Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

season 3




sex tape




Nabi pov. 

"Apa kalian sudah mematikan komputer?"

Aku bisa melihat seluruh tim ku menganggukkan kepala mereka dengan lesu. Pekerjaan hari ini memang cukup banyak apalagi ini akhir bulan yang memaksa kita membuat beberapa jurnal atau memperbaharui jurnal sebelumnya. 

Kami semua keluar dan saling membungkuk satu sama lain, hanya jungkook dan mingyu yang terlihat berjalan berdua. Mereka bilang akan pergi minum bersama. 

Hari sudah larut dan untuk pertama kalinya aku pulang jam 11 malam, memang tidak seperti biasanya. Aku berjalan dengan cepat menuju baseman dan menemukan mobil merah yang satu-satunya terparkir disana. 

Mobil yang aku dapatkan setelah menabung gaji hampir 2 tahun lamanya. Semua aku dapatkan dengan susah, awalnya aku pikir hidup di Korea setelah lulus akan menyenangkan. 

Kembali ke tanah kelahiran ku dengan gelar namun bekerja sebagai kepala akuntansi biasa. Orang tua ku bahkan protes dengan kehidupan yang aku jalani. 

Mengingat mereka aku jadi ingin pulang ke Busan. Ya, aku hanya wanita busan yang di bekali otak emas dan keahlian komputer dengan sedikit bumbu keberuntungan mendapatkan beasiswa pemerintah. 

Sebelum menghidupkan mesin aku melirik pantulan wajahku, pengelihatan ku tertuju pada satu titik merah keunguan. Memang tak terlihat, tapi untuk ku. Kissmark ini sungguh memalukan dan membuat tubuhku panas dingin saat kembali dari ruangan sialan itu. 

Aku tertawa mengingat hal-hal yang terjadi hari ini. 

Hah..... 

Sepertinya hari ini memang cukup sangat melelahkan. 

-----------


Aku berjalan menuju apartemen ku tanpa memperhatikan siapapun. Terlalu hafal dengan jalan ini, dan tangan ku di sibukan dengan mengorek isi tas berukuran sedang, mencari keberadaan kunci apartemen ku.

Aku terus berjalan hingga menemukan pintu berwarna cream pucat sebelum menyadari seseorang menepuk bahu ku dari samping. 
Membuat ku hampir menjatuhkan kunci yang ku bawa. 

"finally you come home..... "


-------

Author pov.

Nabi membuka pintu apartment nya dengan pelan. Badannya berjalan memasuki ruangan yang remang di ikuti pria dengam postur tubuh yang tegap di belakangnya. 

"A—aku akan menghidupkan lampunya. Sebentar.... ", dengan canggung wanita itu mencari saklar lampu dan menghidupkannya. Menampilan ruangan yang sederhana namun terkesan sejuk dengan nuansa kehijauan. 

Pria itu tanpa menunggu langsung mengambil salah satu sisi sofa dan duduk disana, "apa kau keberatan aku berkunjung malam begini?"

Mendengar penuturan pria itu, tanpa sadar nabi menggelengkan kepalanya, "t—tentu saja tidak. Taehyung-ah.... ", bisiknya. 

Manusia yang juga bermagra kim itu memperhatikan nabi yang terlihat gelisah di hadapannya. Sudah hampir 2 atau 3 tahun tidak pernah melihat wanita itu setelah nabi memutuskan kembali ke korea dan menetap disini.

Memperhatikan nabi yang terlihat begitu gugup dan tegang. Taehyung terlalu tahu nabi seperti apa, dia begitu hafal dengan gerak gerik dan semua hal tentang nabi, wanita terlihat garang di luar namun lugu di dalam. 

Hingga saat wanita di depannya ini pernah menjadi bagian dari dirinya taehyung tak enggan hati ingin melukai nabi. 

"Aku akan buatkan teh. Tung—"

Taehyung menyela, "Ah~ tidak usah. Aku kesini hanya ingin melihat mu itu saja, duduklah di sini agar aku bisa melihatmu lebih jelas", pria itu menepuk sisi sofa yang kosong di sampingnya. 

Nabi begitu terkejut mendengar kata-kata taehyung yang membuatnya bergemuruh, sehingga secepat mungkin dirinya justru lebih memilih duduk di hadapan taehyung di bandingkan duduk di samping nya. 

"Jadi apa yang ingin kita bicarakan?", nabi bertanya setelah diam sekian lama. 

Taehyung menghela nafas dan menyandarkan punggung nya pada kursi, "aku sudah bilang kan... aku kesini hanya ingin melihatmu, kau kelihatan baik", nabi tidak menyadari ada perasaan kecewa yang terpancar dari mata taehyung.

Pria itu mensayu, mengingat dulu bagaimana mereka berpisah hanya karena masalah waktu dan juga kesalah pahaman.  Justru wanita di depannya ini yang mengakhiri hubungan karena nabi tak mau taehyung bosan. 

Padahal taehyung belum menjelaskan apa pun saat itu. 

Taehyung kembali menegakan tubuhnya dan kini sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan, "nabi apa kau... sendiri?", dengan hati-hati taehyung bertanya.

Mata nabi membulat. Dia tau kemana arah pembicaraan ini, untuk beberapa saat nabi memikirkan tentang hal-hal yang dia lalui dan alami sejak sampai di korea dan tiba-tiba bayangan park jimin kembali melintas di benaknya. 

Nabi dan jimin tidak memiliki hubungan apapun, tidak ada yang perlu di takuti bukan? 

"Uppss....  sepertinya aku datang di waktu yang tepat", suara yang terkesan dingin dan tajam begitu keras terdengar.

Taehyung dan nabi terkejut bukan main mendapati seorang pria dengan setelan rapi dengan rambut berantakan berdiri tak jauh dari mereka. 

Taehyung hanya diam menatapi pria yang tidak ia kenal ini, sedikit jengkel juga. Dan nabi, kedua bibirnya tidak bisa tertutup rapat. Menyadari yang sedang berdiri menatapnya dengan tajam disana adalah park jimin. 

"Nabi-ah, nugu?", taehyung menatap nabi penuh tanya. 

Jimin secara tiba-tiba mendekat dan mengulurkan tangannya pada taehyung yang di sambut baik pria itu, "aku jimin—", pria itu menggantungkan ucapannya membuat nabi menelan ludah nya susah. 

Jimin menoleh kepada nabi dan tersenyum dengan kaku, "Atasan di tempatnya bekerja..."

Jimin bisa mendengar hembusan nafas kelegaan nabi, tanpa permisi pria itu duduk di samping taehyung.

Taehyung menyadari ketegangan keduanya. Nabi bahkan jauh lebih gugup dari sebelumnya,  dan pria di samping nya ini menatap nabi seolah ingin menelanjangi wanita ini detik itu juga. 

Pun taehyung segera berdiri. Membuat nabi yang melihatnya ikut berdiri dan menatap taehyung dengan gusar. Dalam hati dia berteriak agar taehyung jangan pergi dan menyelamatkan nya. 

"Aku harus pergi, sepertinya ada hal-hal penting yang harus kalian selesaikan... "

Jimin ikut berdiri dan sedikit menepuk lututnya, "tentu saja, aku punya hal penting yang perlu di bahas"

Tanpa kata taehyung meninggalkan tempat nabi dengan wanita itu yang masih mengikutinya dari belakang. 

Taehyung duduk dan memakai sepatunya, "Kau tidak perlu mengantarku sampai kesini... ", ia terkekeh. 

"Tae, dia hanya atasanku... ", nabi merasa dia harus meluruskan keadaan. Entah kenapa ia takut taehyung berpikir yang aneh-aneh tentang dirinya. 

Berlahan taehyung berdiri dan membalikan badannya, "aku pria nabi-ah, dan... tidak mungkin kan seorang atasan perusahaan besar pergi berkunjung malam-malam kecuali jika kalian— ah ! Sudahlah,  aku pergi"

Nabi merasakan sebuah kecupan di dahinya. Begitu kaget serta senang bukan main hingga hampir menjerit. 

Taehyung memberikan senyuman kecil terakhirnya sebelum benar-benar pergi. 

Beberapa detik setelah tubuh taehyung menghilang, nabi hampir menjerit melihat jimin sudah berdiri di depannya dengan tatapan intens yang berbeda dari biasanya. 

Walaupun begitu, kim nabi yang sudah kelelahan dan mood nya kembali turun setelah melihat jimin memaksakan kakinya untuk masuk dan sedikit menyenggol tubuh jimin. Mengabaikan pria itu. 

"Mr. Park, anda punya gedung apartemen mewah dan kasur yang sangat empuk. Lebih baik anda kembali kesana, saya harus istirahat...", nabi berujar dengan pelan tanpa melihat jimin di belakangnya.

Jimin mengikuti langkah nabi menuju dapur, melihat semua pergerakan nabi yang sedang menuangkan air. Dirinya memilih bersender pada tembok dengan santai. 

Ia menarik senyum di sudut bibirnya, menciptakan smirk khas seorang park jimin, "Kasur ku memang empuk tapi kosong. Mungkin kau mau mengisinya?"

Nabi hampir saya menyemburkan airnya keluar. Dirinya berusaha bersikap acuh dan menganggap jimin tidak ada. 

Pria ini seperti orang yang punya dua kepribadian. Kadang terlihat profesional dan setelahnya suka berkata mesum namun sialnya terlihat tampan dam menggairahkan. 

Well, nabi hanya wanita dewasa yang sangat jujur. 


"Maaf, lebih baik anda pulang. Tidak baik pria berkunjung ke rumah wanita selarut ini", nabi masih bersikap formal. 

Mendengar itu senyum jimin menghilang seketika. Menyisakan mata yang menyipit dengan kekehan yang keluar dari bibir ranumnya yang terdengar menyeramkan. 

"Bagaimana dengan pria tadi? Jadi kau lebih mengizinkan mantan kekasih mu itu masuk dari pada atasan mu—"

"Oh~ bukan ! Aku ingat, aku yang pertama kan?"

Nabi mencengkeram gelas kaca yang ia pegang dengan erat. Dirinya ingin sekali melukai wajah tampan jimin dengan gelas keras ini, tetapi dia tidak mau menghabiskan waktu mudanya di penjara setelahnya. 

Jadi, nabi memilih bersabar, "dia memang mantan kekasih ku. Mr. park perlu aku ingatkan, kita hanya sebatas atasan dan bawahan, dan kau yang memberiku uang untuk makan jadi aku masih menghormati mu. Ini privasi ku, dan kau tidak bisa ikut campur di dalamnya.... ", katanya sedikit keras. 

"Sepertinya dari caramu menatapnya tadi kau masih menyukainya ya?", jimin menaikan satu alisnya, dirinya seperti mengejek. Pria itu marah, tanpa alasan yang ia tidak ketahui.

Pria bernama taehyung itu hanyalah manusia yang  masih terjebak cinta lama dan nabi juga ada di dalamnya. Jimin jadi ingin menghancurkan masa lalu nabi. 

Dirinya tidak sengaja melihat bagaimana taehyung mencium dahi nabi, taehyung memberikan senyuman kemenangan yang membuat jimin geli. 

Pria itu sudah menciumi mantan kesayangan taehyung dimana-mana. Membuat nya mendesah dan berteriak nikmat setiap malam.

Dan seorang kim taehyung bangga hanya memberikan nabi ciuman? 

Bung, jimin sudah menang sejak di awal. 

Jimin memiliki beberapa hal yang ingin dia tunjukan pada taehyung, kalau pria itu pamer mencium nabi. Dia juga bisa pamer :v


"Aku mohon keluar park jimin.... ", nabi kembali berusaha mengusirnya dengan halus. 

Jimin mengusap hidungnya yang sedikit gatal lalu menatap nabi dengan tajam, "Aku akan pergi, tetapi bantu aku membuat...... "





























"Sex tape.... "







to be continued. 





Semakin kesini semakin aneh.  Oh ya belakangan ini jarang update soalnya joonie ekhmm—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro