Bab Tujuh Belas
Selasa
Rick dan Rama duduk di kursi penonton. Saat ini mereka semua berada di lapangan untuk pelantikan anggota OSIS tahun baru.
Kenapa harus dilantik di hari Selasa? Mengapa tidak di hari Senin agar bersamaan dengan upacara? Entahlah. Setiap sekolah punya taktik, kan?
Joy dan Kate sedang memberi data nama kepada pembina OSIS dan menyiapkan pin untuk para anggota OSIS baru.
"Si penipu dan si pembela kebenaran sedang bekerja sama," ucap Rick.
"Yang mana penipu dan yang mana pembela?" tanya Rama.
"Menurutmu siapa?"
Rama hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Rick. Rama pribadi masih tidak bisa menentukannya. Banyak hal yang ganjil di antara Joy dan Kate.
Jika Kate memang salah, tidak mungkin Kate berkata kasar kepada Joy dan berpuncak di perkelahian kemarin.
Jika Joy memang salah, tidak mungkin seluruh kejadian yang sesuai legenda itu terjadi.
Tetapi ... mengapa saat mereka berdua berkelahi, Joy sama sekali tidak menunjukkan ketakutan? Bahkan Joy seakan menerima seluruh perkataan Kate.
Mengapa juga Kate sangat yakin dengan kebohongan Joy? Lalu tentang buku daftar legenda sekolah ... bagaimana bisa Kate menggantinya untuk memfitnah Joy?
Setiap hal terjadi karena sebuah alasan.
Kate bukan tipe orang yang mudah marah dan meledak. Sedangkan, Joy bukan tipe orang yang bisa membohongi orang lain.
Tetapi, ada satu hal yang harus diingat. Setiap manusia pasti memiliki satu sifat.
Munafik.
Sekarang masalahnya hanyalah siapa yang munafik dan siapa yang tidak. Tidak menutup kemungkinan juga jika mereka berdua bekerja sama, kan?
***
"Ketua OSIS tahun 2017/2018, Jenna dipersilahkan," ucap Kate.
Jenna yang mendengar perintah itu segera maju ke depan lapangan. Ia berdiri di depan tiang bendera. Sepertinya ia sudah berlatih lebih dulu. Jenna sangat tahu bagaimana sikap yang benar saat berada di depan.
"Ketua OSIS tahun 2016/2017, Joy dipersilahkan memberikan jabatannya kepada Jenna," lanjut Kate.
Joy yang sebelumnya duduk, langsung berdiri dan memakaikan pin tanda keanggotaan OSIS kepada Jenna. Joy juga memberi medali kepada Jenna. Medali itu menandakan bahwa si pemakai adalah ketua OSIS.
Setelah Jenna dikalungi medali, suara tepuk tangan pun terdengar riuh.
"Sst, Rick," panggil Rama.
"Oi?"
"Kemarin mereka berkelahi. Sekarang seperti tidak terjadi apa-apa. Lu yakin mereka berdua ga ada sesuatu?" tanya Rama.
"Nggak, sih. Tetapi sejak dulu mereka juga sering meributkan masalah kecil, kan? Waktu bisa memperbaiki segalanya," jawab Rick.
"Mustahil bagi perempuan kalo bisa berbaikan hanya dalam waktu satu hari."
"Anggap saja itu tidak mustahil. Lagipula mereka berdua sama anehnya, kan? Joy tidak memilih Kate menjadi wakilnya tanpa alasan," ucap Rick.
Setelah selesainya kejadian kemarin, para anggota OSIS sudah menentukan siapa yang akan menjadi penerusnya. Tentu saja Rick dan Rama tetap menjadi anggota OSIS. Mereka merasa tidak masalah meski ketuanya adalah adik kelas mereka.
Awalnya mereka hanya merekrut Jenna dan Shena sebagai pengganti Joy dan Kate. Tetapi, agar OSIS lebih berwarna, katanya, Dion juga diangkat menjadi anggota OSIS. Padahal itu hanya akal-akalan Rick dan Rama agar ada anggota OSIS baru yang merupakan laki-laki.
Beberapa saat kemudian, Kate melakukan hal yang sama seperti Joy. Bedanya, Kate memberinya kepada Shena. Jenna sudah memilih Shena sebagai wakilnya. Sedangkan Dion hanyalah anggota biasa seperti Rama. Rick tetap menjadi sekretaris.
***
Upacara sudah selesai. Sekarang para anggota OSIS lama dan baru sedang berkumpul di Ruang OSIS.
"Kak, apa medali dan pin ini untuk kami?" tanya Jenna.
"Ya, enggaklah! Buat formalitas doang," jawab Kate ketus.
"Oh, oke," jawab Jenna pelan. Ia tidak berani melawan kakak kelas yang berada dua tahun di atasnya.
"Hei, Kate, jangan kasar begitu," ucap Rama.
"Gue ada kelas," ucap Kate lalu berjalan keluar dari Ruang OSIS. Sebelum membuka pintu, Kate menepuk pundak Shena pelan.
Setelah Kate kembali ke kelasnya, para anggota OSIS melakukan briefing. Para anggota baru dijelaskan tentang bagaimana cara melakukan kegiatan rutin setiap minggu. Mereka juga diajarkan cara memimpin pertemuan.
"Kegiatan rutin OSIS ialah Pertemuan Kamis dan Jumat. Kegiatan itu sudah dilakukan selama enam tahun terakhir. Jika kalian punya ide baru, saya selaku mantan ketua OSIS, mempersilahkan kalian membuat kegiatan baru," ucap Joy.
"Iya." Rick mengangguk. "Tidak masalah jika kalian merombak seluruh kegiatannya. Itu semua demi kebaikan sekolah kita. Lakukanlah yang menurut kalian itu hal yang paling benar."
"Kalau begitu, saya akan menghapus seluruh kegiatannya," ucap Jenna lalu tersenyum—senyuman yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya dan Joy.
Anggota yang lain terkejut mendengarnya. Mereka tidak menyangka Jenna benar-benar memiliki keinginan seperti itu.
"Kegiatan apa yang akan kau buat?" tanya Joy.
"Kegiatan praktek langsung. Mencobai seluruh legenda," ucap Jenna.
Joy membelalakkan matanya. "Ka-ka-kau serius? Itu terlalu beresiko, kan?"
"Joy, kenapa reaksilu begitu?" tanya Rick.
"Apa? Enggak, kok," jawab Joy cepat.
"Lalu apa cara tercepat untuk mencari informasi tentang pembunuhan itu?" tanya Jenna.
"Kau boleh mencari ide. Tetapi, jika sampai melanggar larangan, aku tidak setuju," ucap Joy.
"Kalau begitu, bagaimana dengan penyelidikan ulang?" tanya Jenna.
"Maksudnya?" tanya Rick.
"Memastikan terlebih dahulu, kejadian itu benar-benar pembunuhan atau bukan," jawab Jenna.
Anggota yang lain menganggukkan kepalanya dan mendengarkan penjelasan Jenna.
"Karena kita semua bukan saksi, kita tidak tahu, kan, kejadian pastinya? Bagaimana jika kita cari dulu orang-orang yang mungkin menjadi saksi saat dulu?" lanjut Jenna.
"Kejadian itu sudah lama loh, sepuluh tahun yang lalu. Kau yakin orang-orang masih mengingatnya?" tanya Joy.
"Semua orang pasti memiliki satu kejadian yang paling membekas di memorinya. Tidak mungkin jika pembunuhan massal yang ramai itu bisa dilupakan dengan cepat," jawab Jenna.
"Jadi, kita akan mulai dari mana?" tanya Rick.
=======
19-09-2017
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro