Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

34 »« Mysterious Man in Black Hat



"Hari ini, adalah hari yang istimewa untuk Putri Rafellia kita tercinta. Karena sang putri kini sudah memasuki usia 17 tahun. Saat-saat menuju kedewasaan akan menantimu di depan sana, Fellia."

Rafellia terdiam dan mengangguk saat sang ratu berkata demikian di depan seluruh tamu undangan yang datang. Usia tujuh belas tahun bagi seorang vampir adalah saat-saat di mana masa remaja sudah berakhir, dan fase menuju dewasa sudah menanti di depan sana. Konon katanya, di usia tersebut, para vampir akan mulai mencari pasangan sejati mereka—atau disebut 'mate' dalam dunia para werewolf.

Sama seperti werewolf, vampir juga ditakdirkan hanya mempunyai satu pasangan dalam satu periode hidupnya. Para vampir bahkan bisa hidup beratus-ratus tahun lamanya dengan pasangan mereka. Bahkan menurut sejarah, para vampir akan tetap bersama dengan pasangannya di kehidupan selanjutnya—atau dalam bahasa lain 'reinkarnasi'.

"Saya harap, para tamu undangan sekalian memberikan berkat dan doanya untuk keponakan saya tercinta. Rafellia Reeves, semoga semua kebahagiaan menyertaimu, keponakanku. Selamat ulang tahun ..."

Prok! Prok! Prok!

Kalimat itu menjadi akhir dari pidato singkat yang dilakukan oleh sang ratu Kerajaan Revia. Suara tepuk tangan langsung memenuhi area pesta disertai decakan kagum para bangsawan lain. Rafellia sendiri juga mengakui, kalau sang bibi memiliki pengaruh yang cukup besar di kalangan bangsawan vampir.

Pun setelah gemuruh tepuk tangan itu berakhir, perjalanannya menuju fase dewasa akan dimulai ...

... dan entah kenapa, ia merasa berdebar.

Tatapan mata Rafellia terangkat. Menatap satu per satu wajah orang-orang yang terasa asing baginya, tapi lagi-lagi, tatapannya malah bertemu dengan netra setajam elang milik laki-laki dengan pakaian serba hitamnya tersebut.

Ya. Rafellia tidak mungkin salah lihat. Dia masih orang yang sama. Laki-laki misterius yang keberadaannya cukup mengganggu ketenangannya.

"Kak Veena ..." Rafellia memanggil Raveena yang memang berada di samping kirinya tanpa mengalihkan pandangan pada sosok laki-laki misterius di pojok aula. "Apakah Kakak mengenal laki-laki bertopi hitam di sudut sana?"

"Apa? Laki-laki yang mana?" Raveena bertanya penasaran sembari celingak-celinguk. Mencoba mencari seseorang yang dimaksud oleh adik sepupunya.

"Dia berada di dekat jendela. Di pojok kanan aula," jawab Rafellia yang kini sudah menoleh ke arah Raveena dengan ekspresi tak terbaca.

Raveena dibuat terdiam saat melihat ekspresi Rafellia, dan kode mata yang dibuat gadis itu. Perlahan ia mengangkat pandangan dan mengikuti arah kode yang diberikan Rafellia. Akan tetapi, ia tidak menemukan siapapun di dekat jendela sana selain kelambu merah yang berayun lembut karena tersapu angin.

"Tidak ada siapa-siapa di sana, Fellia."
Raveena tersenyum kecil dan menunjuk arah yang dia maksud. Memang benar, tidak ada siapa-siapa di sana.

Namun Rafellia sangat yakin, kalau ada laki-laki misterius yang terus memerhatikannya dengan mata elang itu di sudut sana. "Tapi aku yakin kalau ada seorang laki-laki misterius di sana, Kak. Dia menggunakan topi untuk menutupi sebagian wajahnya."

"Tapi tidak ada siapapun di sana, Rafellia. Sudahlah. Ini kan hari ulang tahunmu. Jadi cobalah untuk menikmati pesta ini tanpa memikirkan hal lain, oke?"

Mulut Rafellia Reeves terkatup rapat. Gadis dengan surai hitam yang dibuat bergelombang itu mengangguk singkat. Meski pikiran dan hatinya tidak sejalan dengan Raveena saat ini, tapi ia yakin kalau ada seseorang yang memerhatikannya sejak tadi.

• • »« • •

Detik demi detik terus berlalu. Jam besar yang terletak di halaman besar kastil sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Yang artinya, acara puncak untuk merayakan hari ulang tahun Rafellia Reeves yang ketujuh belas akan dimulai.

Yakni, berdansa.

Aturan mainnya sangat sederhana. Masing-masing tamu akan berdansa bersama pasangan mereka dengan menggunakan topeng yang telah disiapkan. Topeng ini bertujuan agar semua orang bisa menikmati waktu berdansa mereka tanpa tahu bagaimana dan siapa pasangan dansa mereka. Karena setiap pergantian lagu, maka mereka juga harus berganti pasangan.

Kegiatan berdansa beserta aturan mainnya ini diusulkan oleh Raveena Reverie dan Ravendale Ratliff selaku sepupu Rafellia Reeves. Bahkan ketika menentukan peraturan ini, kedua sepupu Rafellia itu sampai bertengkar hebat. Tentu saja tidak ada yang mau mengalah jika Rafellia tidak bergerak cepat dan menjadi penengah untuk keduanya.

Semua lampu sudah dimatikan, hanya lilin-lilin saja yang dibiarkan menyala sebagai penerangan. Alunan nada dari violin dan flute mulai terdengar. Semua orang sudah siap dengan topeng mereka masing-masing. Satu per satu mulai menaiki lantai dansa dan berdansa bersama pasangan mereka. Mengikuti alunan nada yang dimainkan dengan suka cita.

Tak terkecuali dengan sang tokoh utama, Rafellia Reeves.

Gadis yang tengah berulang tahun itu mengenakan topeng merah yang sangat kontras dengan kulit putih dan rambut hitamnya. Jangan lupakan selendang merah yang masih melilit leher sang putri. Membuat Rafellia Reeves berkali-kali lipat jadi terlihat menakjubkan dengan gaun merah bergradasi hitam yang dikenakan.

Kemudian yang menjadi pasangan dansanya adalah Ravendale Ratliff. Laki-laki yang merupakan sepupu Rafellia itu dengan senang hati akan menemani sepupu tersayangnya berdansa. Raven sendiri memakai topeng berwarna hitam untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Sudah siap, Tuan Putri?"

Raven tersenyum miring dan mengulurkan tangannya pada Rafellia yang langsung disambut dengan baik oleh sang sepupu.

"Tentu saja. Ayo kita berdansa."

Kedua sejoli itu pun pergi ke lantai dansa. Tanpa menyadari kalau ada sepasang mata elang yang terus memerhatikan keduanya dari balik topi yang dipakainya.

Rafellia Reeves, ya?



Wahh! Fellia sama Raven cocok juga, ya. Kalau bukan sepupu, sudah aku jodohkan kalian berdua🤣🤣🤣

Btw kalian pasti udah bisa nebak dong, siapa laki-laki misterius dengan topi hitamnya itu🤭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro