Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

56 »« Blindbell : City of Dracula



Fit Forest.

Hutan kabut yang masih berada di dalam wilayah Kerajaan Revia itu memang jarang dikunjungi atau bahkan dilewati oleh penduduk setempat. Kabut yang selalu melingkupi hutan tersebutlah yang menjadi penghalang utamanya. Selain mengganggu penglihatan, kabut itu juga bisa menyesatkan seseorang.

Namun tak ayal, Fit Forest juga menjadi tempat berkumpulnya para kriminal kelas atas dari berbagai kalangan. Entah itu orang biasa ataupun bangsawan, Fit Forest adalah tempat yang sangat sempurna untuk dijadikan sebagai markas.

Sama seperti rumah tua bertingkat dua yang berada di tengah-tengah hutan kabut tersebut.

Rumah tua dengan pagar kayu setinggi satu setengah meter di sekelilingnya. Rumah tua dengan dua pohon beringin besar di halamannya. Rumah tua yang menjadi markas Jade Rags Pack selama mereka berada di wilayah Kerajaan Revia. Rumah tua yang ditemukan oleh Kieran saat pria itu baru saja menginjakkan kaki di wilayah para makhluk pengisap darah.

Letaknya yang berada di tengah-tengah hutan membuat Kieran dan para anggota Jade Rags bisa leluasa berdiskusi tanpa harus waspada akan lingkungan sekitar mereka. Selain itu, Kieran juga memasang tabir pelindung di sekitar rumah tersebut. Tabir pelindung yang sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terlihat jika dari luar. Jadi Kieran bisa mengetahui kalau ada orang asing yang memasuki markas dan melewati tabir yang ia buat.

Tepat ketika matahari mulai masuk melalui celah-celah pepohonan dan kabut di Fit Forest, semua anggota Jade Rags Pack telah berkumpul di lantai dasar rumah tua tersebut. Kieran mengumpulkan mereka semua untuk menjalankan satu dari beberapa tujuannya di Kerajaan Revia. Karena penyamarannya juga sudah diketahui, Kieran tidak bisa terus mengulur waktu. Menunggu waktu yang tepat memanglah tujuan awalnya, tapi semua rencana itu harus ia ubah sekarang. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat, karena ia sendirilah yang akan menciptakan kapan tepatnya waktu tersebut.

Prok!

Prok!

Prok!

Tiga kali tepukan tangan, dan semua atensi para anggota Jade Rags Pack telah terfokus sepenuhnya pada sang ketua. Kieran Hartwell yang sudah duduk di kursi kebesarannya dengan berpangku tangan. Pria dewasa yang memiliki bekas luka jahit di dagunya itu menatap satu per satu para anggota.

"Kita akan kembali melakukan penyerangan untuk mengecoh para vampir itu. Kali ini, target kita adalah Blindbell City. Kota kecil yang berada di wilayah paling Timur di Kerajaan Revia."

Kota yang menjadi asal mula ditemukannya permata Sharpened Insignia.

Tentu saja Kieran tidak akan mengatakan fakta itu pada mereka. Sharpened Insignia adalah permata berharga, dan ia tidak ingin tujuannya diketahui oleh orang lain, bahkan para anggotanya sendiri.

• • »« • •

Blindbell City adalah kota kecil dengan perkiraan jumlah penduduk sekitar 65 jiwa. Letaknya berada di kaki pegunungan pada wilayah paling Timur Kerajaan Revia yang memiliki cuaca dingin cukup ekstrem. Suhu di sana bisa mencapai -40° celcius, dan yang tinggal di sana hanyalah para Drakula.

Drakula menganggap diri mereka adalah leluhur para vampir. Mereka adalah makhluk serba bisa, kuat, dan merasa paling berkuasa. Namun karena kalah jumlah, para drakula yang mendiami Kerajaan Revia memilih untuk bersembunyi di kota kecil seperti Blindbell City.

Ada banyak jalur yang bisa ditempuh untuk sampai ke sana. Tetapi hal paling penting yang harus disiapkan adalah ketahanan mental dan fisik. Karena cuaca ekstrem dan tekanan dari para penduduknya itulah yang menyebabkan Blindbell City tidak pernah dikunjungi oleh orang asing. Tidak ada seorang vampir pun yang berani datang ke wilayah Pegunungan Timur.

Para drakula hidup dan membuat peraturan sendiri di kota kecil tersebut. Kota itu memang masih berada di dalam wilayah Kerajaan Revia, tapi para penduduknya enggan mengikuti aturan yang ada di kerajaan. Mereka seolah membuat dunia dan peraturan mereka sendiri. Apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, mereka tentukan sendiri.

Blindbell City.

Jika kebanyakan orang akan sibuk mencari dan membuat penerangan saat malam tiba, maka berbeda dengan kota ini. Para penduduknya akan membiarkan kota kecil tersebut gelap gulita. Mereka hanya memanfaatkan sang purnama sebagai penerangan mereka. Rumah-rumah dan jalanan utama dibiarkan gelap tanpa lentera. Membuat siapapun pasti enggan untuk sekadar singgah dan bertahta.

Namun berbeda dengan Rafellia, sang tokoh utama. Bermodalkan satu lentera yang ia beli saat di perjalanan, kini sampailah Rafellia di kota tujuannya. Rafellia memiliki alasan kuat kenapa gadis itu datang ke kota para drakula yang juga menjadi tempat asal-muasal permata Sharpened Insignia ditemukan.

Rafellia ingin mengulik lebih dalam tentang permata yang kini bersemayam di dalam tubuhnya. Seorang diri. Berbekal peta yang ia dapatkan di perpustakaan kastil utama, Rafellia pun datang kemari.

Blindbell City.

Langkah kaki Rafellia menapak pada tanah Kota Blindbell dengan penuh keyakinan. Jari-jari Rafellia menyentuh ujung tudung yang dipakainya, lalu merapatkan kedua sisi-sisi tudung tersebut. Menyembunyikan surai hitam panjang milik sang gadis vampir dibalik sana. Netra merah delima milik Rafellia tampak bersinar di tengah kegelapan malam kota tersebut. Lentera yang berada di tangan kiri Rafellia pun juga menambah penerangan di sekitar gadis itu.

Bermodalkan nekat dan keyakinan yang kuat, Rafellia memasuki wilayah kota dengan bibir terkatup rapat. Kedatangannya tentu saja mengundang dan memaksa para drakula untuk keluar dari rumah mereka yang nyaman. Padahal baru beberapa langkah Rafellia masuk ke wilayah BlindBell City, tapi sudah ada lima-ah tidak. Tujuh orang drakula dengan taring yang siap menggigit mangsa.

Salah satu dari mereka maju dengan cepat, dan akan menerjang Rafellia jika saja gadis itu tidak bergerak gesit untuk menghindari serangan mendadak tersebut. Pertarungan kecil dengan tangan kosong pun tak terelakkan. Pukulan demi pukulan yang dilayangkan membuat Rafellia harus kuat bertahan. Gadis vampir itu membuat tanda menyilang di depan tubuhnya, terutama pada bagian wajah. Rafellia tidak akan sudi kalau wajah cantiknya sampai tergores karena serangan mereka.

"Dengar. Aku tidak memiliki niat yang buruk. Aku mencari pemimpin desa kalian. Ada hal penting yang ingin kucari tahu," kata Rafellia disela-sela pertarungan kecil tersebut.

"Kau tidak akan mendapatkan informasi apapun di kota ini, Nona. Jadi, enyahlah!"

Bruak!

Tubuh Rafellia terpental hingga menabrak salah satu tiang rumah. Gadis itu meringis, merasakan ngilu yang teramat sangat di bagian punggungnya.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia."

Rafellia tersentak saat kepalan tangan dari drakula tersebut mengarah padanya. Gadis itu menutup mata rapat-rapat, siap menerima rasa sakit berikutnya. Namun suara penuh penekanan dari seseorang berhasil menghentikan pergerakan sang drakula.

"Tunggu."

"Biarkan dia menemuiku."



Hayolohh, siapakah itu? :>

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro