"Lagian siapa suruh telat, kalo ngga telat gabakal ngebut dan gabakal jatoh kaya gini" Ucap cowok itu sambil terkekeh geli karna bocah di depannya ini lucu juga karna frustasi.
Zuan mengalihkan pandangannya kearah cowok itu dengan raut ditekuk. "Kok lu malah nasihatin gw sih?! Coba lu ga nyebrang, gw juga gabakal jatoh!" Ucap Zuan sambil menunjuk marah cowok itu. Lupakan sopan santun, abis nyebelin.

Cowok itu memutar bola matanya jengah. Tanpa aba aba dia meletakkan tangan kanannya dikedua lutut belakang Zuan dan tangan lainnya ia letakkan di leher si bocah.

"Eh! Eh! Apanih! Turunin gw!" Zuan terkejut karena tanpa aba aba tubuhnya melayang pun memberontak.

"Udah diem! Atau gw jatohin." Ucap cowok itu dingin sambil menatap tajam Zuan. Zuan yang mendapat tatapan tajam pun berhenti memberontak. Serem cuy!

Cowok itu melangkahkan kakinya menuju SMA di depan, memasuki gerbang masih ada siswa siswi yang berlalu lalang karna setelah upacara tidak langsung ke kelas. Banyak dari mereka menatap heran kearah nya. Tentu saja karna digendongnya ada sebuntel bocah SMP.

Zuan yang merasakan tatapan itupun memilih menyembunyikan wajahnya ke dada bidang cowok tak dikenal ini. Malu bnget coy geloooo.

Saat di perjalanan Zuan seperti melupakan sesuatu. Setelah dipikir pikir dia mengangkat wajahnya menatap wajah cowok tak di kenal itu.

"Kenapa" cowok itu yang merasakan sebuah tatapan bertanya tanpa mengalihkan pandangannya kearah bocah digendongnya ini.

"Motor gw gimana? Kalo ada yang nyolong gimanaaa? Kuncinya juga masih dimotor anjirrr!" Zuan panik tentu saja, dia tidak mau sampai dimarahi sang Bunda.

Si cowok hanya menatap geli ke bocah SMP digendongnya karna terlalu panik. " Gue udah nyuruh temen buat naro motor lu di parkiran."

"Hah? Kapan" Seingat Zuan saat perjalanan ini dia tidak melihat atau mendengar cowok yang sedang menggendong dirinya ini berbicara pada orang lain, ataupun membuka ponselnya untuk menghubungi si teman yang dimaksud.

"Gapenting. Yang penting motor lu dah aman." Tidak ada sautan lagi dari si bocil, dia hanya manggut-manggut sebagai jawaban dari cowok tak dikenal yang menggendongnya