelap di sofa. Sebenarnya Sooyun tidak tega melihat Jungkook tidur dengan melipat tubuhnya yang terlalu tinggi di sofa kecil di kamar mereka. Tapi, Sooyun yakin Jungkook tidak akan mau jika Sooyun memintanya tukar posisi. Dia itu sangat keras kepala.
Sooyun memasang kan selimut tebal untuk Jungkook karena cuaca malam ini sedikit dingin bahkan penghangat ruangan tidak bisa membantu menghangatkan kamar mereka.
"Jungkook-ah, tolong jangan seperti ini" kata Sooyun pelan lalu dia keluar dan pergi ke ruang kerjanya.
Dia menyibukkan diri di balik meja kerja karena dia tidak bisa tidur sekarang. Sooyun berusaha melupakan apa yang Jungkook katakan padanya tadi tapi pikirannya terus tertuju pada laki-laki bergigi kelinci itu.
"Kenapa aku kesal saat dia bicara seperti itu ya?"
"Seharusnya aku senang karena dia tidak akan menggangguku lagi kan?"
"Tapi kenapa aku tidak senang?"
Sooyun terus bermonolog untuk menjernihkan pikirannya sampai akhirnya dia terlelap di meja kerjanya.
Mata Sooyun perlahan terbuka. Punggungnya benar-benar sakit karena semalaman dia tidur dalam posisi duduk di kursi tapi kepalanya diletakkan di atas tangan yang dia lipat di atas meja.
Sooyun melihat sebuah sticky notes menempel di gelas air yang sepertinya tadi malam tidak ada di meja Sooyun.
📄📄📄
Aku berangkat. Diminum airnya dan tegakkan punggungmu atau berbaringlah beberapa menit agar sakitnya mereda.
📄📄📄
"Woaaah"
Sooyun refleks menutup mulutnya. Dia langsung berteriak saat Jungkook meninggalkan pesan yang cukup manis menurutnya. Laki-laki itu seolah mengerti apa yang sedang Sooyun rasakan.
"Aku harap kau bisa semanis ini saat kita bertemu" Sooyun memandang sekali lagi sticky notes di tangannya lalu meminum air yang Jungkook bawakan hingga tidak tersisa.
"Kenapa air ini sangat manis? Akhhh pabo" Sooyun memukul kepalanya pelan. (Bodoh)
Yang bosen sama cerita ini angkat tangan dung😭
Jangan lupa kasih aku masukan ya kalau kalian mulai bosen😢
Buat kalian yang semakin penasaran sama cerita ini mana suaranyaaa😂
Terima kasih sudah mau mampir dan membaca cerita ini😊
Jangan lupa vote and comment ya 😊
Next?
I Purple U 💜
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro