Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

02

2013

-

Setelah kemarin berjanji tidak akan mengganggu Jisoo lagi, kini Taeyong jadi tidak tau harus bagaimana.

Biasanya ia akan langsung datang menghampiri rumah Jisoo tiap pulang sekolah sembari berharap dibukakan pintu.

Namun sekarang harapan itu sudah menghilang.

Jangankan menunggu Jisoo membuka pintu, sekarang menghampiri rumahnya pun sudah tidak bisa.

line!

Joy:
kak taeyoooooong
Joy:
kesini lagi ayo
Joy:
rumah bobby
Joy:
yah?
read

Taeyong sebenarnya tidak mau, namun memangnya apa yang bisa Taeyong lakukan hari ini? Menghabiskan waktu berbaring di atas tempat tidur seperti orang sakit? Belajar seperti robot? Atau apa?

Joy:
jam 11 kak

Taeyong:
ok.

-

2013






2013

-

Minuman itu kembali masuk ke dalam tubuh Taeyong, memberikan sensasi pahit dan menusuk pada lidahnya, namun berhasil memberi Taeyong rasa tenang dan lega pada beberapa menit setelahnya.

Jennie dan Joy sudah tampak hampir tertidur, sementara pria lainnya masih sibuk berbincang walau dengan setengah sadar.

Di pojok kamar Bobby, Taeyong pun terdiam.

Kepalanya terasa berat namun tubuhnya terasa ringan.

Pertanyaan 'kapan Jisoo kembali?' kini berubah menjadi pertanyaan 'bagaimana rasanya terjun dari atap sekolah?'

Di saat seperti ini rasanya Taeyong ingin melakukan banyak hal. Seperti menampar wajah kepala sekolah, menendang kaki satpam perumahannya, atau hanya sekedar berenang dan tenggelam di sungai.

Namun kepalanya terasa begitu berat.

"Yong?" panggil Bobby. "Ga mau coba juga?"

"Huh?"

Bobby lalu menarik Taeyong agar ikut berkumpul di atas tempat tidur, kemudian menyodorkan sebuah gelas kecil berisi bubuk.

"Apa?" seru Taeyong bingung.

Sanggyun yang duduk di sampingnya pun tertawa. "Nih, liat gue."

Sanggyun segera meraih sebuah pipet kecil kemudian menghirup bubuk tersebut masuk ke dalam hidungnya melalui pipet kecil itu.

"Bentar-bentar!" seru Taeyong. "Jangan bilang itu-"

"Mau coba gak? Tinggal dikit, nih!" ujar Junhoe. "Kalo gak mau mending gue jual!"

"Coba aja Yong, sumpah enak banget!" ucap Bobby. "Kalo ga enak lo boleh mukul gue!"

"Engga deh, gue tau itu apa" keluh Taeyong.

"Nah, itu lo udah tau!" seru Yuta. "Kenapa ga sekalian coba aja? Lo pasti takut ketagihan 'kan? Yong, ini udah 2018! Yang namanya ketagihan gara-gara obat itu cuma hoax! Ini emang enak banget tapi serius deh lo ga bakal ketagihan!"

"Lo liat Jungkook deh" lanjut Bobby sembari menunjuk ke arah Jungkook yang sedang merokok dengan santai di atas sofa. "Bokap dia selingkuh, mobil dia dijual, Eunha juga udah minta putus, tapi dia baik-baik aja 'kan? Engga galau kayak lo 'kan? Ini juga gara-gara obat, Yong. Semua orang bilang obat ini engga sehat, padahal sebenernya obat ini malah ngebantu pikiran kita biar jadi makin jernih. Makanya harganya mahal!"

"Jadi gue harus bayar mahal dulu kalo mau coba?"

"Kalo cuma sekedar nyoba sekali doang gue kasih gratis kok!" seru Bobby sambil menumpah bubuk obat tersebut ke atas sebuah piring kecil. "Nih, coba dulu. Udah liat cara Sanggyun make 'kan?"

Sebenarnya Taeyong ragu harus percaya kepada siapa.

Namun...

Jungkook yang sedang duduk santai itu memang benar sedang ditimpa masalah, bahkan masalah-masalah yang lebih berat dibanding masalah Taeyong.

Namun pria itu malah menjalani hidupnya dengan begitu tenang.

Bukankah itu adalah keinginan semua orang? Hidup dengan tenang tanpa rasa cemas?

"Udahlah, ga usah kebanyakan mikir" keluh Bobby. "Coba aja dulu?"

-

2013




























2018

-

"Astaga.."

-

2018






























2013

-

Rasanya aneh sekali.

Bahkan setelah serbuk itu masuk ke dalam tubuh Taeyong, ia tetap merasa cemas dan takut.

Jam telah menunjukkan pukul 2 siang, yang artinya sepanjang malam ia tertidur di rumah Bobby.

Dan kini, sudah tidak ada siapapun di dalam sana selain Bobby sendiri.

"Yong?" ujar Bobby dengan mata yang masih tertutup karena mengantuk. "Lo ga kesana bareng yang lain?"

"Huh?" seru Taeyong bingung. "Kemana?"

"Yang lain udah kesana dari tadi pagi, ke rumah Jisoo" jawab Bobby. "Adiknya meninggal."

Dan Taeyong pun segera terdiam kaget.

"M-Maksud lo Kim Soo Ah?!" ucap Taeyong bergetar. "Soo Ah yang biasanya ngajakin gue main kalo ke rumah Jisoo?!"

Tanpa berpikir apapun Taeyong segera berlari keluar menghampiri motornya dan secepat mungkin berusaha agar dapat tiba tepat waktu di rumah Jisoo.

Taeyong sudah tidak peduli dengan janjinya yang tidak akan datang ke rumah Jisoo lagi.

Karena kali ini, Taeyong harus ada di sisi Jisoo. Taeyong tidak mau Jisoo menangis sendirian. Namun, nyatanya Taeyong sudah terlalu terlambat.

Sudah tidak ada siapa-siapa di rumah Jisoo, selain Joy. "Telat, kak."

"L-Lo kok ga bangunin gue?!" seru Taeyong. "T-Terus Jisoo gimana? Ikut ke pemakaman? Atau gimana?!"

"Jisoo udah ke kuburan soalnya Soo Ah mau dikuburin sekarang, tapi temen-temen yang lain udah pulang duluan" jawab Joy singkat. "Gue sama yang lain udah coba bangunin lo tapi lo-nya engga bangun-bangun, kak."

Taeyong yang sebenarnya masih pusing itupun segera memaksakan dirinya ke pemakaman, sembari terus berharap ia masih belum terlambat.

Taeyong tidak mau Jisoo mengira ia sudah tidak peduli kepada Jisoo karena tidak datang ke pemakaman adiknya.

Dan Taeyong juga tidak mau melewatkan kesempatan terakhir melihat Soo Ah, yang selama sudah selalu baik dan mendukung hubungannya dengan Jisoo.

-

2013






2013

-

"Yong..." ucap Jisoo dengan air matanya yang terus mengalir tepat ketika Taeyong muncul di hadapannya. "Soo Ah..."

Tanpa basa-basi Taeyong pun segera memeluk Jisoo dengan begitu erat, mencoba menenangkan perasaan gadis itu walaupun pada kenyataannya Jisoo bukan lagi kekasihnya.

Namun...

"Kamu... kok?" ujar Jisoo sembari melepas pelukan Taeyong. "Bau alkohol..."

-

2013

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro