Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

season 9

ep. resign

"I'm so bad at letting go, how you make it look so easy ?"

note \\ terjadi perubahan gaya bahasa\\

author pov.





Suasana kantor yang terasa begitu tenang berubah menjadi tempat perkumpulan massa disaat para wartawan mengelilingi sebuah mobil putih yang baru saja terparkir di gedung perusahaan milik jimin. Semua orang yang sedang ingin berangkat makan siang terdiam menyaksikan kerumunan yang datang.

Wanita di tengah sana hanya menunduk dan sesekali melempar senyum kecil saat lampu kamera menyinari dirinya. Kacamata hitam yang ia pakai menyembuyikan kilatan mata wanita itu. 

Seseorang di sampingnya mendorong beberapa wartawan hingga menyisakan cela kosong agar mereka bisa pergi. 

Beberapa karyawan disana hanya menatap kerumunan yang mulai pergi saat beberapa pria berbadan besar datang dan mengusir kerumunan di iringi sang wanita yang sudah menghilang dan masuk kedalam lift eksekutif perusahaan. 

Semua orang tau Park So Dam adalah aktris yang sedang naik daun saat ini. Jangan lupa kakak park jimin itu dikenal dengan sifat yang ambisus dan mengerikan seperti  ibu nya yang kelewatan perfeksionis. Semua orang di belakang layar tau bagaimana watak asli nya yang begitu manja dan killer kas miliknya, orang-orang disana yakin wanita itu kemari untuk meminta pertolongan saudara nya setelah rumor yang menyerang dirinya baru-baru ini. 

Sementara itu, taehyung yang melihat kejadian tadi hanya meringis dan tertawa renyah. Pria itu bisa melihat raut menyebalkan dari so dam apalagi saat bibir wanita itu membentuk ekpresi aneh. Seolah mengumpat samar. 

Taehyung yang sedang ingin pergi ke ruangan kerja akuntan untuk mengajak nabi makan siang terhenti lagi melihat selanjutnya kumpulan tim keuangan yang pergi keluar gedung tanpa tanda-tanda keberadaan sang kekasih diantara mereka. 

"Jungkook-ssi !" 

Jungkook menoleh ke samping dan mendapati taehyung yang sudah berlari menghampiri dirinya. Pria itu menunduk sekilas, "selamat siang mr.kim" 

"Hah~ iya, dimana kim nabi?", tanya nya terengah. 

Jungkook memanyunkan bibirnya dan menggeleng, "hari ini ketua kim izin, ku dengar ketua kim sakit dan tidak akan masuk beberapa hari"

Taehyung mengerutkan dahi nya kebingungan. Dia menepuk bahu jungkook pelan dan berterimakasi meninggalkan jungkook yang sudah berlalu pergi menyusul tim yang lain. Dengan rasa penasaran dia menghubungi ponsel nabi beberapa kali namun tak ada jawaban dari sang kekasih. 

















Sementara saat kantor sibuk dengan so dam yang kesetanan mencari sang adik yang tidak tau keberadaan nya dimana, di lain sisi sepasang manusia tengah terengah dengan keadaan yang begitu berantakan. Pria bermarga park itu kembali menghujami wanita di bawah kurungan nya dengan ciuman panas disaat dirinya baru mendapat pelepasan pertamanya pagi ini. 

Lalu kim nabi yang mulai mencapai kewarasan nya kembali hanya bisa mendorong tubuh jimin yang masih menindihnya. 

"B... breng—brengsek !"

Wanita itu tau sedari pagi tadi banyak panggilan masuk dari ponsel nya. Namun saat ingin meraih ponsel itu jimin menarik tangannya dan mereka 'berdebat' cukup panjang. Nabi yang tadi memaksa pergi kembali tertindih tubuh jimin. Disaat nabi ingin menangis karena merasa begitu hina, justru setan datang membuat dia melupakan penyesalan masa lalu nya. 

Beberapa minggu jimin tidak mengganggu nya menjadikan nabi berpikir hidupnya sudah tenang dan dirinya dalam fase move on. Ia mendengar kalau jimin pergi ke jepang untuk mengurus kontrak kerja dan selama beberapa minggu itu hubungan nya dan taehyung berjalan begitu baik. 

Saat kemarin ia berpisah dengan jimin di depan pintu flat nya nabi dibuat kaget dengan kedatangan jimin yang.... kurang terlihat baik. Seharusnya ia mengusir pria itu dan bukan meminta nya masuk. Jimin meminta agar nabi pergi mengurus apartment miliknya malam itu dan lagi, bodoh nya nabi ia menerima begitu saja. 

Park jimin tidak ingin nabi pulang. 

Mereka melakukan beberapa ronde hingga nabi tertidur pulas lagi di kasur nya. Ia mengurus surat izin nabi sebelum membersihkan dirinya dan tertidur disamping nabi setelahnya.

Nabi menampar pipi kanan jimin,  tidak cukup keras karena dia sudah lemas, "menjauh dari ku park jimin! how dare you do this!", nabi mendesis. 

Jimin menyeringai, "but we both like it, don't you?" , ujarnya sembari menatap tubuh nabi yang sudah berdiri mengambil sembarang kemeja miliknya. 

Nabi menelan ludah, "no...never", gumam nya sembari berjalan menuju pintu kamar mandi jimin sambil mengancingi kemeja itu. 

Ia tersentak saat tubuhnya kembali didekap oleh jimin dari belakang. Mengabaikan ketelanjangan pria itu sendiri. Jimin tidak malu untuk menunjukan tubuhnya pada nabi.

"Don't lie to me babe.... ", ia meraih dagu nabi. Memaksa nya menatap cermin besar di depan nya. 

Tubuh nabi hanya dibalut kemeja yang belum terkancing benar sementara jimin sendiri masih telanjang bulat memperlihatkan hasil karya nabi disekujur tubuhnya. 

"You have been a bad girl this week, hm... you lie to me now", suara jimin kembali serak saat melihat pantulan tubuh mereka di cermin.

Nabi tanpa sadar memejamkan matanya saat jimin menyesap lekukan leher nya dan menciumi aroma tubuhnya yang sudah bercampur milik jimin,  "leave him kim nabi, and i will give you everything you want.... ", bisik jimin di telinga nya. 

Mendengar kata-kata jimin membuat nabi tersadar kembali. Ia melepas rengkuhan jimin, "sepertinya kau harus berkaca mr.park", gumamnya yang mampu jimin dengar. 

"Aku akan meninggalkan nya.... Aku akan mengurus semuanya"

Nabi menghentikan langkahnya. Tak menyangka seorang jimin bisa mengatakan hal segamplang itu dengan mudah. Ia sangat ingin menendang jimin dan mendorong pria itu dari gedung pencakar langit saat ini juga. 

"Katakan padaku, kenapa aku harus bersama mu? Am I look like a bitch to you?", nabi menatap jimin dengan mata memerah. 

"—apa yang kita lakukan hanya karena ingin mencari kepuasan. Thats it!  Done! Sepertinya anda belum menyadari hal itu mr.park"

Hati kecil nabi justru bertanya-tanya. Kenapa pria itu begitu menginginkan dirinya, apa karena dia begitu hebat memuaskan kejantanan pria itu? Dia begitu bebas menyentuh dirinya saat semua orang tak sadar termasuk media dan tunangan jimin. 

Pria ini akan membuang nya saat sudah bosan. Atau menggunakan dirinya karena sang tunangan sedang jauh di jepang dan dirinya perlu di puaskan disini. Itu yang ada di pemikiran nya yang membuat dada nabi begitu sesak. 

Dia jalang yang begitu polos. 

"Anda sudah bertunangan, akan segera menikah. kita sudah punya sepasang kekasih dan kehidupan masing-masing... aku mohon jangan mengungkit hal ini atau masa lalu lagi"

Jimin kembali naik pitam. Wajahnya tambah memerah tapi masih berusaha untuk tenang, "kekasih? tunangan?", ia tertawa cukup keras lalu mengusap wajahnya kasar. 

"Ya... aku sudah bertunangan tapi bagaimama dengan mu huh?! Kim taehyung sepertinya belum menyadari kekasihnya tidur dengan atasan dan sahabat baiknya sendiri sampai sekarang"

"—kau bahkan tidak menolak ku setiap malam. Apa taehyung kurang perkasa atau kejantanan nya terlalu kecil huh ?!"

Jimim bicara cukup keras. Ia meraih celana bahannya dan memakai dengan santai tanpa melihat nabi yang sekarang sudah menahan air matanya saat mendengar penghinaan secara langsung dari atasannya. 

"I'm  not a bitch...." 

Jimin sudah memakai sabuk nya dan tertawa mendengar kata-kata nabi. Ia mendekat. 

" yes, you're Kim nabi. My only bitch", telapak tangan jimin berlari mengusap tulang rahang nabi yang masih menatapnya kosong.













"PARK JIMI— OMO !!!"

Pintu kamar jimin terbanting membuka menampakkan wajah so dam yang terkejut. Melihat saudaranya telanjang dada dengan seorang wanita yang hanya memakai kemeja lusuh dengan keadaan kamar yang berantakan membuat so dam sampai terhuyung kebelakang. 

Kaca mata yang ia pakai melorot ke ujung hidung nya, so dam yang syok melepas kacamata nya kasar, "dasar jalang ! Kau wanita yang akan merusak hubungan adik ku eoh~"

High heel putih so dam menggema seiring langkah lebarnya masuk ke dalam kamar. Ia sedikit mengernyit menghirup aroma di sekitar tapi berusaha tak peduli. Wanita itu dengan bar bar mendorong jimin menjauh dari nabi dan menjambak rambut nabi. 

"wanita sialan! Kau bahkan jauh dari tunangan nya! bagaimana kau bisa tertarik dengan sampah seperti ini hah!" 

So dam terus meneriaki nabi sambil menjambak rambutnya. Kepala nabi berdenyut dan pening, ia berusaha melepaskan diri dari so dam. 

Dan jimin segera menarik sang kakak hingga mereka terpisah. Keadaan so dam ikut berantakan namun jimin menggeram melihat beberapa helai rambut nabi yang ada di sela-sela jari so dam. 

"Noona!  Apa yang kau lakukan hah ?!"

So dam yang tak percaya sang adik begitu membela wanita yang sudah ibu mereka cap sebagai jalang itu tertawa tak percaya. Ia melipat kedua tangan di depan dada tak percaya, "apa otak mu sudah tidak waras ? Kau sudah punya tunangan... menjijikan", ia menatap sekitar. 

"aku pikir kau wanita baik-baik kim nabi-ssi, apa gaji mu tidak cukup sampai menggoda atasan mu yang sudah bertunangan?"

Nabi yang sudah terjatuh di lantai terdiam menunduk. Menyembunyikan sakit hati di wajahnya dengan helaian rambutnya yang kusut. 

Jimin menarik noona nya keluar dari apartment nya, tanpa lupa mengambil sebuah sweater biru di sofa sana. Lalu meninggalkan nabi yang mulai meneteskan air mata di antara keheningan kekacauan yang terjadi. 

 









Hari menjelang sore dan taehyung baru memarkir mobil nya di parkiran taman kota. Ia memasuki taman kota dengan tergesa-gesa. Mencari sosok yang sudah membuatnya khawatir dari siang.

Ia tidak menyerah untuk menghubungi nabi dan saat kekasihnya mengangkat telfonnya ia terkejut mendengar isakan nabi dari seberang sana. Ia panik. Segera menuju tempat  yang nabi sebutkan dengan nada bergetar. 

Langkahnya memelan melihat seorang wanita yang duduk jauh dari kerumunan. Tetapi penampilan nabi yang membuatnya termenung. 

Rambut nya tertata namun tak seperti biasanya, dengan kemeja hitam satin yang lusuh dan rok hitam ketat, seluruh pakaian bekas kemarin terakhir ia lihat masih nabi kenakan. Yang membedakan hanya dirinya kini diselimuti kemeja hitam besar yang taehyung tau itu berukuran size pria. 

Pria itu berlutut di depan nabi dengan berdebar, mengusap pipi nabi yang ia rasa lembab karena air mata yang mulai mengering. 

Nabi malu untuk menatap taehyung dengan kondisi seperti ini. Namun ia tidak tau lagi dengan siapa harus bersandar. Ia berharap taehyung bisa menolong dirinya. 

"Bawa aku pergi dari kota ini tae~"

"Kim nabi what happen to you?", tanya nya dengan lembut. Tapi taehyung tak mengungkiri. Dia marah dengan orang yang membuat kekasihnya kacau seperti ini. 

"Aku mohon tae~ bawa aku menjauh dari park jimin"


















"FUCK OFF" 

Jimin meremas surat di genggaman nya. Melempar ke sembarang arah. Melihat judul surat itu, jimin naik darah. 

Ia hampir menghubungi nabi saat melihat sebuah surat tergeletak indah di atas layar ponsel nya. 

Surat pengunduran diri yang di tulis tangan rapi dan formal dengan nama kim nabi disana. Kamar nya sudah rapi dan kosong sesaat ia kembali setelah perdebatan nya dengan so dam yang hampir mengundang atensi banyak orang.

Pria itu kembali meraih surat yang tadi dia lempar, "jika itu kemauan mu aku akan mengabulkannya... nona kim"





To be continued





/jangan lupa vote dan komentar kalian. joonie akan lanjut setelah 200 vote.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro