1 hari kemudian setelah Withe membantu Axe menangkap pelaku pembunuhan menteri kerajaan. Hari ini ia mendapatkan tugas lagi dari Elsa Puteri pertama Kerajaan Biru yang mana tugasnya mengawal gerobak yang mengangkut barang-barang dagang yang ingin di kirim kerajaan ke berbagai tempat, termasuk pusat Highrest.

Bagian perdagangan kerajaan mendapatkan masalah bila gerobak mereka diserang sebelum dapat keluar dari wilayah Kerajaan Biru. Axe berpendapat bila semua itu ada hubungannya dengan pemberontakan yang tujuannya adalah merusak citra pihak tertentu terhadap Kerajaan Biru dengan mengagalkan setiap usaha yang dilakukan kerajaan ini.

Mereka belum tahu sampai melihat nya sendiri. Withe berjalan mengiringi gerobak yang berisi potion yang bakal di antarkan ke guild yang ada di luar wilayah kerajaan, seorang perempuan berambut pirang twin-tail menyapa pemuda rambut putih ini. Ia mengenakan gaun biru tua agak kehitaman yang mana desain nya sengaja memperlihatkan bagian dada seorang perempuan.

"Saya tidak menyangka bila tuan Withe ditugaskan disini.. " katanya.

"Saya lebih terkejut dari anda, nona Dhert.. " balas Withe datar.

"Ya. Apapun alasannya saya senang bisa melihat anda lagi, tuan. Mohon kerjasamanya ya.. "

Withe cuma mengganggukkan kepalanya tanda setuju. Gerobak yang dikawal Withe akhirnya melewati bagian terakhir dari pemukiman penduduk dan tinggal melewati jalan batu di mana ada dua buah tebing tinggi berdiri di samping jalan utama. Selama di perjalanan Withe merasa ada yang memperhatikan mereka dan bila seandainya itu para opemberontak, kenapa mereka tidak menyerang.

Withe memutuskan membiarkan orang-orang yang mengawasi mereka di jalan batu itu barang yang mereka antarkan sampai di tujuan. Withe sempat berpikir kenapa tidak ada serangan sama sekali. Berdasarkan keterangan yang Elsa berikan hampir tiap kali mereka mengirim barang pasti pemberontak bakal menyerang. Namun kali ini tidak. Apa mereka mengetahui identitas sebenarnya dari Withe? Withe membantah teorinya itu karena dia baru beberapa minggu disini, dan tidak pernah melakukan hal besar kecuali kemarin.

"Maaf membuat anda menunggu. Ayo kita pulang.. " ajak Dhert.

"........ "

"Tuan Withe..? " panggil Dhert lagi tapi Withe cuma diam sembari melamun. "..... Withe. "

"? " Withe akhirnya tersadar.

"Ada apa? "

"Tidak ada.. "

"Apa anda memikirkan tentang serangan pemberontak? "

"Anda tahu itu juga? "

"Hm. Tuan puteri Elsa memilih saya sebagai pengirim nya karena saya bisa menjaga barang dagangan ini sekaligus bisa bertarung. Apalagi semua potion ini ciptaan saya. Saya tidak suka saat ada orang yang mencuri atau menghancurkan nya.. " jawab Dhert.

"Saya hampir lupa bila anda sebenarnya adalah seorang Alchemist Fighter.. " dengus Withe. "Bagaimana menurut anda dengan kali ini? "

"Kemungkinan ada pemberontak yang memiliki pemikiran seperti pembuat strategi yang belum tertangkap, mungkin. Jadi saya rasa mereka ingin menculik atau membunuh saya agar pemasokan berhenti.. " terka Dhert.

"Hmmm. Saya rasa itu ada benarnya.. "

Dhert cuma menunggu apa yang akan dikatakan Withe selanjutnya. Withe menyusun rencana untuk melawan serangan pemberontak yang akan datang ini dengan menjadikan Dhert sebagai umpannya. Tentu itu tidak mudah dengan 2 orang saja tetapi Withe percaya diri dengan kekuatan sihir yang ia miliki, Withe berpikir mungkin pemberontak ini sama kuat nya dengan Fisher yang ia lawan saat mengerjakan quest di lautan.

Rencana berjalan saat gerobak yang dikawal Withe melewati jalan batu. Benar saja ada beberapa orang yang keluar dari balik batu besar di pinggiran jalan, mereka terkejut Withe duduk di kusir setelah tudung atau jubah ia alihkan di bagian atas kepala.

"Hei, mana Alchemist nya!? "

Pemberontak mulai mengelilingi gerobak satu persatu, Withe duduk tenang di tempat kusir. Ada satu alasan lagi kenapa Withe percaya diri melawan semua pemberontak ini. Disini... Tidak ada yang harus dia jaga kecuali gerobak kosong trasportasi mereka pulang.

"Tuan Withe.. " Dhert muncul tepat dibelakang Withe seraya menyerahkan potion botol berisi cairan biru.

"Ayo kita tangkap pengkhianat-pengkhianat ini! "