Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Babak 2

Beberapa saat setelah Lisa kembali ke tempat para bangsawan menikmati Acara Tahunan. Mereka dikejutkan dengan kehadiran Santica yang merupakan tuan puteri Highrest. Langsung saja mereka memberi hormat dan bahkan beberapa ada yang mencari tempat duduk untuk gadis bersurai orange cerah itu kemudian menempatkan tepat di depan pagar pembatas.

"Silahkan, yang mulia puteri.. "

"Untukku? Terimakasih.. " Santica bergerak ke sana sambil menarik lengan Lisa yang kebetulan dia genggam.

"Santica--m-maksud saya Yang Mulia.. "

"Tidak usah seperti itu. Kau sudah aku anggap seperti teman, Lisa... Karena mengenal Withe. "

"Eeeh.. " Lisa tak bisa berkata-kata.

"Apa ada kursi lain untuk temanku Lisa? " tanya Santica.

"Eh? Tidak usa---"

"--Ini dia..! " satu bangsawan baron mengambilkan tempat duduk tersebut. Lisa menatap tak enak.

Withe mendengus dengan datarnya. Pemuda satu itu kini tengah berada di atap tempat para wakil bangsawan berkumpul, dan tidak ada yang tahu karena berada di ujung bagian belakang.

"" HOOOO ""

Berpindah ke stadion dimana babak 2 sudah dimulai sedari tadi. Ada satu peserta yang sedang menghadapi ular anaconda sepanjang 8 meter, peserta itu menyerang dan bergerak seminimal mungkin supaya lawannya tidak dapat memanfaatkan kekurangan yang dia miliki.

"Peserta Runa nampak kesulitan menghadapi monster satu ini. Dan asal kalian tahu saja itulah bagian yang terbaik dari Acara Tahunan ini..! " kata pembawa acara dengan semangat, disamping nya ada Lenni yang ikut berada di komentator.

"Aku penasaran dimana mereka mendapatkan ular sebesar itu?"

"Ada apa, nona Lenni? "

"Ular itu nampak sangat memahami sihir yang dimiliki seseorang, itu terbukti dari ia yang menjaga jarak setiap kalo Runa mau menyerang menggunakan sihirnya. Untuk Runa hanya menunggu waktu sampai mana yang ada di dalam dirinya habis.. "

"Hoo..! Nona Lenni sudah mengeluarkan pendapatnya. Dapatkah peserta Runa mengatasinya!? "

"Hah, ah, ah.. " Runa nampak sudah mencapai batasnya.

"A-aku..sudah..tidak kuat l-lag---"

Ular mendadak menyerang Runa, ia mengigit badan perempuan itu dan menabrakkannya ke dinding pembatas. Tempat duduk penonton sempat bergetar.

"Owh!? Nampak peserta Runa telah gagal. Penjaga cepat bantu dia! "

Beberapa penjaga yang bertugas untuk mengamankan monster memasuki stadion dan membantu Runa lolos dari serangan monster ular satu ini.

[ Manaball ]

Ular itu terhantam ledakan mana tepat di kepalanya, para penjaga bergerak cepat melumpuhkan monster satu ini saat kesempatan datang.

"Santica? " panggil Lisa melihat Santica bengong.

"Hm~mungkin cuma perasaanku saja.. "

"? "

"Ngomong-ngomong ular itu seperti terhantam oleh sesuatu.. " lanjut Lisa.

"Sayang sekali pertarungan terakhir di babak 2 berakhir dengan kegagalan peserta. Dan juga terimakasih kepada siapapun yang membantu para penjaga untuk menangkap ular tadi menggunakan sihirnya.. " kata pembawa acara, Withe hanya duduk santai di atas atap.

"Setelah ini kita akan istirahat sejenak kemudian sambung ke babak terakhir yaitu Babak 3! "

"Eeeh. Sudah berakhir saja.. "

"Kita terlambat sih datangnya.. " kata Lisa, padahal dia sendiri yang keluar tadi.

Para pelayan datang membawa makan siang bangsawan terutama milik Santica yang disediakan khusus.

"Lisa, biasanya kau makan apa di tempatmu? "

"Kebanyakan makanan laut karena kerajaan kami berada di ujung barat laut berdekatan dengan pantai Highrest.. "

"Hm~aku dengar kerajaanmu membuat semacam tempat wisata. Aku jadi pengen ke sana nanti.. "

"Datanglah. Mereka pasti senang jika kau mencoba tempat yang mereka buat.. "

Sementara itu di atas atap Withe baru saja selesai menulis rune sihir yang transparan menyatu dengan atap. Kemudian orangnya melompat turun dari atas sana.


.

.

.


James yang berpatroli di sekitar luar stadion tanpa sengaja bertemu Lenni yang baru saja keluar dari kedai.

"Lenni.. "

"Halo James. Bekerja keras seperti biasa? "

"Sudah jam istirahat, ya? Aku tak tahu. Bagaimana acara tahunannya? "

"Berjalan baik, kurasa.. "

"....... "

"....... "

"Ada yang ingin kau bicarakan? " tanya James saat keduanya cuma diam.

"Maksudnya? " sahut Lenni tersenyum miring.

"Entah. Mungkin kau mau curhat sesuatu? Selama aku masih disini.. "

"Aku tidak sepertimu. Seorang alchemist selalu sibuk dengan orderan mereka. Aku tidak punya waktu untuk membahas hubungan percintaan.. "  jawab Lenni sembari terkekeh.

"...... Selamat siang." keduanya dikejutkan dengan kehadiran Withe yang tiba-tiba.

"Withe.. "

"Kau mengagetkanku saja.. "

Withe terlebih dulu memberi hormat ke Lenni karena dia salah satu orang terpandang di pusat Highrest ini. "? Ada apa? " heran Lenni melihat Withe memperhatikan dirinya.

"Saya dengar anda menciptakan suatu subjek. Jika tidak salah namanya Homunculus.. "

"Withe benar. Aku tidak melihat subjek mu itu.. " periksa James.

Lenni menghela nafasnya. "Sejujurnya aku ada masalah.. "

"Anda kehilangannya?? " Withe.

"Ya. Aku kehilangannya saat babak 1 selesai padahal aku sudah menanamkan sensor pelacak tapi tidak berfungsi saat ini.. "

James serta Withe saling menatap.

"Apa kau butuh bantuan? "

"Terimakasih.. "

Bip, bip..

"Suara apa itu? " tanya James.

Lenni mengeluarkan benda persegi yang terbuat dari plastik yang memiliki dalaman nya besi, di benda itu ada lingkaran radar dan ada titik yang menyala berulang kali mendekat ke bagian tengah radar.

"Aku menemukannya.. "

"Eh? "

"....... "

Tidak lama kemudian Homunculus yang dibicarakan datang.

"Darimana saja kau? Aku cemas.. "

"....... " Homunculus ini tidak menyahut pertanyaan Lenni karena tidak memiliki muka ataupun mulut.

"Dia berdarah? " tatap James ke pergelangan.

Lenni mengambil pergelangan itu sambil memperhatikan. "Seperti cakar.. "

Lalu beberapa orang dengan armor datang ke tempat mereka membawa laporan.

"Kapten, kami mendapat info jika salah satu monster menghilang..! "

"Lagi?? Aduh buat repot saja. Lenni, Withe, aku pergi dulu..! "

Kini tinggal menyisakan Lenni dan Withe saja.

"Nona Lenni.. " panggil Withe.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan, Withe. Aku juga tidak mau mempercayainya. Mari kita bicarakan ini ditempat yang sepi.. "

Tujuan sebenarnya Withe adalah untuk bertemu dengan Lenni. Itu ada hubungannya dengan tugas yang diberikan raja kepada Withe.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro