mimpiku(3)
Sejak kejadian itu,aku menjadi dekat dengan Yaya.Karena aku bilang aku akan tanggung jawab.
"Thorn!Aku ngga mau punya badan besar kayak ibu-ibu itu!"Ucap Yaya dengan bergidig ngeri menunjuk seorang ibu-ibu yang sedang mengandung.Aku pun menengoknya.Kami sedang berada diluar sekolah,jadi banyak orang yang berlalu lalang dan duduk di kursi tunggu trotoar.
"Hai!"
"Oh hai!"
"Apa kau mau nanas?"
"Oh tidak!Aku sedang mengandung,takut keguguran"
"Oh iya lupa!Makan nanas kan tidak bagus untuk ibu hamil"
Samar-samar aku mendengar percakapan mereka.Dan entah kenapa ide gila pun muncul dibenakku.
"Ayok ikut aku!"Ajaku pada Yaya yang diam saja.Aku pun kepasar buah dan membeli 10 kg nanas untuk dimakan Yaya.
"Apa kau yakin dengan ini?"Tanya Yaya ragu saat hendak memakanya.
"Makan saja,aku temankan"Ucapku dengan terus menatapnya yang hendak memakan nanas dengan ragu.
"Habiskan ya"Ucapku lagi.Beberapa menit pun berlalu.
"Thorn...Perutku sakit😣"Tiba-tiba Yaya menghentikan makananya dan menatapku dengan sendu.Bahkan air matanya sudah menetes dan ia sudah terisak-isak.
"Ayoklah habiskan!Aku bantu makan ya!"Ucapku berusaha menyemangatinya.Aku pun meraih dua potong nanas lalu memakannya.
"Eh!"Aku pun seger memuntahkan nanas itu lagi.
"Akukan tidak hamil!Ayoklah Yaya dua lagi saja"Paksaku padanya.Sebenarnya aku juga iba melihatnya.Karena Yaya pasti sudah sangat kesakitan perutnya.
"Sakit hiks hiks...π-π...sakit sekali Thorn...Hiks hiks😣"Yaya pun memegangi perutnya.Karena aku kasian,aku pun membawanya ke klinik terdekat.
"De,kamu kenapa?"Tanya dokter.
"Dia makan terlalu banyak nanas"Jawabku karena Yaya sedang menangis.
"Siapa yang menyuruhmu makan banyak nanas?"Tanya dokter lagi.
"Tidak ada yang menyuruhnya"Jawabku lagi.
"Itu agar bayinya keluar"Ucapku.
"Bayinya?Bayinya yang memaksamu?"Dokter terheran.
"Itu bayiku"Jawabku spontan yang membuat Yaya langsung menundukan kepalanya dalam-dalam dan dokter itu pun menghela nafasnya panjang.
Tak lama kemudian,orang tuaku dan Yaya pun dipanggil.Dan dokter memeriksa Yaya apakah benar dia hamil.Namun ternyata tidak,apa yang teman-temanku katakan itu bohong.Dan nanas bisa membuat gugur juga itu mitos.
Sesampainya di rumah,aku langsung diceramahi orang tuaku.
"Hey!Siapa yang mengajarkanmu berbuat tidak baik seperti itu?!"Tanya ibuku dengan keras.
"Kenapa kau memaksanya memakan nanas sebanyak itu!"Bentak ayah padaku.
"Ini semua karena ..."
"Berani membantah?!Sudah salah masih terus ngeyel! Bisakah kau tidak membuang-buang uang?!Dan tidak melakukan kejahatan?!"Bentak ibu.
'Jika mama dan papa tidak terlalu sibuk,mungkin aku tidak akan terlihat seperti anak bodoh'Batinku lalu diam saja.
"Ya sudah!Sekarang berdiri disitu!"Tunjuk ibu pada pojokan ruangan.Aku pun berjalan dan diam dipojokan ruangan itu.
"Ini semua salahmu!"Bentak ayah pada ibu.
"Salahku?!"Heran ibu.
"Kau terlalu sibuk bekerja!"Bentak ayah.
"Kau juga kan bekerja!Kenapa ini jadi salahku?!"Teriak ibu.
"Kau kan ibu!Kau harusnya bisa mendidik anak!"Teriak ayah.
"Ini salahmu juga!"Teriak ibu pada ayah.
"Merepotkan!"Ketus ayah.
"Apa?!Apa kau bilang ?! merepotkan?!Aku merepotkan?!"Teriak ibu dengan tatapan yang...entahlah..
"Kau bilang aku merepotkan?!!!Aku minta cerai!!!"Teriak ibu lalu langsung masuk kamar.
"Ck jangan mengintip!"Teriak ayah padaku.Sontak aku pun langsung membalik lagi ketembok.Beginilah keluargaku, mereka selalu saling menyalahkan.Dan mulai sekarang,ayah dan ibuku akan perang dingin.
Sudah seminggu ini mereka perang dingin.Aku juga tidak mengerti kenapa mereka sangat susah untuk minta maaf.Padahal orang dewasa selalu mengajarkan kami untuk saling minta maaf dan memaafkan.Tapi mereka kenapa sulit melakukan hal itu.Dan ketika perang dingin,rakyat sipilah yang menderita.
"Thorn!Bilang pada ayahmu untuk mencuci piringnya sendiri!"Teriak ibu padaku.Padahal ayah berada didepannya.
"Mama,papa kan disini"Ucapku polos.
"Katakan saja apa yang kusuruh!Ayok katakan!"bentaknya padaku.
"Papa,mama bilang...Apa tadi ma?"Tanyaku pada ibu karena lupa.
"Katakan padanya untuk mencuci piringnya sendiri!"Teriak ibu.
"Oh,papa,mama bilang papa harus mencuci piringnya sendiri"Ucapku pada ayah.
"Thorn,sampaikan pada ibumu,kalo semua yang kupakai ini adalah sekali pakai!Jika aku sudah memakainya tinggal beli yang baru!"Ucap ayahku.Aku pun terdiam, kurasa aku tidak perlu menyampaikannya pada ibu.Sepertinya ibu juga sudah mendengarnya.
"Ayo sampaikan!Apa kau bisu?!ayo katakan!"Bentak ayah padaku.Ibu pun segera pergi dari tempat makan dengan kesal.Ayah pun terdiam.
Setelah makan,aku pun disuruh untuk mengerjakan tugasku bersama ayah.
"Ayok kerjakan!Jangan merepotkanku!Aku lagi ada masalah dengan laptopku!Eror terus!"Ucap ayahku padaku.
"Jangan main kartu pokemon terus! Sini ayah sita dulu!"Ayahpun mengambil kartu pokemonku.Disampingku terdapat kak solar yang juga sedang mengerjakan tugasnya.
"Papa,ini caranya gimana?"Tanyaku padanya saat dia sedang teleponan.
"Ck!Mana sini!Masa gini aja ngga bisa?!Kau tinggal menambahkan 365° lalu kurangi 58° dan kali 27°!Ayok hitung!"Jawab ayahku.Aku pun langsung menulisnya.setelah selesai,aku pun mengambil kartu pokemon yang berada disamping ayah.
"Kenapa malah main kartu?!Apa kau sudah menyelesaikannya?!"Bentak ayah.
"Sudah papa"Jawabku.
"Kenapa isinya segini?!Ahkkk kau ini merepotkan!Ini isinya 500 lebih!"Bentak ayahku lalu menerima panggilan telepon lagi.
"Apa?!500 dollar perjam?! Baik-baik"
Aku mendengar percakapan ayah dengan orang yang ditelepon.
"Ha kalian dengar?Mereka membayar papa 500 dollar perjam!Jadi ini serasa membuang-buang uang!Kalian jangan menyusahkanku!Ayok cepat selesaikan!"
Aku pun berfikir sesuatu yang akan membuat ayah dan ibu bisa datang kepertunjukanku.
"Kak solar!Apa kau punya uang?"Tanyaku.
"Untuk apa?Kartu pokemon?Kau tabung saja sendiri,kau bisa beli apa saja"Ucapnya datar.Aku pun mengangguk mengerti.
Keesokan harinya,aku berangkat sekolah.
"Thorn,Kapan orang tuamu kesini?Tiketnya tinggal beberapa lagi"Ucap guruku saat menemuiku.Aku pun terdiam,mengingat kondisi ayah dan ibuku sedang tidak baik.
Skiptime pulang-
Karena aku menabungkan semua uangku,aku pun jadi harus jalan kaki untuk pulang.Namun entah mengapa, tiba-tiba aku salah jalan.Aku mencoba menelpon ayah,tapi dia sibuk.Ibu,dia juga sama.Aku pun terus berjalan hingga larut.Dan untungnya,aku bertemu dengan tetanggaku.Kami pun pulang bersama.
"Thorn!Sudah darimana saja kau!?Sini!"Tiba-tiba ibu menyeretku lalu memukulku.Padahal aku belum menjelaskan apapun.
"Kalau mau main bilang dulu!"
"Jika sudah tidak betah dirumah jangan kembali lagi!"
"Kau ini terus saja menyusahkanku!"
Aku terdiam.Semua kata itu terasa menusuk.Bahkan aku tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Keesokan harinya,saat sarapan,aku mencoba bertanya pada ibu.
"Mama,apa kau bisa datang kepertunjukanku?"Tanyaku.
"Tanya saja ayahmu!"Ketus ibu lalu pergi.
"Papa,bisakah kau datang kepertunjukanku?"Tanyaku padanya.
"Tanya saja ibumu!"Ketus ayah lalu pergi juga.Hingga yang tersisa hanya aku dan kak solar.Hingga akhirnya meja makan mewah ini harus kosong karena hanya tinggal aku yang tersisa.orang melihatku seperti cukup,namun sebenarnya aku hampa.Dirumah ini terasa bukan rumah,tapi penjara.Aku menundukan kepalaku diatas meja.Aku sama sekali belum menyentuh sarapanku.Aku tidak punya harapan agar orang tuaku datang kepertunjukanku.Aku menatap kearah kanan,ada ponsel ayah.Kearah kiri,ada ponsel ibu.Aku pun meraih keduanya.
Sangat susah untuk ayah minta maaf pada ibu,begitu juga sebaliknya.Mereka berdua sama-sama keras kepala.Aku pun menuliskan pesan dari masing-masing ponselnya.
Saat hendak berangkat kerja,ayah dan ibu berbaikan karena mereka telah membaca pesan diponsel mereka.Aku sangat bahagia karena rencanaku berhasil.
Isi pesanya'Aku minta maaf,i love you'
Kalimat sederhana namun bisa merubah suatu hubungan.
Bersambung...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro