Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

32 »« The Princess's Birthday Party



Ayden menatap undangan berwarna merah-hitam di tangannya dengan tatapan yang sulit dibaca. Ia tidak tahu dari mana Edge mendapatkan undangan yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi para bangsawan vampir tersebut.

Namun ... undangan ini akan sangat membantunya untuk bisa masuk ke dalam wilayah Kerajaan Revia dan mencari tahu keberadaan Kieran. Karena menurut informasi yang ia terima, Kieran dan sebagian anggota Jade Rags Pack bersembunyi di sana.

"Pantas saja aku tidak bisa menemukan Kieran di manapun." Ayden bergumam dengan mata yang tak lepas dari undangan pesta ulang tahun di tangannya. "Ternyata dia bersembunyi di wilayah Kerajaan Revia."

Ia jelas tahu dengan nama sang tokoh utama yang tertera di atas kertas hitam bertinta merah serta putih pada undangan tersebut. Sosok gadis yang belakangan ini berhasil memporak-porandakan isi hati dan pikirannya tengah berulang tahun.

Ulang tahun Rafellia Reeves yang ketujuh belas telah diadakan, dan Ayden akan datang sebagai tamu undangan dari kalangan bangsawan kelas menengah dan menyamar sebagai salah satu dari mereka. Ia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Karena keberadaan Kieran sekarang sudah seperti ancaman. Maka ia harus segera menangkap kakak angkatnya itu.

• • »« • •

The Main Hall of Revia Castle.

Aula besar yang memiliki jendela setinggi orang dewasa itu dihias dengan bunga mawar di sisi-sisi kayunya. Lampu yang berada di tengah-tengah aula dipasangi dengan pita-pita merah untuk mempercantik ruangan. Di sudut paling kiri, terdapat dua meja panjang yang penuh dengan makanan beserta anggur-anggur kualitas terbaik.

Selain lampu, juga terdapat banyak lilin-lilin kecil sebagai penerangan tambahan. Ada yang diletakkan di meja makan, di meja para tamu, digantungkan di dekat pilar penyangga, juga di panggung utama. Karpet merah panjang dibentangkan pada sepanjang jalan. Dari pintu sampai ke panggung utama, juga tangga yang mengarah ke lantai atas.

Aula Revia Castle tampak mewah saat kelambu-kelambu yang dipenuhi dengan bunga mawar segar ditata sedemikian rupa sebagai icon utama pada dekorasi pesta. Selain mawar, ada juga beberapa daun maple merah yang ditaburkan di atas karpet. Lantai marmer aula disulap seperti langit mendung dengan menambahkan efek petir dan awan di sana.

Persiapan pesta yang sangat matang dan elegan ini dihandle langsung oleh sang ratu Kerajaan Revia. Tamu-tamu yang datang pun bukan dari kalangan biasa. Kebanyakan dari mereka adalah para bangsawan dan kesatria.

Sementara para rakyat di Ibukota Revia juga merayakan hari kelahiran Putri Rafellia dengan membuat pesta anggur dan melakukan doa bersama untuk kesejahteraan sang putri.

Rafellia Reeves dikenal sebagai seorang putri yang baik hati dan ramah. Meskipun jarang tersenyum, tapi Rafellia tidak akan ragu mengulurkan tangan dan membantu mereka yang tengah dalam kesulitan. Bahkan sang putri juga akrab dengan semua orang di Ibukota Revia karena seringnya gadis itu berkunjung ke sana.

Pesta ulang tahun yang diadakan dengan meriah ini juga turut menjadi jembatan utama bagi Kerajaan Revia untuk memperkuat relasi mereka dengan kerajaan lain. Bahkan, pesta ulang tahun Rafellia Reeves telah menjadi berita utama yang tengah panas saat ini. Baik di kalangan bangsa vampir sendiri, maupun bangsa-bangsa yang lain.

Raveena dan Raven terlihat menuruni anak tangga. Menyambut para tamu dengan senyuman dan basa-basi mereka. Banyak yang menanyakan tentang keberadaan sang tokoh utama, dan kedua sepupu Rafellia itu hanya menjawab, kalau adik sepupu mereka masih mempersiapkan dirinya.

Rafellia sebenarnya bisa mempersiapkan dirinya sendiri. Akan tetapi, sang ratu tidak mengizinkan. Karena beliau sudah mendatangkan penata rias terbaik di kerajaan mereka untuk membantu Rafellia bersiap-siap.

"Ini adalah pesta ulang tahun kamu yang ketujuh belas, Rafellia. Jadi, kamu harus tampil sempurna."

Begitulah katanya.

Padahal, entah itu pesta ulang tahun ataupun bukan, Rafellia tidak akan bisa merasakan kesenangan dan mengekspresikan kebahagiaan seperti orang-orang pada umumnya. Fakta jika dirinya adalah bayi yang dikutuk itu masih melekat dalam kepala Rafellia Reeves. Terus berputar-putar bagaikan kaset rusak.

"Nah, sudah selesai. Apakah Anda suka dengan hasil riasannya, Tuan Putri?"

Rafellia menatap pantulan dirinya di depan cermin besar seukuran tubuh manusia tersebut. Tidak bisa dipungkiri, kalau ia benar-benar takjub dengan penampilannya saat ini. Benar-benar sesuai dengan permintaannya. Riasan tipis dan terlihat natural, dipadukan dengan gaun merah bergradasi hitam membuat penampilannya benar-benar sempurna.

"Sempurna. Aku sangat menyukainya." Rafellia berucap terima kasih sembari menundukkan sedikit badannya pada sang perias. "Riasan Anda benar-benar bagus, Nyonya. Sesuai dengan ekspektasiku. Terima kasih!"

Seulas senyum manis langsung terbit di bibir sang perias. "Sama-sama, Tuan Putri! Sekarang, mari kita keluar. Semua orang sudah menunggu Anda di bawah."

Rafellia mengangguk. Gadis itu sekali lagi menatap tampilan dirinya di cermin, lantas meraih selendang merah yang tergeletak di dekat meja rias dan melilitkan kain panjang itu di lehernya sebagai sentuhan terakhir.

"Ayo, aku sudah siap."

• • »« • •

Tap! Tap! Tap!

Suara ramai para tamu yang tengah asik berbincang di aula Revia Castle itu seketika terhenti saat seorang gadis cantik dengan gaun merah bergradasi hitamnya menuruni satu per satu anak tangga untuk sampai ke lantai bawah. Riasan natural, tatanan rambut yang dibuat bergelombang, dan selendang merah di lehernya mempercantik penampilan Rafellia Reeves. Semua orang benar-benar dibuat terpana dengan tampilan sederhana nan elegan sang tokoh utama.

"Wahh, bukankah itu Rafellia Reeves?"

"Astaga! Dia cantik sekali!"

"Kau benar. Aku jadi ingin mempersuntingnya."

"Kau gila?! Mana mau dia dengan bangsawan kelas menengah seperti kita."

Rafellia Reeves mendengkus saat suara-suara para tamu itu berhasil memasuki gendang gelinganya. Rafellia membungkuk hormat begitu sepatu hak tinggi yang dipakainya telah memijak pada anak tangga terakhir. Gadis itu mengangkat pandangan beberapa saat kemudian, dan mengulas senyum tipis untuk menyapa para tamu undangan di pesta ulang tahunnya.

"Maaf atas keterlambatan saya," ujarnya. "Semoga Anda semua menikmati pesta yang kami adakan."

Netra merah delima Rafellia mengedar ke seluruh penjuru arah. Menatap satu per satu tamu yang hadir di pestanya. Akan tetapi, gadis itu seketika dibuat tertegun saat tatapannya bersirobok dengan netra hitam setajam elang milik seorang laki-laki di sudut sana.

Mata dan tatapan itu mengingatkannya pada seseorang.

Ayden Hoover?

Ah, tentu saja tidak mungkin.

"Berhenti memikirkan laki-laki itu, Rafellia."



Padahal gapapa loh, kalo kamu emang kepikiran sama si Ayden, Fellia🤭

Siapa tahu kalo itu emang Ayden, bukan?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro