Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

70 »« Searching in Suspence



Puing-puing bangunan yang hancur mendominasi tempat ini. Teriakan sakit dan tangisan pilu terdengar di seluruh penjuru. Tenda-tenda bantuan didirikan, pasokan sandang dan pangan juga didatangkan dengan cepat. Beberapa dari mereka terluka, beberapa juga meninggal karena mencoba melawan kehendak sang pangeran terbuang.

Grassvalley, desa yang sebelumnya menjadi tempat singgah para perantau dari berbagai negeri itu, kini sudah rata karena ulah tangan-tangan jahat yang tidak bertanggung jawab seperti Kieran Hartwell dan pack-nya.

Ini bukan penyerangan, tapi pembantaian.

Ya. Semua orang pun tahu kalau apa yang dilakukan Kieran kali ini merupakan isyarat untuk mengibarkan bendera perang. Mereka tidak bisa diam saja. Membiarkan Kieran berkeliaran bebas, sama saja dengan memberikan kesempatan pada pria itu untuk mengacau lagi.

Entah apa motif sebenarnya dari sang pangeran terbuang.

"Bagaimana, Ed? Kau sudah bisa menghubungi Kak Ayden?" Aeric kembali bertanya untuk yang kesekian kali pada Edge Rex, tapi jawaban Ed tetaplah sama. Hanya gelengan kepala dan helaan napas pasrah.

Aeric berdecak. Tatapan sang pangeran kedua tersebut menyendu saat melihat rakyatnya menderita karena ulah kakak angkat mereka. Lalu tatapan Aeric beralih ke sudut Tenggara, di mana Arion tengah membantu mengarahkan para korban terluka agar segera memasuki tenda medis untuk mendapatkan penanganan.

Aeric juga masih terus mencoba mengirim mindlink pada sang kakak pertama, Ayden Hoover. Tetapi lagi-lagi, tidak ada respon apapun dari Ayden. Seolah memang, ada sesuatu yang menghalangi komunikasi mereka. Sebab, ia sama sekali tidak bisa terhubung dengan kakaknya.

"Ed, tetaplah bantu mereka dan tolong awasi Arion untukku. Aku akan mencari Kak Ayden," tutur Aeric sembari memakai tudung hitamnya dan mengubah wujud menjadi serigala.

Edge yang diberi mandat hanya mengangguk patuh seraya membungkuk hormat pada sang pangeran kedua. Setelah sang raja dan sang ketua, orang yang paling dihormatinya adalah Aeric Hoover.

Meskipun usianya masih terbilang muda, tapi Aeric Hoover adalah sosok yang bijaksana dan dapat diandalkan. Sebagai anak tengah, Aeric selalu dituntut untuk menjadi adik dan kakak yang baik bagi kedua saudaranya. Itulah kenapa Aeric selalu menjadi sosok pertama yang sering dimintai saran oleh Edge sebelum ia berbicara langsung pada Ayden selaku sang ketua.

Aku akan melaksanakan mandat darimu dengan baik, Pangeran.

• • »« • •

Pijakan demi pijakan yang dilalui Aeric tak membuat pangeran werewolf itu berhenti untuk terus berlari dan mempertajam penciumannya demi mencari sang kakak. Ia sudah menghubungi orang kepercayaannya di mansion, tapi orang itu bilang kalau Ayden tidak ada di kediaman. Ia juga bertanya perihal keberadaan Putri Rafellia, tapi sang putri juga tidak ada di sana. Kemungkinan besar, sang kakak mengantar Putri Rafellia pulang ke kerajaannya.

Itulah kenapa Aeric ada di sini sekarang.

Gerbang tinggi yang menjadi perbatasan antara wilayah Kerajaan Revia dan Virfield Grove.

Dengan penciumannya yang sangat tajam, Aeric bisa mencium aroma tubuh Ayden yang sepertinya baru saja singgah di tempat itu.

"Ternyata benar, Kak Ayden mengantar Putri Rafellia pulang. Tetapi, ke mana perginya dia sekarang?" gumam Aeric yang kini sudah kembali mengubah wujudnya menjadi manusia. Netra gelap Aeric menelusuri area sekitar gerbang dan mendapati celah terbuka di sana.

Gerbang itu tidak tertutup rapat.

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain, gerbang Kerajaan Revia memang tidak ada yang menjaga. Biasanya mereka hanya akan memasang jebakan ataupun alarm tanda bahaya bila ada orang mencurigakan yang mencoba masuk. Selain itu, gerbang tersebut akan otomatis memindai tubuh setiap orang yang masuk dengan sihir tak terlihat. Jadi orang itu pun tidak akan tahu saat tubuhnya dipindai. Itulah kenapa, keterlibatan orang dalam sangat dibutuhkan ketika ada orang asing yang akan memasuki wilayah Kerajaan Revia.

Akan tetapi, ada juga saat-saat di mana gerbang utama kerajaan akan aman dari jebakan. Contohnya saat ada pesta besar atau perayaan untuk menyambut datangnya musim baru yang mengundang orang-orang dari kerajaan lain. Pada saat itulah, semua keamanan di wilayah gerbang utama akan dihilangkan untuk sementara waktu. Lalu, para penjaga akan ditugaskan di sana untuk mengawasi lalu-lalang orang yang datang.

Namun saat ini, Aeric hanya bisa menunggu dengan jarak sekitar lima meter dari gerbang besar tersebut. Ia yakin kalau sang kakak masih berada di dalam sana. Tidak hanya menunggu, Aeric juga kembali mencoba untuk mengirim mindlink pada Ayden.

Kak, apakah kau ada di dalam? Aku berada di luar gerbang Kerajaan Revia.

Aeric? Sedang apa kau di luar sana?

Aeric sedikit terkejut saat mendapati balasan dari Ayden. Padahal sedari tadi, ia sulit sekali menghubungi kakaknya tersebut.

Kak! Akhirnya kau menjawabku!

Binar bahagia terlihat jelas di wajah laki-laki berusia 22 tahun itu. Aeric langsung saja mengatakan kabar penyerangan Kieran pada Ayden.

Kak Kieran kembali melakukan penyerangan. Kali ini di Grassvalley, dan itu sangat parah. Aku sudah mencoba mengirim mindlink padamu sedari tadi, tapi tidak ada balasan. Sebenarnya apa yang terjadi?

Jangan bercanda. Memangnya kapan kau mengirim mindlink padaku? Sedari tadi tidak ada suara yang terdengar, Aeric.

Kening Aeric menyernyit dalam. Bagaimana itu mungkin?

Jadi kau sama sekali tidak mendengar suaraku yang memanggilmu sedari tadi, Kak?

Tidak.

Oke, baiklah. Kesampingkan dulu saja hal itu. Grassvalley lebih penting. Arion dan Edge beserta setengah kelompok kami sudah ada di sana untuk membantu. Sisanya, kami masih menunggu perintah darimu.

Baiklah. Tunggu sebentar, aku masih bersama Rafellia.

Aeric menghela napas. Ia merasa heran dengan kakak laki-lakinya itu. Terkadang terlihat begitu membenci pada takdir yang memasangkannya dengan Putri Rafellia. Kadang malah, Kak Ayden justru terlihat sangat menikmati waktu-waktu singkatnya bersama putri tunggal dari salah satu klan bangsawan vampir tersebut.

"Yahh ... mau bagaimanapun, mereka berdua kan memang sudah ditakdirkan menjadi mate." Aeric tersenyum kecil sebelum memasukkan kedua tangannya dalam saku jaket yang ia kenakan. Salju yang turun pada malam hari terasa begitu dingin. Untung saja ia memakai pakaian yang sedikit tebal dibalik jaket yang ia pakai.

Cukup lama rasanya Aeric menunggu kedatangan sang kakak. Entah apa saja yang kakaknya itu lakukan bersama Putri Rafellia di dalam gerbang sana. Ia harus bersabar sedikit lagi.

Barulah senyuman Aeric mengembang ketika melihat eksistensi Ayden yang berjalan keluar dari balik gerbang tinggi itu dua menit setelahnya.

"Maaf membuatmu menunggu. Ayo kita pergi, Aeric."



Benar! Sebaiknya kalian berdua bergegas sekarang!

***

Hai! Maafkan aku yang baru update hari ini, wkwk. Lagi sibuk bikin world building buat buku ketiganya My Dream Series soalnya, hehe^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro