Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

85 »« Ayden and His Worries



Jleb!

Ayden menggeram rendah saat sebuah anak panah berhasil menembus bahu kirinya. Netra cokelat keemasan milik laki-laki dengan potongan rambut classic quiff itu menatap nyalang pada beberapa Prajurit Heamore yang berdiri di atas dahan pohon cemara dengan busur mereka.

Sebelum Ayden sempat mencabut anak panah yang melukainya, beberapa anak panah kembali ditembakkan oleh mereka yang sepertinya memang sengaja menargetkan dirinya. Tetapi tidak seperti tadi, kali ini Ayden bisa menghindari semua serangan itu dengan baik.

Belasan anak panah-ah tidak. Puluhan anak panah yang dilesatkan berhasil ditangkis dengan mudah oleh Ayden. Meski dalam keadaan anak panah yang masih menancap di bahunya, tapi Ayden berhasil menangkis semua tembakan itu dengan pedangnya.

Begitu cepat dan akurat.

Skill berpedang dan daya tahan tubuh sang pangeran mahkota memang patut diacungi jempol. Padahal, Ayden juga sedang mati-matian menahan rasa nyeri dan denyutan pada bahu kirinya yang terluka.

Barulah setelah para Prajurit Heamore kehabisan anak panah mereka, Ayden langsung mencabut anak panah dengan panjang 65 cm itu dari bahu kirinya.

Slap!

Darah segar seketika keluar dengan deras dari luka di bahu Ayden. Laki-laki dengan bekas luka cakar di mata kanannya itu kemudian merobek sedikit pakaian yang ia kenakan dan membalut bahunya secepat kilat. Hanya sementara saja, untuk menghentikan pendarahan.

"Pangeran! Anda baik-baik saja?" tanya seorang anggota Red Moon Pack yang Ayden ketahui bernama Logan. Raut wajah khawatir bisa Ayden tangkap dari salah satu anggota termuda di pack yang dipimpin oleh sang adik kedua tersebut.

"Aku baik-baik saja, Logan." Ayden menjawab tanpa menghilangkan fokusnya dari para musuh yang tiada habisnya di depan mereka. "Luka seperti ini tidak akan membunuhku."

Tring!

"Syukurlah kalau Anda baik-baik saja, Pangeran! Karena ada berita buruk dari Pangeran Rick!" seru Logan setelah melakukan tangkisan pada musuh yang berniat melukai bagian lengannya.

Seruan Logan itu tentu saja berhasil menarik perhatian Ayden. Setelah melumpuhkan musuh di sekitarnya, Ayden langsung mendekat ke posisi Logan dan membantu pemuda itu. "Berita buruk seperti apa maksudmu?" tanya Ayden dengan satu alis terangkat.

"Portal-portal yang menjadi jalan masuk untuk para musuh tidak hanya muncul di wilayah ibu kota dan Virfield Grove. Tetapi mereka juga muncul di empat kota besar lainnya, Pangeran!"

Perkataan Logan membuat Ayden sangat terkejut. Netra keemasan laki-laki itu membulat sempurna seiring dengan decakan kesal yang keluar dari bibirnya. "Yang Mulia Raja Revia sudah tahu tentang hal ini?" tanya Ayden.

Logan mengangguk. "Yang Mulia bahkan sudah memerintahkan sebagian pasukannya untuk pergi ke empat wilayah tersebut."

Crashh!

Satu tebasan di bahu Logan layangkan pada musuh yang hendak menyerang Ayden dari titik buta sang pangeran. "Pangeran Raven dan juga Pangeran Rick yang dikirim untuk memimpin pasukan ke empat wilayah itu sekarang," tuturnya tanpa menurunkan kewaspadaan di tengah-tengah medan perang tersebut. "Anda tahu sendiri 'kan, kalau ada sebagian kota yang penduduknya memutuskan untuk tidak ikut mengungsi selama peperangan berlangsung? Takutnya musuh akan masuk ke wilayah mereka dan membuat kekacauan di sana. Maka dari itu, Yang Mulia Raja langsung bertindak cepat dan mengirim sebagian pasukan ke sana."

Cengkraman Ayden pada pedang ditangannya menguat setelah mendengar penjelasan dari laki-laki yang lebih muda darinya itu. Memang benar. Jika portal-portal itu juga muncul di tempat lain, besar kemungkinan kalau wilayah tersebut juga akan terkena dampak dari peperangan ini. Padahal sebelumnya ia sudah memastikan, kalau portal itu hanya akan muncul di Virfield Grove dan Ibu Kota Revia saja.

Namun semuanya jadi di luar prediksi.

"Jadi Raven dan juga Rick yang dikirim ke sana?" tanya Ayden sekali lagi.

Logan kembali mengangguk. "Benar, Pangeran. Yang Mulia Raja juga berpesan, kalau sebaiknya Anda fokus saja di wilayah Virfield Grove. Sementara beliau akan menangani musuh di wilayah ibu kota yang ditinggalkan Pangeran Rick."

"Baiklah. Aku mengerti. Terima kasih sudah menyampaikan informasi ini padaku," tutur Ayden sembari memberikan beberapa tepukan pada bahu Logan sebelum kembali fokus pada pertarungannya.

"Sama-sama, Pangeran. Itu sudah menjadi salah satu tugas saya."

Benar. Selain menjadi anggota termuda di Red Moon Pack, Logan juga bertugas sebagai pembawa informasi di pack besar yang dipimpin oleh Aeric Hoover tersebut. Dengan tubuhnya yang cukup mungil, Logan bisa menjadi sangat lincah dan cepat apabila diperlukan.

Usai menyampaikan pesan penting itu pada Ayden, Logan pun memutuskan untuk kembali ke tempat teman-temannya yang lain. Sementara Ayden sendiri juga kembali fokus pada musuh di depannya yang terus saja berdatangan bagai serangga. Dengan pedangnya, Ayden berhasil melumpuhkan sebagian besar dari mereka. Jangan lupakan Prajurit Revia yang juga turut membantunya di Virfield Grove.

Namun dibalik peperangan yang dimulai pada hari itu, ada satu hal yang sangat mengganjal di pikiran Ayden. Yakni ketiadaan sosok Kieran Hartwell di medan perang. Padahal ia sudah beberapa kali mengirim telepati pada kedua adiknya dan juga Edge Rex beserta Rick agar mereka segera memberitahu posisi Kieran jika pria itu sudah menunjukkan batang hidungnya.

Akan tetapi, sampai matahari berada tepat di atas kepala, sosok Kieran Hartwell belum juga menampakkan dirinya.

Arthur, perketat penjagaan Rafellia di sana. Sepertinya musuh kita memiliki rencana lain.

Itulah kenapa Ayden memutuskan untuk mengirim mindlink pada Arthur yang berada di Liliyue Mountains sekarang.

Baik, Ketua. Perintahmu akan segera kami laksanakan.

Begitu mendapat balasan mindlink dari Arthur, barulah Ayden bisa merasa lega sekarang. Meskipun mau tidak mau, ia juga harus tetap waspada dan mencari tahu di mana keberadaan Kieran sebenarnya. Karena bisa jadi, kakak angkatnya itu tengah merencanakan sesuatu yang berbahaya. Kieran itu licik, dan Ayden sangat tahu bagaimana karakternya.

Namun yang terpenting, ia sudah memerintahkan para anggotanya untuk memperketat penjagaan pada Rafellia. Ia juga akan segera berlari ke Liliyue Mountains apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di sana. Yang Mulia Raja Revia telah mempercayakan Rafellia padanya, itulah kenapa ia tidak akan mengkhianati kepercayaan itu.

Benarkah? Bukankah kau memang khawatir dengan Putri Rafellia, makanya kau melakukan segala cara untuk melindunginya?

Ayden berdecak saat suara sang serigala terdengar dalam pikirannya.

"Diamlah, Axel. Ini tidak ada hubungannya dengan perasaan pribadiku."

Ya, ya, ya. Terserah apa katamu saja.



Gemes banget sama sifat tsundere-nya Ayden😭 Tinggal iyain aja apa susahnya, sih?😭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro