Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 02

"Singkirkan tubuhmu!"

Jungkook berusaha keras mendorong tubuh Sooyun yang tengah berada di atasnya sampai dia berhasil. Namun sekarang wanita itu malah berbaring di sampingnya.

"Pergi sana!"

Sekarang giliran Sooyun yang mendorong tubuh Jungkook tapi laki-laki itu bahkan tidak bergerak sama sekali. Tenaga Sooyun memang lemah untuk menyingkirkan Jungkook yang tubuhnya lebih besar darinya.

"Coba saja kalau bisa" Jungkook menunjukkan smirk nya dengan mata yang masih terpejam.

Sooyun pun tanpa henti-hentinya mendorong tubuh Jungkook dengan sekuat tenaga namun, tetap tidak membuahkan hasil.

Setelah mencoba beberapa kali Sooyun mulai kelelahan tapi dia tetap tidak menyerah. Sooyun menghela napasnya panjang lalu kembali mendorong tubuh Jungkook. Bukannya berhasil Jungkook malah menarik tangannya dan mendekap Sooyun erat.

"Tidurlah! Jangan buang tenagamu. Besok kan masih ada pertempuran selanjutnya" kata Jungkook dengan menunjukkan senyum miring nya. Sooyun ingin sekali melepaskan diri dari dekapan Jungkook tapi tenaga laki-laki bergigi kelinci itu sangat kuat bahkan saat dia mulai tidur.

Berbeda dengan Jungkook yang sepertinya sudah berkeliaran memasuki alam mimpinya. Sooyun masih terjaga karena perasaannya yang tidak nyaman dalam dekapan Jungkook. Degup jantung Jungkook terdengar sangat tenang, namun sebaliknya jantung Sooyun malah berdebar tidak karuan.

Sooyun merasakan Jungkook bergerak dan saat itulah dia berpikir untuk lolos dari dekapan Jungkook tapi ternyata Jungkook malah mengeratkan pelukannya, membuat Sooyun semakin sulit memejamkan matanya. Setelah bergulat dengan degup jantungnya sendiri. Sooyun akhirnya tertidur saat jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi.

"Susu"

Sooyun membuka matanya saat mendengar rengekan Jungkook di pagi hari. Laki-laki itu bahkan belum membuka matanya tapi sekarang dia sudah tidak memeluk Sooyun lagi.

Sooyun menunggu Jungkook kembali membuka suara karena dia tidak terlalu jelas mendengar rengekan Jungkook tadi.

"Susu" katanya lagi.

Sooyun menautkan alisnya merasa bingung dengan ucapan Jungkook. Entah apa maksud Jungkook merengek kata susu.

Apa dia ingin minum susu? Atau dia hanya mengigau.

"Susu apa?" tanya Sooyun.

Bukannya menjawab, Jungkook malah kembali menarik Sooyun dalam pelukannya. "Susu" kata Jungkook seraya menyandarkan kepalanya di dada Sooyun.

"YAAA! DASAR MESUM!" Sooyun melepas paksa pelukan Jungkook lalu mendorong laki-laki itu hingga terjatuh ke lantai. Kali ini Sooyun bisa menjatuhkan Jungkook karena laki-laki itu belum sepenuhnya sadar dari tidurnya.

Jungkook yang tadinya belum sepenuhnya sadar seketika sadar dan kembali naik ke tempat tidur.

"Kenapa kau mendorong ku?!" Jungkook balik mendorong Sooyun hingga wanita itu juga terjatuh dari tempat tidur.

Sooyun terlihat meringis saat pantatnya dan punggungnya lagi-lagi terbentur lantai.

Sooyun segera berdiri dan menatap tajam ke arah Jungkook yang dengan seenaknya menguasai tempat tidur milik Sooyun.

"Kau ini mesum dan menyebalkan sekali!!!" teriak Sooyun. Jungkook seketika membuka matanya dan menatap Sooyun bingung. Mesum? Kenapa Sooyun mengatainya mesum? Pikir Jungkook.

"Mesum?"

"Tadi kau memelukku dan mengatakan kau ingin susu!" jelas Sooyun sebal.

Jungkook terkekeh mendengar penjelasan Sooyun yang sepertinya salah paham padanya.

"Aku memang terbiasa minum susu di pagi hari. Pikiranmu saja yang liar. Sudah sana buatkan aku susu!" Jungkook mengibaskan tangannya lalu kembali mengeratkan selimut yang dipakainya.

"Kau pikir aku ini pembantumu?" Sooyun menarik selimut Jungkook. Tapi dengan cepat Jungkook menarik kembali selimut nya.

"Sebenarnya kau ini pembantu yang berstatus istriku. Sudah sana atau aku akan mengadukanmu pada eomma ku jika kau memperlakukan ku dengan buruk dan eomma pasti menyuruh kita tinggal bersamanya" ancam Jungkook.

Sooyun berdecak kesal lalu pergi ke dapur untuk membuatkan susu sesuai permintaan Jungkook.

"Dasar pengadu" gerutu Sooyun sembari memberikan segelas susu buatannya kepada Jungkook.

"Vanila?" Jungkook hanya memandangi segelas susu di tangannya. Sooyun hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Jungkook.

"Tidak mau!" dengan paksa Jungkook mengembalikan segelas susu itu kepada Sooyun.

"Tadi kau mau susu" kata Sooyun sebal. Namun Jungkook malah menggeleng.

"Aku mau susu pisang bukan vanila" katanya dengan wajah polos yang ingin sekali Sooyun hajar hingga babak belur.

"Tidak ada susu pisang, minum saja yang ada!" Sooyun kembali menyodorkan gelas berisi susu itu kepada Jungkook tapi Jungkook malah menggeleng dan menolak susu di tangan Sooyun.

"Kau mau susu pisang ya?"

Sooyun tersenyum tulus membuat Jungkook seketika terkejut. Bagaimana dia berubah secepat kilat? Batin Jungkook. Jungkook hanya mengangguk menjawab pertanyaan Sooyun.

"Tunggu ya"

Sooyun keluar dari kamar dan pergi ke dapur. Tak lama dia kembali dengan sesuatu yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya.

"Kau mau susu pisang?"

Jungkook mengangguk.

"Ini susu untukmu"

Sooyun memberikan segelas susu vanila yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya dengan senyuman yang sedari tadi terpancar di wajahnya. Jungkook hanya memandangi susu yang ada di tangannya. Dia merasa bingung karena Sooyun kembali memberikan susu vanila kepadanya. Tapi tanpa aba-aba Sooyun tiba-tiba memasukkan buah pisang yang masih utuh dengan kulitnya ke dalam segelas susu di tangan Jungkook.

"Sesuai permintaan mu. SU SU PI SANG" kata Sooyun lalu masuk ke kamar mandi meninggalkan Jungkook yang masih tertegun dengan tingkah Sooyun.

"YAAA!!!"

Sooyun tertawa saat mendengar teriakan Jungkook dari dalam kamar mandi. Rasanya Sooyun puas sekali mengerjai laki-laki menyebalkan bermarga Jeon itu.

Setelah selesai mandi, Sooyun melihat Jungkook tengah menatapnya horor saat dia baru saja keluar dari kamar mandi. Tapi, Sooyun mengabaikannya dan bergegas mengeringkan rambutnya di meja rias.

"Aku mau susu" kata Jungkook dengan wajah yang tertekuk.

"Iya, mandilah dulu nanti aku belikan " balas Sooyun tanpa melihat ke arah Jungkook.

Laki-laki itu tidak membalas ucapan Sooyun dan langsung masuk ke kamar mandi dengan wajah yang masih saja ditekuk.

"Hey, kau mau sarapan apa?" teriak Sooyun sebelum dia pergi membelikan susu untuk Jungkook. Tapi, Jungkook tidak kunjung menjawabnya.

"Woy!!" Sooyun menggedor pintu kamar mandi dengan keras.

"Ha?"

"Kau mau sarapan apa?" tanya Sooyun lagi.

"Apa?"

"Kau mau sarapan apa?"

"Aku tampan?"

"MAU SARAPAN APAAAAA?"

"BICARALAH YANG KERAS! AKU TIDAK DENGAR"

"Bukalah pintunya!" teriak Sooyun seraya menggedor pintu kamar mandi. Kesabarannya sudah habis. Sekarang masih pagi dan Jungkook sudah membuatnya stress.

"Ha?" Jungkook membuka pintu kamar mandi dan menampakkan diri dengan tubuh bagian atasnya yang terbuka. Sooyun refleks mundur beberapa langkah dan menutup mata dengan tangannya.

"Mau sarapan apa?" tanya Sooyun tanpa melihat ke arah Jungkook yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Sereal saja" kata Jungkook lalu kembali menutup pintu kamar mandi.

Sooyun menghela napasnya dan beranjak pergi tapi teriakan Jungkook membuatnya berhenti melangkah, "Sereal coklat ya."

Sooyun menggeleng mendengar permintaan Jungkook. Laki-laki itu sudah dewasa tapi seleranya seperti anak kecil saja.

Setelah mandi Jungkook hendak mengambil pakaiannya di dalam lemari. Tapi dia baru ingat kalau pakaiannya masih ada di dalam koper semua. Pakaiannya sangat banyak dan Sooyun hanya punya satu lemari yang ukurannya tidak terlalu besar. Mungkin baju Jungkook juga tidak akan muat dalam lemari itu.

Tanpa berpikir panjang Jungkook mengeluarkan pakaian Sooyun dari dalam lemari dan meletakkannya di atas tempat tidur. Dengan seenaknya Jungkook memasukkan pakaiannya ke bagian lemari yang sekarang sudah kosong.

"Ya Tuhan! Apa yang kau lakukan?" Sooyun berlari ke arah pakaiannya yang sudah berantakan di atas tempat tidur karena ulah Jungkook.

"Aku mau menaruh pakaian ku tapi lemarimu terlalu kecil jadi aku keluarkan saja sebagian pakaianmu" Jungkook menunjukkan senyuman yang memperlihatkan gigi kelincinya.

"Ya! Kau jangan bertingkah seenaknya di sini! Jika tidak muat kan bisa beli lemari lagi" Sooyun kembali merapikan pakaiannya dengan alis yang bertautan karena emosi.

"Baiklah, nanti kita beli kemari lagi. Mana susu pisang ku?" tanya Jungkook tanpa merasa bersalah sama sekali. Sooyun tidak menjawabnya dan terus berkutat merapikan pakaiannya yang sekarang tidak tahu harus di simpan dimana karena lemari nya sudah penuh dengan pakaian Jungkook.

"Ya! Jangan marah! Letakkan saja pakaianmu di koper ku" Jungkook membawa kopernya ke atas tempat tidur dan Sooyun masih mengabaikannya.

"Yun-ah, jangan marah!" rengek Jungkook seraya menarik baju Sooyun. Dia ini kadang kejam tapi dia juga manja sebenarnya seperti apa sifat asli manusia bernama Jungkook ini batin Sooyun.

"Ada di lemari es"

Jungkook tersenyum lalu berlari keluar kamar. Dia mengambil kotak susu pisang berukuran besar dari dalam kulkas dan menuangkan pada gelas nya hingga penuh. Jungkook sangat menyukai susu pisang sejak kecil dan sudah jadi kebiasaannya minum susu pisang di pagi hari.

"Yun-ah! Aku lapar" teriak Jungkook.

Tak lama Sooyun datang masih dengan wajahnya yang tidak bersahabat. Wanita itu menyiapkan sereal untuk Jungkook dalam diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Jungkook pun hanya diam seraya memperhatikan Sooyun yang menyiapkan sarapan di hadapannya.

Sooyun meletakkan semangkuk sereal coklat sesuai permintaan Jungkook lalu hendak kembali ke kamarnya. Tangan Jungkook meraih tangan Sooyun dan membuat Sooyun menghentikan langkahnya.

"Kau tidak sarapan?"

"Aku sudah kenyang" kata Sooyun seraya melepaskan tangan Jungkook.

Jungkook menatap Sooyun bingung. Apa dia marah? Batin Jungkook. Tapi Jungkook memang bukan laki-laki yang manis seperti pada umumnya. Bukannya pergi menghampiri Sooyun dia malah melanjutkan makannya hingga selesai.

"Yun-ah!" panggil Jungkook saat dia memasuki kamar dan melihat Sooyun tengah berbaring di tempat tidurnya.

"Kita jadi beli lemari kan?"

Sooyun hanya diam walaupun dia tidak tertidur. Rasa kesalnya pada Jungkook belum mereda. Sejak kemarin laki-laki itu terus membuatnya kesal.

"Kenapa kau tidak menjawab?"

Tanpa menjawab pertanyaan Jungkook, Sooyun bangkit dan memakai mantel nya.

"Ayo" kata Sooyun lalu keluar kamar meninggalkan Jungkook.

Tidak ada yang membuka suara selama perjalanan menuju toko perabotan. Sooyun hanya diam seraya memainkan ponselnya sedangkan Jungkook fokus menyetir dengan sesekali bernyanyi mengikuti lagu yang terputar di mobilnya.

"Mau lemari yang seperti apa?" tanya Jungkook pada Sooyun yang berada di sampingnya.

"Terserah" jawab Sooyun.

"Baiklah yang ini saja" Jungkook menunjuk sebuah lemari pintu 5 yang berukuran sangat besar.

"Berpikirlah dengan benar" Sooyun mendorong lengan Jungkook sampai laki-laki itu hampir terjungkal.

"Katamu terserah" dengus Jungkook.

"Belilah lemari itu tapi jangan bawa masuk ke apartemen ku letakkan saja di lobi" kata Sooyun lalu meninggalkan Jungkook. Jungkook terus menggerutu sembari memilih lagi lemari yang akan dia beli.

"Mau beli tempat tidur?"

Sooyun sedang sedang melihat-lihat temoat tidur sontak menoleh saat mendengar suara Jungkook. Wanita itu menggeleng, "Kamarku pasti semakin sempit dengan lemari barumu, aku tidak mau mempersempitnya lagi" kata Sooyun.

"Bilang saja kau ingin berpelukan denganku saat tidur, jika tempat tidurnya lebih besar kau kan tidak bisa menyentuhku?" goda Jungkook yang berhasil membuat Sooyun murka.

"YAAA!!! KAU INI SELALU MEMBUATKU KESAL" Sooyun langsung menarik rambut Jungkook sampai keduanya hilang keseimbangan dan terjatuh dalam posisi menindih di atas tempat tidur.


Next???

Jangan lupa vote and comment ya 😊

I Purple U 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro