Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Arigatou

"Tolong maafkan aku Nanahoshi Kasumi. Karena aku kau jadi seperti ini."

"Cih, dulu kau selalu membuatku kesal, dan setelah aku menyelamatkan nyawamu agar kau bisa terus bersama Nanase kau baru minta maaf?! Aku tidak akan memaafkanmu. Aku membencimu Kujo. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku!"

"Nanahoshi Kasumi, tolong maafkan aku."

"Pergi!"

-
-
-
-

"Hah.... hah.... hah.... Hanya mimpi.... Tapi... Dimana ini?"

Tenn yang baru sadar dari pingsannya merasa kebingungan saat mendapati nuansa putih di sekelilingnya, lalu ia menatap tangan kiri nya yang ditancapi infus.

"Insiden itu.... Apa nanahoshi Kasumi selamat ya?"

"Tenn-nii...."

Tenn baru menyadari kalao Riku tengah tertidur sambil menggenggam erat tangan kanan nya. Tenn mengelus rambut merah adiknya itu dengan penuh kasih sayang. Riku yang merasa sedikit terusik pun membuka matanya perlahan.

"Tenn-nii.... Yokatta." Riku tersenyum bahagia tatkala melihat sangat kakak telah sadar.

"Riku, apa yang telah terjadi? Bagaimana aku ada disini? Bukankah tadi aku ada di gedung studio bersama Nanahoshi Kasumi? Lalu dimana dia?!" Tenn langsung melontarkan pertanyaan secara beruntun. Riku bahkan bingung harus menjawab apa. Lalu terdengar suara ketikan pintu.

"Masuklah." Sahut Tenn sambil menoleh ke arah pintu.

Ternyata yang masuk adalah Mitsuki. Ia masuk dengan penampilan yang.... Ugh kacau.

"Kenapa kau kacau sekali Izumi Mitsuki? Matamu sembab, pipimu ada bekas air mata, rambutmu berantakan? Apa yang terjadi?!"

"Hah, pertama, penampilan dan tatanan rambutku kacau begini karena habis dikerjai ossan. Kedua, mataku sembab begini karena aku shock... Ini mengenai keadaan Nanahoshi."

Tenn tersentak, sedangkan Riku yang sudah tau hanya bisa diam dan menahan isak tangisnya sambil memegang tangan Tenn.

"Bagaimana keadaannya?! Aku ingin melihatnya! Aku... Ahh! Kenapa kaki kiri... Hah... Aku ingat sekarang.... Dia pasti sedang kritis sekarang...." Tenn terisak saat mengingat kembali insiden itu dan saat Kasumi mengorbankan tubuhnya.

"Kujo, kau beruntung karena hanya kaki kirimi yang mengalami lumpuh sementara, tapi Nanahoshi.... Dia harus mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya, dokter bilang itu karena kaki kalian tertimpa balok kayu dari reruntuhan bangunan gedung itu. Lalu Kasumi juga mengalami luka cukup serius di kepalanya, saat ini dia sedang koma...."

Mendengar penjelasan Mitsuki barusan, air mata Tenn mengalir deras tanpa ia sadari. Riku? Tangisnya sudah pecah duluan.

"Antarkan aku kesana...."

"Tapi Tenn-nii...."

"Antarkan aku pada Nanahoshi Kasumi. Ayolah Riku, Izumi Mitsuki. Antarkan aku kesana aku mohon." Oho lihat itu, Tenn memasang wajah manis ala anak kecil yang imut. Mitsuki dan Riku yang tak bisa menahan diri pun langsung mengambil kursi roda lalu membantu Tenn duduk diatasnya. Lalu Riku pun mendorong kursi roda itu menuju keluar ruangan sedangkan Mitsuki membantu membawa tiang infus Tenn.

Sesampainya di ruangan tempat Kasumi berada, Tenn amat shock saat melihat kepala Kasumi yang di lilit perban dan masih tak sadarkan diri, perlahan Riku dan Mitsuki membawa Tenn mendekati Kasumi.

Saat sampai di dekat Kasumi, Tenn mengambil tangan kanan gadis bersurai sama dengan Sougo itu lalu menggenggam tangannya sambil sedikit terisak.

"Gomenasai. Demi melindungi aku kau malah jadi seperti ini. Dan seharusnya hari itu aku tidak membuatmu marah. Kau benar, aku ini egois ya."

Tenn terkekeh, lalu wajahnya makin suram saat rentetan kejadian itu kembali terbayang di matanya. Manik magenta nya berkaca - kaca, Riku dan Mitsuki yang awalnya hanya diam langsung memberikan pelukan pada Tenn.

"Aku mohon buka matamu.... Beri aku kesempatan untuk berubah...."

Perlahan, Kasumi membuka matanya. Awalnya ia agak asing dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, setelah pandangannya mulai fokus Kasumi bisa mengenali mereka.

"Kujo.... Jangan menangis. Aku tidak apa - apa kok." Ucap Kasumi sambil tersenyum lemah, tangan kirinya menggapai tangan Tenn yang masih setia menggenggam tangan kanan Kasumi.

"Aku sudah tau semuanya, aku tau dari Yaotome-san dan Nanase. Kau harus sembunyikan hubungan harmonis kalian dari ayah angkatmu yang brengsek itu."

"Tenn-nii, aku dan Yaotome-san sepakat menceritakan semuanya pada Nanahoshi-san karena aku tidak tahan melihat kalian berdua bertengkar terus."

"Kalian...."

"Aku sudah menganggap Riku seperti adikku sendiri, tapi karena kau adalah kakak kandung Riku, atau lebih tepatnya saudara kembarnya. Aku juga menganggapmu sebagai adik. Tenn." Mitsuki mengelus rambut Tenn sambil tersenyum.

Tenn merasakan rasa yang berbeda saat Kasumi dan Mitsuki memberikan kehangatan seperti yang Riku dapatkan. Tenn merasa nyaman, lalu ia melepaskan genggamannya dari Kasumi kemudian memeluk Mitsuki. Entahlah, tak ada yang tau isi hati Tenn saat itu.

"Arigatou, aku sangat bahagia hari ini. Izumi Mitsuki, terimakasih sudah mengingatkan aku tentang apa yang harusnya aku lakukan sebagai seorang kakak. Selama ini aku hanya dipermainkan oleh Kujo-san sepertinya."

"Aww ternyata mereka disini~. Pantas saja kamar rawat Tenn kosong." Oh ternyata itu Momo. Center dari Re:vale sekaligus sahabat Kasumi, yah walau mereka terpaut jarak umur 5 tahun tapi mereka sudah dekat sejak masih SD.

"Ya ampun kalian ini selalu ya, datang seperti rombongan yang akan liburan." Cerocos Mitsuki yang masih dipeluk erat oleh Tenn.

Gaku hanya mlongo melihat penampakan yang tak biasa itu, sedangkan Nagi hanya sibuk dengan rencana menggoda gadis seperti yang biasa ia lakukan. Tapi sepertinya ia tak bisa lagi berkutik karena Anesagi selalu mengawasinya.

Tenn melepas pelukannya dari Mitsuki lalu menoleh ke arah Iori yang tengah menceramahi Tamaki soal tata krama. Lalu pandangannya beralih ke arah yang lain.

"Minna, ada yang ingin aku katakan." Ucap Tenn ditengah beberapa kericuhan. Seketika semua mata tertuju padanya.

"Aku.... Aku berterimakasih pada kalian semua. Aku tau aku keterlaluan, aku tau ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman dengan sikapku, apalagi kau Nanahoshi Kasumi. Aku tau kau tidak suka caraku memperlakukan Riku seperti itu. Tapi itu...."

Hug

Entah apa yang terjadi, Iori memeluk orang yang selalu ia ajak adu mulut kalau soal Riku.

"Aku mengerti, kau ingin melindungi Nanase-san dari ancaman ayah angkatmu itu. Sekarang jangan menyalahkan dirimu lagi. Kami disini akan membantumu."

"Iori benar, hah sayangnya aku tidak bisa lagi berjalan dengan normal sepertinya." Kasumi menatap langit - langit ruangan dengan mata berkaca - kaca.

Iori dan Tenn pun saling melepaskan pelukan, lalu Tenn mengelus rambut Kasumi.

"Jangan sedih, kita akan lakukan terapi bersama. Nanahoshi Kasumi yang aku kenal tidak seperti ini. Nanahoshi Kasumi yang aku kenal adalah orang yang penuh semangat dan tidak pernah menyerah."

Setelah lama membujuk, akhirnya Kasumi mau melakukan terapi bersama dengan Tenn.

-
-
-
-

3 bulan berlalu, kini Tenn dan Kasuni sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Tenn sibuk dengan jadwal nya sedangkan Kasumi bekerja lagi di Toko Kue. Sejak menjalani terapi bersama, mereka menjadi lebih dekat dan lebih akrab dari sebelumnya.

"Ohayou Kasumi." Sapa seorang gadis sebaya nya yang juga teman kerjanya.

"Ohayou Kaminoshima. Ahh banyak sekali belanjaan bahan hari ini." Sahut Kasumi dengan santai sambil membersihkan etalase Toko.

"Ohayou."

Suara indah dari seorang pemuda tampan kini memasuki indra pendengaran mereka. Seketika mata mereka berdua menatap ke ambang pintu. Mereka menangkap sosok seorang Kujo Tenn yang tengah berdiri disana sambil tersenyum indah. Beruntung saat itu Toko masih sepi pelanggan.

"Ah kau rupanya. 10 toples kue kering dan 2 kotak donat stroberi kan?"

"100 untukmu. Setelah itu mari ikut aku. Ada yang ingin aku bicarakan."

"Eh? Tapi Toko nya...."

"Ma ma, tenang saja! Masalah Toko serahkan padaku. Kaminoshima Ryuki akan mengurusnya. Pergilah." Seru Ryuki yang merupakan teman kerja Kasumi.

"Kau yakin?" Tanya Kasumi ragu - ragu.

"Yakin kok. Sudah pergilah."

Lalu akhirnya Kasumi mengambilkan pesanan Tenn kemudian pergi bersamanya keluar Toko menuju ke suatu tempat setelah menyerahkan kue kering dan donat itu pada Mitsuki.

"Jadi ada apa Kujo?"

Tenn seketika tertunduk, wajahnya yang semula ceria berubah menjadi suram dan datar.

"Aku hanya ingin minta maaf."

"Minta maaf? Minta maaf untuk apa?"

"Untuk perlakuan buruk ku padamu dan sikapku yang keterlaluan pada Riku. Aku tau kau benci itu."

Seketika Kasumi tersentak, kini ia pun bingung dengan apa yang ia rasakan.

"Kujo.... Jujur saja, aku memang membencimu. Tapi itu dulu, setelah aku mendengar semuanya dari Yaotome dan Nanase, aku jadi tau alasannya." Kasumi tersenyum lembut setelah menanggapi perkataan Tenn.

"Arigatou.... Arigatou kau sudah menyelamatkan aku saat itu. Jika saja saat itu kau tidak ada disana mungkin aku tidak akan bisa melihat senyum indah Riku lagi." Balas Tenn sambil menegakkan kepalanya lalu menatap lawanbicaranya itu lekat. Yang ditatap hanya memberikan tatapan bingung.

"Sebenarnya.... Aku menyukaimu."

Deg

Pipi Kasumi memerah bakal kepiting rebus. Manik ungu nya masih setia menatap manik magenta milik pria yang ada di hadapannya.

"Ne, Nanahoshi Kasumi. Aku sudah memikirkan ini selama kita terapi bersama, aku salah menilaimu. Dulu aku berpikir bahwa kau adalah musuh. Tapi sekarang, aku berpikir...... " Kalimat Tenn terjemahan beberapa saat, Kasumi hanya bisa diam sambil memberikan tatapan penasaran saja, sampai Tenn mengambil kedua tangannya.

"Aku berpikir untuk menjadikanmu kwkasihku."

Deg

"Sial, apalagi ini?! Apa aku sedang bermimpi atau apa?!" Batin Kasumi yang mulai panik.

"Aku ingin menjadi kekasihmu karena, aku merasakan hal berbeda saat bersamamu. Rasa benci ku perlahan menghilang dan berubah menjadi cinta. Apakah kau mau menerima kelebihan, kekurangan, kebaikan dan keburukanku apa adanya?"

"Ya, aku mau. Aku mau menerima mu apa adanya." Jawab Kasumi sambil tersenyum lembut.

"Hontou?"

"Ha'i."

Akhirnya Tenn dan Kasumi pun menjadi sepasang kekasih. Mereka selalu bersama. Namun mereka sepakat untuk tidak mengumbar hubungan mereka ke publik setelah rapat bersama teman sesama idol mereka.

⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰

Terkadang kita memang melihat segala sesuatu dari luarnya saja atau dari satu sisi tanpa melihat kw sisi lain. Tapi, cobalah untuk melihat sesuatu dari segala sisi.

Penilaian kebanyakan orang memang hanya berdasarkan satu sisi tanpa memperhatikan sisi lainnya, sehingga kita jadi salah menilai dan msnyesali penilaian atau pendapat kita sendiri.

Jadi, jangan pernah melihat segala sesuatu dari satu sisi saja, tapi dari berbagai sisi.

- Nanahoshi Kasumi

⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ─────

~ THE END ~

.......................................................

Yoho~. Akhirnya satu uangku lunas juga setelah 2 bulan. Terimakasih bagi para readers yang setia menunggu book ini. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentar yaa

Yosh sekarang saatnya rebahan. //digaplok Bantu biru

Bantu: "jatah gua blom lu lanjutin, enak aja main rebahan."

Aelah sabar kali Ogami-san. Sy masih lelah.

Misaki: "WOE JATAH GUA AJA BLOM LU KERJAIN SAMA SEKALI. ENAK AJA."

Buset dah nih preman berbando, sabar dulu elah. //kabor

Sore jaa~.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro