Rencana untuk Para Bandit
Lisa yang mendapatkan kamar khususnya duduk di sofa sambil menyeruput secangkir teh hangat di malam hari yang kebetulan hujan harinya sementara di ruang tamu ada Withe dan tetua desa yang tengah membahas sesuatu.
"Saya mengerti. Jadi mereka sore tadi hanyalah suruhan saja.? Sedangkan pasukan utamanya bersembunyi di hutan yang kami lewati? Kami beruntung tidak bertemu mereka semua saya tidak yakin dapat melindungi tuan puteri jika yang anda katakan itu benar, tetua desa.. "
"Dewi Keberuntungan tengah memberikan perlindungan kepada kalian.. "
"Saya harap begitu. Terimakasih banyak, tetua. Saya akan melaporkan hal ini kepada pusat Highrest untuk mengirim beberapa pasukan dan petualang untuk menghentikan aksi jahat para bandit itu.. "
"T-terimakasih banyak.. "
"...... Kurasa kita harus menyusun rencana untuk para bandit ini! "
""??! "" Withe dan tetua desa dikejutkan dengan kemunculan Lisa tiba-tiba.
"Rencana apa? " tanya Withe memasang tampang polos. "Kau tidak bisa menahanku kali ini, aku telah mendengar semuanya. " Lisa duduk disampingnya.
"Kita akan membuat rencana untuk menahan semua bandit di sini, sekarang atau tidak.. "
Withe dan tetua desa saling menatap. "Mari kita dengar dulu.. " cetus Withe.
"Rencananya adalah menyerang di subuh hari. Mereka pasti keterangan kenapa beberapa anggota mereka belum kembali karena kita telah mengalahkan mereka juga. Memanfaatkan kebingungan tersebut kita akan menyerang disaat semuanya lengah. Sekarang adalah saat yang tepat tapi dikarenakan hujan kita mesti menundanya sampai hujan berhenti.. "
"Rencana yang bagus, tuan puteri. Anda boleh tidur sekarang.. "
"Apa yang kau katakan..? "
"Apa?? "
"Aku ikut dalam rencana itu karena aku yang membuatnya.. "
"...! " Withe sekali lagi menatap tetua desa yang mengeluarkan sedikit keringat.
"Haaaa... Baiklah, anda boleh ikut. "
"Aku tahu kau bakal melarangku ikut tapi ini adalah... Perintah? Kau bilang apa tadi, Withe? "
"Anda boleh.. "
"Eh?? " Lisa terdiam.
"T-tapi bukannya itu b-berbahaya..? "
"Biarkan saja. Tuan puteri adalah orang yang keras kepala. Lebih baik membuat sesusai keinginannya.. "
"Withe, benarkah kau memperbolehkan aku ikut??! "
"Anda mau tinggal? "
"Tidak, aku ikut!! "
"Kalau begitu kita tunggu sampai hujannya berhenti.. "
"Yeay! Aku mau ke kamar dulu, ya? "
Saat Lisa kembali ke kamarnya hujan berhenti dan tetua desa semakin berkeringat.
"Anda tenang saja. Serahkan saja pada saya.. " Withe keluar dari rumah, dan menciptakan hujan dari sihir air yang ia kuasai.
"Eh? Hujan lagi??! "
Suara kecewa Lisa dapat Withe dengar dari luar.
Withe mengenakan tudung jubahnya dan berjalan ke arah hutan. Withe sudah mendapatkan informasi tentang lokasi markas kelompok bandit setelah menginterogasi salah satu mereka. Tempatnya ada di dalam hutan jauh ke selatan dimana hewan buas berada. Withe bergerak seperti assassin di malam hari hanya menimbulkan suara gemercik bekas air hujan.
"Disini!? "
Withe sontak naik ke atas pohon setelah mendengar suara beberapa orang bercakap, dua bandit tengah berpatroli lewat dibawah Withe dengan cepat dia menciptakan benang sihir dan menggantung mereka di atas.
"Aku dengar kelompok yang kita kirim ditahan di desa yang kita serang. Apa benar? " tanya pemimpin para bandit. Ia adalah seorang pria berbadan tinggi penuh luka mengenakan kaos robek cokelat, celana biru preman dan sebuah boardsword besar.
"I-itu benar, p-pemimpin. Pengintai kita mengatakan jika mereka dikalahkan oleh tuan puteri dari Kerajaan Biru.. "
"Tuan Puteri? Pantas saja regu yang aku kirim tidak kembali juga. Ternyata.? " pemimpin ini menyeringai.
"Besok subuh kita akan menyerang desa itu dan menangkap tuan puteri dari Kerajaan Biru. Aku ingin menjadikannya budakku karena telah berani melawan.. "
[ Water Lock ]
""?!?!! "" beberapa bandit yang ada disana tiba-tiba saja terperangkap ke dalam gelembung bola air besar, dilanjutkan oleh sambaran tombak petir yang menyatu dengan genangan air hujan.
Satu sosok berhasil selamat bersama boardsword besar, ialah pemimpin para bandit. Pemimpin bandit itu menangkis tembakan petir dan air yang dilepaskan Withe selama ia masih bersembunyi, sebuah benang sihir melesat ditengah mereka disaat bersamaan pula Withe terbang menggunakan benang itu, menendang boardsword besar milik lawan dan menjatuhkan orangnya ke bawah.
"Logo dan emblem itu? Aku mengerti sekarang. Kau pasti pengawal yang dikirim dari pusat Highrest.. "
"....... "
"Benar. Mana mungkin seorang tuan puteri dapat melakukan semua ini. Mereka semua itu lemah.. "
"Jaga ucapanmu.. "
"Aku berkata sebenarnya. Itulah kenapa mereka dapat dijadikan alat penukar uang, begitu berharga dan lemah... "
"........ "
"Tiap tahun kelompokku selalu mendapatkan apa yang kami inginkan. Aku jadikan budak pemuas kami lalu aku kembalikan, ditambah aku juga mendapatkan uang. Apa satu orang membuat satu tempat jadi begitu bodoh, hahahahaha!!?! "
"Tapi tahun ini sedikit berbeda.. "
"Apa? "
"Mana mungkin akan aku katakan, bodoh?! Aku akan mengalahkanmu lalu menjadikan tuan puteri-mu budakku karena dia tidak dalam daftar.. "
"Daftar..? "
"Haaaaa... Memang benar mereka lemah dan tidak bisa melakukan apapun jika tidak mau berusaha. Tapi seseorang yang aku kenal tidak seperti itu. ! "
"Hoho~~? Aku jadi semakin tertarik seperti apa orang yang kau kawal ini.. "
"Tidak perlu buru-buru. Pertama, ada sel penjara yang menunggumu.. "
"Sombong sekali, dasar bocah?! "
Withe menyiapkan beberapa sihirnya kemudian maju menghadapi pemimpin para bandit.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro