Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 04

"Let me kiss you?" bisik Jungkook.

Bulu kuduk Sooyun seketika berdiri, tubuhnya merinding, dadanya berdebar dan keringat dingin mulai bercucuran di dahinya. Dia ingin sekali berteriak tapi suaranya seolah tercekat di tenggorokan.

Jungkook menutup matanya dan semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Sooyun sampai jarak diantara mereka kurang dari satu senti.

Tok...tok...tok...

Jungkook refleks menjauhkan tubuhnya dan berjalan ke arah pintu. Tubuh Sooyun seketika merosot dan terduduk di atas lantai. Tubuhnya masih gemetar dan keringat dingin juga terus membasahi dahinya.

Memori 8 tahun yang lalu seolah terputar di otak Sooyun secara otomatis membuatnya semakin ketakutan. Tubuh Sooyun semakin lemas dan dia juga mulai menangis tanpa suara.

"Yun-ah!"

Sooyun seketika terkejut saat mendengar panggilan Jungkook. Rasa takut masih membayangi nya. Jungkook berlutut di hadapan Sooyun dan mengusap keringat di dahi Sooyun.

"Kau kenapa? Wajahmu pucat sekali" Jungkook menempelkan punggung tangannya ke dahi Sooyun. Sooyun tidak demam hanya saja dia terlihat ketakutan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jungkook seraya menangkup wajah Sooyun dengan kedua tangannya. Tapi Sooyun segera menepis nya dan dia langsung pergi ke kamar meninggalkan Jungkook yang kebingungan dengan sikapnya.

Sooyun mengunci pintu kamarnya dan berlari ke arah laci yang selalu terkunci lalu mengambil sebuah botol yang berisi sesuatu yang selama 8 tahun ini dia konsumsi. Sooyun segera meminumnya dan dengan cepat mengunci kembali laci itu.

Sooyun berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu karena Jungkook sudah menggedor nya sejak tadi.

"Kau sedang apa? Kenapa dikunci?" tanya Jungkook penasaran.

"Selalu saja ingin tahu" Sooyun menjitak dahi Jungkook lalu kembali ke dapur untuk membersihkan piring Jungkook yang belum sempat dia cuci tadi.

"Yun-ah, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa kau seperti tadi?" tanya Jungkook yang masih saja penasaran dengan sikap Sooyun tadi.

"Kenapa kau selalu ingin tahu tentangku? Kau menyukai ku?" tanya Sooyun tanpa melihat ke arah Jungkook.

"YAAA!! Jangan terlalu percaya diri. Aku hanya penasaran kenapa kau tiba-tiba seperti tadi dan setelah kau keluar dari kamar kau kembali seperti semula, gadis menyebalkan" Jungkook lalu pergi ke arah ruang tv.

"Aku harus bertemu dengannya" gumam Sooyun sembari meletakkan piring yang sudah dia cuci ke tempatnya.

"Tadi siapa yang datang?" tanya Sooyun lalu duduk di samping Jungkook.

"Kurir mengantar lemari" jawab Jungkook tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar tv yang sedang menayangkan film kartun.

"Aku mau pergi"

Jungkook langsung menoleh, "Kemana?"

"Bukan urusanmu"

"Tentu urusanku, aku kan suamimu"

Sooyun seketika mengingat kejadian tadi saat Jungkook mengatakan hal ini juga setelah itu laki-laki itu hampir menciumnya.

"Aku ada urusan"

"Urusan apa?"

Sooyun berdecak kesal. Dulu tidak akan seribet ini jika mau keluar rumah. Dia bisa keluar masuk apartemennya tanpa izin siapapun dan kapanpun dia mau. Tapi sekarang laki-laki ini seolah menjadi pawangnya.

"Intinya aku harus pergi menemui seseorang dan ini penting sekali"

"Oh oke, pergi saja" Jungkook mengibaskan tangannya seolah mengusir Sooyun. Wanita itu seketika bernapas lega setidaknya dia tidak jadi membuang energinya untuk ber berdebat dengan bayi besar ini.

Sooyun segera pergi kekamarnya. Dia langsung mengirimkan pesan kepada orang yang ingin dia temui dan setelah dia membaca balasan dari orang itu, Sooyun segera bersiap.

Dia mengambil sebuah gaun hitam bermotif bunga selutut dan tak lupa mantel abu-abu dari koper Jungkook karena dia belum memasukkan pakaiannya ke dalam lemari. Sooyun mengurai rambutnya dan mulai memoles wajahnya dengan make up tipis.

Sooyun keluar dari kamar dan menghampiri Jungkook yang sedang menonton tv. Laki-laki itu tengah tertawa bahagia hanya dengan melihat kartun Tom and Jerry di tv.

"Aku berangkat ya"

Jungkook melihat penampilan Sooyun dari atas hingga bawah. Penampilannya sangat berbeda dengan penampilannya saat dia keluar bersama Jungkook tadi. Dia tampak lebih feminim.

"Kau ini mau kencan ya?" selidik Jungkook.

Sooyun memutar bola matanya, "Dari pada kau berpikir yang tidak berguna lebih baik kau masuk ke kamar dan pindahkan pakainmu dari lemariku! Aku berangkat"

"YAAA! Buatkan aku susu dulu" teriak Jungkook.

Ini persis seperti Sooyun yang tengah mengurus seorang bayi. Untuk pergi saja Jungkook menyiksanya dulu. Kenapa laki-laki itu bisanya memerintah saja? Apa hanya itu keahliannya?

"Kenapa kau tidak ambil sendiri?"

"Apa gunanya punya istri"

Kalau seandainya Sooyun bisa menceraikan Jungkook saat ini juga pasti dia sudah melakukannya tanpa menunggu lagi. Tapi sayangnya Sooyun tidak bisa melakukannya.

Sooyun yang sudah siap pergi terpaksa kembali ke dapur untuk mengambilkan Jungkook susu. Dengan kesal Sooyun meletakkan segelas susu dan sekotak susu berukuran besar di hadapan Jungkook.

"Kenapa kotaknya juga kau bawa kesini?" tanya Jungkook.

"Supaya saat aku pergi kau tidak menelfonku hanya untuk mengambilkan kau susu. Aku pergi dulu" Sooyun meraih mantelnya yang ada di sofa lalu hendak pergi.

"Pakai mantelnya!"

Sooyun berhenti dan menatap Jungkook bingung karena Jungkook tiba-tiba menyuruhnya memakai mantel.

"Iya nanti"

"Sekarang!" kata Jungkook tegas.

Sooyun semakin bingung dengan kelakuan laki-laki menyebalkan yang satu ini.

"Apa masalahmu? Ini kan mantel ku jadi terserah aku mau memakainya kapan saja"

"Pakaian mu terlalu pendek, pakailah mantelnya"

Sooyun melihat gaun nya. Gaun yang dipakai Sooyun tidak terlalu pendek sekitar 5 cm di bawah lutut tapi Jungkook mempermasalahkan nya.

"Ini tidak pen-"

"Walaupun kita terpaksa menikah, setidaknya hargai aku. Aku tidak suka melihatmu keluar rumah dengan pakaian seperti itu" kata Jungkook dengan wajah seriusnya.

Entah kenapa bukannya kesal Sooyun malah suka dengan perkataan Jungkook. Bukan hanya menyebalkan laki-laki itu ternyata juga over protektif.

Tanpa menjawab perkataan Jungkook, Sooyun memakai mantelnya. "Aku pergi" kata Soyun lalu melangkah keluar apartemennya.

Jungkook melihat sekilas Sooyun yang berjalan keluar apartemen. Bibir Jungkook tertarik ke atas membentuk senyuman saat melihat Sooyun langsung menuruti ucapannya tanpa membantah.

Selama Sooyun pergi perasaan Jungkook tidak tenang. Dia sangat penasaran tentang kepergian Sooyun. Dia juga penasaran dengan seseorang yang Sooyun temui. Karena Pikiran - pikiran itu Jungkook sampai sulit menutup matanya.

Jungkook ingin sekali tidur tapi dia tidak bisa. Jika saja dia tidak gengsi dia pasti sudah menghubungi Sooyun sekarang juga tapi, Sooyun bahkan baru keluar rumah selama 10 menit dan dia juga pasti belum sampai di tempat pertemuan bersama temannya itu. Namun Jungkook sudah kepikiran saja.

Penampilan Sooyun yang membuat Jungkook gelisah. Saat pergi bersama Jungkook, Sooyun hanya memakai jaket dan jeans sedangkan sekarang saat ingin bertemu temannya dia memakai gaun.

Beban pikiran Jungkook  bertambah saat dia memikirkan teman Sooyun. Sooyun tidak mengatakan apakah orang yang dia temui itu laki-laki atau perempuan.

"Aaakh" Jungkook mengacak rambutnya asal karena kesal dengan pikirannya.

Tok...tok...tok...

Jungkook terkejut saat tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu apartemennya. Dengan cepat Jungkook berlari untuk membukakan pintu siapa tahu itu Sooyun yang tidak jadi pergi pikirnya.

Namun, harapan Jungkook pupus saat dia melihat seorang laki-laki dengan memegang  kotak putih di balik pintu apartemennya.

"Ada apa?"

"Ada kiriman barang untuk tuan"

Orang itu memberikan kotak putih berpita hitam yang dibawanya kepada Jungkook.

"Terima kasih" Jungkook lalu menutup pintu apartemennya dan membawa kotak itu ke kamar.

Jungkook menatap kotak di tangannya dengan ragu. Dia mengira-ngira siapa pengirim kotak ini tapi sepertinya dia tidak memesan apapun berarti ini adalah kado dari seseorang.

Jungkook membuka simpul pita pada kotak itu lalu mengeluarkan benda yang ada di dalamnya.

"Apa ini?"

Jungkook menatap sweater putih couple yang baru saja dikeluarkannya dari dalam kotak. Lalu mata Jungkook menangkap selembar kertas yang ada di dalam kotak. Sepertinya itu surat dari si pengirim barang.

✉✉✉

Happy wedding Jungkook-ah ❤

Semoga kehidupan kalian selalu bahagia kedepannya dan semoga Tuhan segera mengirimkan malaikat kecil di keluarga kalian😊

Maafkan kami di masa lalu karena tidak bisa mengerti perasaanmu Jungkook-ah

Kami merindukanmu :'(

Taehyung & Sheyra

✉✉✉

Mata Jungkook memanas saat membaca surat dari Taehyung dan Sheyra. Bekas luka di masa lalunya terasa kembali tersayat dan membuatnya kembali merasakan sakit di hatinya.

Jungkook melemparkan kotak, sweeter dan surat itu ke lantai penuh emosi. Lalu dia berbaring dan menangis. Jungkook sangat sensitif jika mengingat Sheyra. Wanita yang selama ini dia cintai dan hingga saat ini belum ada yang bisa menggantikan Sheyra dalam hatinya.

"Aku telat?"

Sooyun menggeleng dan tersenyum saat orang yang ditunggunya akhirnya datang. Seperti biasa mereka bertemu di sebuah cafe tua yang tidak terlalu ramai pengunjung untuk membuat mereka lebih nyaman saat bertemu.

"Kau ada masalah?" tanya Jaehyun saat menyadari raut wajah Sooyun yang terlihat tidak tenang.

"Aku masih ketakutan Jae" kata Sooyun.

Jaehyun tersenyum. Lalu dia mengusap kepala Sooyun. "Apa suamimu kasar padamu?" tanya Jaehyun.

Sooyun berpikir. Sebenarnya Jungkook tidak terlalu kasar padanya tapi sesekali dia memang menyebalkan seperti mendorong Sooyun hingga dia terjatuh dari tempat tidur.

"Bisa dibilang dia tidak kasar, tapi dia menyebalkan sangat menyebalkan" kata Sooyun penuh emosi sampai membuat Jaehyun tertawa.

"Kenapa tertawa?"

Jaehyun menggeleng, "Aku bisa membayangkan mu merasa kesal dibuatnya" Jaehyun kembali tersenyum.

"Ya!! Jangan tertawa!"

Jaehyun mengangguk dengan senyum manisnya, "Lalu apa yang membuatmu takut?" tanya Jaehyun.

"Aku masih takut saat dia mencoba mendekati ku secara intens" Sooyun tertunduk.

"Berarti kau butuh relaksasi" Jaehyun kembali mengusap kepala Sooyun. Laki-laki ini selalu bersikap manis. Senyumannya juga membuat semua orang seketika lupa dengan beban hidup.

Jaehyun udah muncul nih. Kira-kira Jaehyun siapanya Sooyun ya???

Next?

Jangan lupa vote and comment ya 😊

I Purple U 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro