8
"Mau ikut festival?" Tanya Shouto, kala mereka duduk bertiga di tribun penonton lapangan futsal SMA UA.
"Aku tidak ikut." Jawab Hitoshi seraya menyeruput susu coklat miliknya.
"Najis, aku tidak mengajakmu." Shouto mendengus.
"Malas," jawab [Y/N] singkat. Shouto menghela nafas. "Kalian sama sekali tidak bisa diharapkan."
"Kali ini harus membawa pasangan." Sambung Shouto lagi.
"Oh? Kalau begitu aku tidak keberatan menghabiskan semalaman pergi ke festival denganmu, Shouto-kun." Hitoshi berkedip genit.
Shouto jengah, "Masa bodoh." Lalu berdiri dan berjalan pergi.
"Yakin tidak mau ikut?" Hitoshi menoel pipi [Y/N]. "Tumben sekali."
Gadis itu memperlihatkan cengiran andalannya, "Aku ikut kok, hanya tidak ingin bilang-bilang saja."
Hitoshi mengangkat sebelah alisnya, "Kalian makin dekat."
[Y/N] terkekeh.
%
"I-ini [F/N]-san?" Kaminari berdecak kagum kala melihat murid baru yang menempati kelasnya baru saja sampai di festival yang diadakan. [Y/N] tersenyum lebar, "Halo Nari-san!"
"Apa lihat-lihat?" [Y/N] melirik Bakugou yang diam-diam menatapnya dari balik punggung Kaminari dan Kirishima.
Bakugou memalingkan wajahnya, "Kau terlihat seperti perempuan."
Kaminari dan Kirishima tertawa keras, sementara [Y/N] tersenyum tulus. "Terima Kasih."
Anehnya, tawa Kirishima dan Kaminari tidak digubris. Bakugou hanya mengangguk menjawab ucapan terima kasih yang [Y/N] lontarkan.
"Todoroki ada di sebelah selatan, dekat stan makanan." Hitoshi tiba-tiba berbisik.
"Aku tidak bertanya."
"Tapi ingin tahu 'kan?"
[Y/N] menahan senyum, Hitoshi senyum-senyum sendiri. Akhirnya [Y/N] pamit dan berjalan menuju tempat stan makanan berkumpul.
Saat ia celingak-celinguk mencari sang pujaan hati, bahu [Y/N] ditepuk oleh seseorang. Tahu-tahu Midoriya berdiri dibelakangnya dengan senyum canggung, "Mencari Todoroki-san?"
[Y/N] mengangguk.
Midoriya mengarahkan telunjuknya pada satu arah yang diikuti pandangan [Y/N]. Niat hati memberi kejutan pun sirna, tergantikan sesak dalam dada.
[Y/N] berjalan mundur, Midoriya langsung panik mendapati teman sekelasnya itu terlihat sedih.
"[F/N]-san, a-apa aku melakukan s-sesuatu yang salah?"
[Y/N] menggeleng pelan. Lalu mulai berlari menjauh.
Dimana saja, asal sendiri. [Y/N] sedang tidak mau diganggu siapapun.
Shouto yang terlambat menyadari gerak-gerik gadia itu mulai ikutan panik, "Midoriya, kemana [F/N] pergi?"
"T-tidak tahu. Dia tidak mengatakan apapun."
Shouto berdecak kesal. "Kau duluan saja." Katanya pada Yaoyorozu, setelah itu mulai mencari gadis yang telah lama disukainya.
Hampir dua jam, tidak membuahkan hasil. Bahkan Shouto sudah mencari ke gudang, ruang ekstra kulikuler, toilet wanita, hingga ruang guru. Akhirnya laki-laki itu berakhir duduk di pinggir danau dekat bangunan sekolah. Menyendiri. Hingga seseorang datang menghampiri.
"Hei."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro